Part 2

158 27 0
                                    

—Happy Reading—

Sekitar 2 jam lebih Asghar menghabiskan waktu belajarnya untuk mengarungi mimpi daripada mendengarkan celotehan gurunya, yang menurutnya sangat tidak menarik dan membosankan.

Veela dan Tania yang baru datang dibuat bingung karena melihat sahabat 'bayinya' yang menelangkupkan wajahnya dalam lipatan tangan.

"Dan, Asghar kenapa?" Tanya Veela pada Daniel, saat melihat sahabat kesayangannya yang terlihat seperti orang yang tidak memiliki semangat tersebut. "Oh, gapapa ve, biasalah tu anak kan kalo pelajaran kimia suka tidur dikelas." Kata Daniel sambil melirik sekilas Asghar yang masih tidak terusik dalam tidurnya.

Veela Aristya dan Tania Lovegood, sahabat Asghar sejak memasuki bangku Menengah Atas.

Veela adalah gadis cantik dengan rambut hitam panjang, dikuncir kuda, mata indah sekelam malam, bulu mata lentik hidung mancung dan alis yang tebal, cukup menunjukan bahwa dia adalah salah satu primadona dari sekolah mereka. Gadis yang cerah, ceria serta penyanyang, apalagi kepada Asghar yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri meskipun mereka seumuran.

Tania gadis manis, anggun, sabar. Memiliki rambut pendek sebahu dengan pembawaan diri yang sangat dewasa. Hidung mancung bulu mata lentik, alis tebal serta matanya yang berwarna coklat menambah kesan feminim pada dirinya.

Veela dan Tania berbeda kelas dengan Asghar, tidak tahu awalnya bagaimana mereka bisa kenal namun, dapat dilihat sekarang mereka sangat akrab.

Ya, namanya juga sahabat.

Kembali pada Veela yang mendapat jawaban dari Daniel hanya menggelengkan kepala, "Bangunin gih, udah waktunya istirahat, nanti keburu telat makan lagi tuh anak." Kata Tania yang daritadi hanya melihat interaksi dari Veela dan Daniel.

"Lo aja deh, gua mau nyelesaiin catetan gua bentar." Jawab Daniel sambil melanjutkan acara menyalin catatan dari guru yang tadi menjelaskan.

"Ayo kekantin ngapain masih disini?." Tanya Rian yang baru sampai dimeja Asghar, Oh tadi Rian juga baru bangun, jadi belum sadar mereka sedang apa. "Ck, liat noh adek lo, masih molor." Ucap Veela kesal yang bersedap dada sambil menunjuk Asghar dengan dagunya. Melihat arah yang ditunjuk Veela, Rian pun tersadar lalu tersenyum tipis.

Mendekati Asghar dan menguncang pelan pundak Asghar. "Bangun yuk, udah jam makan siang nih, lo ga laper apa?" Katanya halus.

Memang kalau saat–saat seperti ini Rian akan sangat lembut kepada Asghar.

'Hmm.' Gumaman tidak jelas tersebut menandakan Asghar terusik dari tidurnya, Rian yang mendengarnya terkekeh pelan. 'sangat lucu' batinnya.

"Mau bangun ga? Apa mau gua seret hm?" Sahut tegas Daniel yang sudah menyelesaikan catatanya, bukan apa dia hanya tidak mau waktu makan siang Asghar telat lalu menyebabkan anak itu sakit, sudah cukup, terlalu sering anak itu bolak–balik rumah sakit karna menyepelekan hal hal kecil.

Mendengar nada tegas dari Daniel menyebabkan Asghar membuka matanya dan menampilkan bola mata abu–abu kebiruan yang sangat indah tersebut.

Meregangkan otot–otonya sebentar lalu beranjak dari kursinya membawa kaki–kaki jenjangnya menuju kantin, melupakan sahabatnya dibelakang yang memandangnya dengan padangan yang sama —yaitu geli, tidak habis fikir dengan tingkah unik sahabatnya tersebut—.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AsgharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang