[9/10]

1.8K 371 9
                                        

"Denki, hari ini aku pulang telat."

"Ngapain? Ngepet? Kamu jadi babinya? Jangan lupa bagi uangnya ya."

"Heh lambe! Orang cantik gini masa jadi babi."

"Beneran ngepet?"

"Ya gak lah bego. Aku ada kerja kelompok.

"Ada yang mau sekelompok sama kamu?"

"Sebenarnya ga ada tapi aku maksa."

"Wah parah."

"Tapi aku kan pintar jadi pasti beruntung dong mereka dapat anggota kelompok kek aku." [Name] mulai narsis.

"Mulai deh mulai muji diri sendiri."

"Dari pada aku muji kamu."

"Untung sayang."

                                         ~

"Tadaima-"

Oke [Name] mulai depresi. Dia nyesal biarin Denki sendiri di rumah.

"[Name]-Chan lihat! Aku bisa masak!"

Baru pulang. Capek. Trus rumah berantakan. Tau ga sih keselnya gimana?

"Ternyata masak itu susah ya. Aku ga mau lagi lah masak biar kamu aja."

[Name] juga ga akan biarin kamu masak lagi, Denki-Chan.

"Hoi jangan melamun! Nanti kesambet mampus."

[Name] masih diem ngeliatin keadaan rumah.

"[Name]-Chan?"

Denki ngelambai-lambain tangannya didepan muka [Name].

[Name] udah ngeluarin aura hitam.

"Kaminari Denki."

"Hadir bu!" Si Pikachu ga ngerti keadaan.

"Keluar sekarang juga."

"Eh ini kan udah malam!"

"Keluar."

"Tapi-"

Brak!

Bye-bye Denki.















[OMAKE]

Keadaan Denki diluar:

Nelpon Sero.
"Bro boleh nginep di rumah mu ga?"

"Maaf bro ga terima tamu."

Nelpon Bakugou.
"Oi Kacchan boleh nginep di rumah mu? Yayaya?"

"Ini siapa?"

Poor Pikachu.

"Nelpon Jirou boleh ga ya?"

My Twins | Kaminari DenkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang