Solar / GlaFroSup | Adopted [2/3]

559 38 4
                                    

Langit yang terang tadi siang sekarang berubah menjadi biru tua yang di hiasi bintang-bintang kecil. Solar menghembuskan nafas lega setelah ia menyelimuti Frostfire.

Frost sangat hyper hari ini, entah karena sekolah atau apa, yang penting dia jadi susah tidur, Frostfire itu bisa di bilang.. unik. Dia akan mudah sakit jika dia tidak tidur cukup, malah bukan bisa di bilang cukup, dia memerlukan tidur lebih banyak dari manusia biasa. Solar sampai membuat jadwal waktu untuk tidur.

Sang ayah keluar dari kamar Frostfire dan berjalan ke arah ruang tamu, dia melirik ke jam di dinding yang menunjukan jam 8 malam. Kedua lelaki itu pasti masih di ruang tamu, Supra mungkin membaca, sedangkan Glacier pasti lagi makan sesuatu.

Tepat seperti dugaannya, di ruang tamu, tvnya masih menyala, Glacier sedang memakan cokelat sambil menonton kartun kesukaannya. Ia mengelus lembut puncak kepala Glacier, menangkap perhatiannya.

"Jangan makan cokelat malam-malam" Ucapnya, Glacier hanya nyengir tanpa salah.

"Entar aku sikat gigi kok Yah"

"Hm"

Di sebelah Glacier, ada Supra yang tiduran di sofa sambil membaca sebuah novel misteri yang Solar hadiahkan pada ulang tahun mereka.

Ia duduk di sebelah Glacier, tubuhnya sangat capek. Tangannya masuk ke kantong celananya dan menarik hpnya. Solar enggak pikun, dia masih inget ada chat yang belum ia baca.

Muka capeknya berubah seketika, matanya melebar karena dari siapa yang mengirimnya pesan, nomornya Tok Aba. Dia yakin bukan kakeknya, pastinya karena kakeknya sudah meninggal, jadi pasti seseorang menggunakan nomornya, tapi untuk apa?

Ohya, karena Blaze dengan kurang ajarnya ngespam dirinya entah dari nomor Ice, Thorn, atau Hali, dia jadi block semua noor kakak-kakaknya.

'Lar! Thorn kangen! Kalau kamu belum pikun, kamu harusnya bakal inget ultah Thorn bentar lagi, dia mau ada kamu di hari spesialnya, kutu buku! Dia ngambek seminggu, akhhhh, sialan. Balik loh ya!' Bacanya dalam hati, dari cara ngomongnya, Solar langsung mengetahui bahwa itu adalah Blaze. Tapi, setelah membaca pesan itu, dia menampar dirinya dalam cara mental (mentally slap himself).

Benar, tanpa sadar, bagaikan otomatis, ia mematikan hpnya dan menyalakannya lagi, menatap tanggal hari ini. Ultah Thorn tinggal 2 hari lagi, perjalanan ke rumah sekitar 1 hari, jadi mungkin dia bisa sampai, tapi mendadak banget kalau mau pergi sekarang, saat ini sudah jam 8. Seandainya dia sudah menyadarinya, ia akan mempack sejak siang!

Ia beranjak dari sofa dan buru-buru ke kamarnya, dia harus menyiapkan beberapa hal, terutama meminta hari libur beberapa hari pada bosnya, lalu ia juga harus memberi tahu kedua anak lelakinya untuk packing.

Pintu kamarnya di buka, dua kepala anak kecil berumur 7 tahun mengintip ke dalam.

"Ayah kenapa? Kok tiba-tiba panik?"

Solar hampir saja mendapat serangan jantung, hampir, yah sayang, beneran dong //plak.

"Eh? Oh kalian.. erm, aku baru menyadari tanggalnya, dan kita harus berangkat besok pagi jam 5" Ucap Solar, memfokuskan dirinya kembali pada laptopnya, dengan sabar, amat sabar, menunggu respons bosnya.

"Hah? Mau kemana emang Pa?"

(Fyi, Supra manggil Solar beda ama yang lain, dia manggilnya 'Papa' instead of 'Ayah')

"Ke Pulau Rintis, aku harus kesana, siapkan baju untuk 4 hari"

"O- oke! Frostfire? Harusku bangunkan kah?"

"Tidak usah, aku akan menyiapkan bajunya"

"Ouh, oke Pa"

Akhirnya, bosnya merespon, memberikannya cuti, andai dia masih kecil, dia akan loncat-loncat girang tidak jelas.

Tak lupa, dia juga merespon ke Blaze, 'Ya, ya, I'm working on it, maybe yes maybe not tapi aku akan sampai malam sebelum tanggal 13'

2 detik setelahnya, Blaze menjawab, 'Wah, baguslah! Quake dan Thunder juga balik ke rumah! Kau harus datang!' Oh tunggu, ini bukan Blaze, melainkan Cyclone.

Dia mengagguk dan tersenyum, tetapi berdiri lagi, Solar harus pack sekarang, jangan di tunda terus.

.

.

"Ayah!! Kita ke rest area dulu yaa? Aku lapar!" Frostfire mengeluh, sudah berjam-jam dia duduk di mobil, dia tahu mereka akan ke rumahnya Solar, tapi alasannya sih belum tahu.

"Ah, iya, kita belum makan siang.." Solar membalas, melirik ke tanda 'rest area' yang tak jauh dari keberadaan mobil Solar.

"Glacier dan Supra kok diem?" Tanya Solar, Frostfire menguap sebelum menjawab, "Tidur"

"Mhm, okey, mau makan siang apa?"

"Hmm... kayaknya aku sedang ingin masakan padang!"

"Baiklah! Masakan padang here we go!"

Solar melanjutkan perjalanan dalam diam, Frostfire terlalu lelah dan pusing untuk mengajak ayahnya berbicara, jadi dia malah tiduran di pangkuan Supra dan tertidur.

.

.

Akhirnya, sampai juga, saat itu jam 12 malam, Solar tidak yakin apakah kakak-kakaknya masih ada yang bangun, jadi dia menginap di sebuah hotel tak jauh dari rumahnya untuk malam itu saja.

Begitu sampai ke kamar, Glacier dan Frostfire langsung melemparkan diri ke sebuah kasur (Satu kamar yang punya 2 kasur itu, Supra bakal tidur sama Solar) dan langsung terlelap, Solar menghela nafas lelah. Selelah-lelahnya mereka, sebaiknya mandi dulu, itu baju dah di pake sejak jam 5 pagi.

"Aku mandi dulu ya Pa"

"'Kay"

Selagi Supra mandi, Solar menghabiskan waktu dengan mengirim pesan ke nomor Tok Aba itu.

'Aku sudah sampai disini, aku ada di hotel *****, aku akan kesana besok'

Ia mengirim pesan simpel itu, dan perlahan membangunkan Glacier dahulu untuk mandi setelah Supra.

.

.

Skskskksksk, dua apdet satu hari? Kalau lagi suka plotnya emang baka apdet cepet, lol.

'Kay, bye! Ini belum beres btw.

Boboiboy - One Shots [SEKARAT Update]Where stories live. Discover now