Sky

23 1 0
                                    

Flashback

" Oh Jaemin, lama sekali gak kelihatan. Kau sibuk kerja rodi ya?" Ucap salah seorang relawan disana.

" Tentu saja, aku kan romusha berkedok artis hahaha " teriak Jaemin dari kejauhan.

" Kau melewatkan hal besar, ada relawan baru loh "

" Oh ya ?! Aku akan menyapanya saat bertemu nanti "

" Hey kawan, kau ingin menunda melihat hal besar lagi ? Berkeliling lah dan temukan peri di lantai dua" semangat orang itu.

" Baik-baik, akan kutemukan imajinasi mu itu " balas Jaemin meninggalkan orang itu dan berjalan ke gedung lantai dua.

Gedungnya terletak paling belakang di panti asuhan ini. Jaemin begitu penasaran dengan si relawan baru, relawan lain yang ia temui selalu mengatakan bahwa kami bagaikan cuaca hari ini.

Gedungnya nampak dari seberang kolam ini, disana rak tanaman baru, lantas dimana peri yang dimaksud ?

Aha! Kepalanya terlihat muncul dari bawah, mengambil tamanan baru, lalu menyusunnya, membelakangi Jaemin.

Apa mereka semua mengerjai ku? Rambutnya putih, yang mereka maksud peri apa nenek sihir sih ? Yang benar saja !

Jaemin hampir memutar langkahnya untuk kembali, tapi ekor matanya melihat orang dipikirkannya itu berbalik.

" Woah,, cantik sekali. Jahat sekali aku memanggilnya nenek sihir. Inimah bukan peri, tapi malaikat! " Antusias Jaemin melihat Auryn.

" Apa yang dia lihat ? Dia mulai berlari, hati-hati kau tak punya sayap malaikat, nanti kau bisa jatuh!" Jaemin benar-benar takjub, matanya tak lepas mengikuti Auryn pergi.

Auryn sudah didepan Jaemin sekarang, kedua mata Jaemin terus memandangi mata Auryn hingga akhirnya mereka saling menatap.

Flashback end

" Kalau begitu, aku mau kembali menyusun tanaman oppa" pamit Auryn.

" Maksudmu di rak penuh taman itu ?" Tunjuk Jaemin pada rak penuh tamanan tersebut.

Sedari Auryn pergi, relawan lain sudah membereskan pekerjaan Auryn.

Angin sepoi-sepoi menerjang mereka berdua dibawah pohon sakura, kelopaknya beterbangan kesana-kemari. Banyak yang tersangkut di rambut Auryn.

" Em itu,, rambutmu dipenuhi kelopak bunga "

" Ah benarkah ? Seberapa banyak ? " Tentu Auryn tak bisa melihat rambutnya sendiri.

Jaemin kini sudah dibelakang Auryn, lalu memfotonya dari belakang dan membersihkan rambutnya.

" Kau bisa tenang, sudah ku bersihkan"

" Terimakasih oppa"

" Tidak masalah" Jaemin sebenarnya merasa sayang harus membersihkan rambutnya, baginya jauh lebih cantik bila dihiasi bunga.

" Sudah waktunya makan siang. Ayo segera ke ruang makan Auryn-si, tidak baik menunggu orang lain menunggu" Kini mereka berdua berjalan beriringan diselingi canda tawa.

Mereka sampai diruang makan dan langsung diserbu anak-anak. Ya, mereka berdua relawan favorit anak-anak disini, mungkin karena wajah cantik dan tampan apalagi ditambah sifat hangat mereka.

Anak-anak tersebut membawa mereka berdua berlawanan arah. Jaemin bagian paling kiri,meskipun terpisah jarak tapi mereka tetap berhadapan.

" Kak Jae dan putri salju gak boleh pacaran disini " ucap kurcaci-kurcaci itu.

Wasiat Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang