ᩍ 𝐃𝐢 𝐝𝐞𝐩𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐭𝐚
•••
Merasa dirinya dengan sengaja dijauhi, (Name) tanpa ragu melangkah.
Keinginannya untuk mati memudar, digantikan wajah yang bersinar.
Dia sudah menemukan alasan.
"Kawaragi-san!"
Pandangan tertuju pada lelaki mungil di antara puluhan orang.
Dia berdiri bersandar pada dinding bangunan bekas, dan tangannya masuk ke dalam saku.
Semuanya memakai seragam yang sama. Mereka menoleh, menatap pelaku yang menghancurkan rapat. Pandangan yang tajam, serta lirikan yang mengintimidasi.
"Siapa kau?"
Salah satu dari mereka bertanya.
Sore ini, entah mengapa terasa lebih dingin.
"... hentikan. Aku akan bicara dengannya sebentar."
Senju berujar dengan suara yang tajam, membuat para bawahannya menunduk dengan patuh.
•••
Keduanya berhadapan.
Berdiri dengan suasana canggung. Dengan hening yang mengisi, serta langit yang menjadi saksi.
Namun rona terlihat pada pipi. Membuat alam sedikit banyak merasa iri.
Pada kedua insan.
Yang sesungguhnya sedang jatuh hati.
"Kamu datang disaat aku sudah putus asa, dan menjauh saat aku mulai merasa nyaman," kata gadis itu. Nadanya mengalun pelan, memasuki indra pendengaran pemuda di depannya.
Senju menaikkan alis.
"Hah?"
Menenggadah.
Menatap manik lautan yang bersinar. Kulitnya disorot cahaya, sinar yang membuatnya buta. Akan cinta.
"Aku bukanlah orang dungu, Kawaragi-san."
Tangannya dengan lancang meraih pergelangan kanan Senju. Menariknya mendekat. Membuat sang empu yang hendak menolak, membisu di tempat tatkala sadar jaraknya begitu dekat.
"(Surname)—"
"Kawaragi-san."
Guratan halus tercipta. Senju berusaha untuk menenangkan jantung yang berpacu cepat, was-was bila gadis di depan mendengarnya.
"Kawaragi-san."
Lidah Senju kelu. Dirinya tak bisa membuat sang gadis berhenti memanggil namanya dengan nada rendah.
(Name).
Bukankah kamu belum bisa melupakan cinta pertamamu?
Tepisannya terasa kasar. Membuat sang gadis mundur perlahan.
"(Surname)."
Wajah Senju menggelap.
"Ada baiknya kamu tidak terlibat denganku."
Jangan memberinya harapan, (Name).
Jangan memberinya harapan jika kamu sendiri tidak memiliki niat untuk menyatakan.
Sebab dia sudah jatuh. Dia takut akan tenggelam terlalu dalam.
"Apa kau akan pergi, Senju?"
Langkah kaki Senju yang hendak berbalik terhenti. Mendengar namanya dipanggil, ia ingin menoleh.
Namun keinginannya ditekan kuat-kuat.
"Ya."
•••
Senju menepuk kotak kecil dari bawah meja. Terbatuk serta bersin sesekali saat debu halus menyapanya.
"Ah, masih ada rupanya."
Senju tersenyum. Dirinya merasa puas saat matanya menangkap manik-manik di dalam kotak.
Ada banyak sekali manik di dalam untuk membuat gelang. Mutiara hitam, mutiara putih, beberapa macam lainnya.
Senju ingat dirinya pernah memiliki hobi membuat gelang.
Hanya untuk dua orang.
Sang surai salju tersenyum tupis.
Membaringkan tubuh di atas lantai. Memejamkan mata, tersenyum tipis tatkala angan membawanya entah kemana.
Mungkin, membantunya mengingat sang cinta pertama.
"Aku merindukanmu."
Kemudian senyumnya luntur. Bersamaan dengan alis yang berkerut.
"Tapi aku tidak ingin kau terluka karenaku."
•••
16 Juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐑𝐀𝐍𝐔𝐒! kawaragi
Fanfiction博 kawaragi senju 客 ━━━━━━━━━━━━━━━ ❝ dia mengingatkanku akan petualang misterius ❞ ━━━━━━━━━━━━━━━ !ુ 𝙒𝘼𝙍𝙉𝙄𝙉𝙂 !ુ ⩩ ooc, typo! ⩩ 𝙉𝙊𝙏𝙀 ! ⩩ gifs and pictures is not belongs to me, dan buku ini dibuat sebelum ada...