11. Bertamu dan Bertemu

1K 177 17
                                    

"Beruntung kau datang tepat waktu." Ujar Yeji saat memasuki mobil dan menggenakan seatbeltnya.

"Coba saja aku tidak menjemput mu mungkin kau akan di ganggu orang itu terus." Ujar pria yang duduk di kursi pengemudi dengan bangga.

"Yaa!, Mengapa kau tidak mengabari ku jika ingin menjemput ku?" Tanya Yeji sambil memukul pundak orang di sampingnya.

"Seharusnya kau berterimakasih dengan oppa mu ini, bukan malah memukul ku." Ujar Hyunjin tidak terima dia dipukul oleh Yeji.

Pria dengan mobil berwarna hitam yang menjemput Yeji memang Hyunjin, Oppanya sendiri.

"Gomawo." Ujar Yeji dengan nada aegyo nya. (Biar lebih mendalami pake nada nct Dream pas bilang kiyowo ya:v)

"Aku geli melihat mu seperti itu." Ujar Hyunjin lalu memalingkan wajah Yeji agar tidak menatapnya.

"Mau sampai kapan kita disini?" Tanya Yeji karna Hyunjin tidak segera melajukan mobilnya.

"Aku tidak tau jalan menuju apartemen mu." Ujar Hyunjin.

"Nyalakan mobil mu akan aku masukkan alamatnya ke maps mu." Ujar Yeji lalu memasukkan alamat apartemennya.

"Bagaiman kau tau aku selesai kelas pada pukul dua." Tanya Yeji saat sudah meninggalkan area kampus.

"Aku bertanya pada Lia, dan katanya kau akan segera pulang makanya aku menjemputmu." Ujar Hyunjin.

"Pantas saja tadi Lia bertanya kapan aku pulang ternyata kau yang menyuruhnya." Ujar Yeji.

"Jika aku bertanya padamu namanya bukan kejutan lagi." Ujar Hyunjin.

"Lalu mau apa kau menemui ku?" Tanya Yeji.

"Biarpun orang tua kita sudah berpisah tetap saja aku oppa, wajar jika aku ingin mengetahui kabar adik ku." Ujar Hyunjin sambil menyentil kening Yeji Menggunakan tangan kanannya.

Yeji memegangi keningnya yang mendapat sentilan dari Hyunjin.
"Jika kau perhatian seperti ini pasti ada maunya." Ujar Yeji sambil menatap curiga pada Hyunjin.

"Kau selalu curiga pada ku." Ujar Hyunjin.

"Karna kau patut dicurigai." Ujar Yeji.

"Mengapa dulu saat eomma melahirkan kita, kau yang keluar duluan harusnya aku saja." Ujar Yeji Tiba-tiba.

"Kau mau membahas tentang ini lagi? Aku sudah lelah harus membahas hal ini." Ujar Hyunjin dengan nada malas karna jika dia dan Yeji bertemu dan sedang tidak ada pembicaraan pasti tentang kelahiran merekalah yang akan mereka perdebatkan.

"Tapi aku masih sering memikirkannya." Ujar Yeji sambil menatap keluar kaca.

"Bolehkah kita mampir untuk makan? Aku belum makan siang." Ujar Yeji sambil memegang perutnya yang bersuara sedari tadi.

"Tak perlu, aku sudah membelikan mu dua box pizza, kita makan di apartemen mu." Ujar Hyunjin yang masih fokus pada jalanan.

"Kau ingin membuat ku mati kekenyangan?" Tanya Yeji yang sedikit sebal.

"Aku tidak membelikan mu makanan kau bilang aku akan membuatmu mati kelaparan, sekarang aku membelikan mu makanan kau bilang aku akan membuat mu mati kekenyangan, memang pria selalu salah di mata wanita bahkan saudara sendiri." Ujar Hyunjin sambil sesekali memandang Yeji dan jalanan di depannya.

"Tapikan tidak perlu juga membelikan dua box pizza." Ujar Yeji.

"Kau pikir dua box itu untuk mu saja? Memang aku tak butuh makan?" Tanya Hyunjin balik.

"Sudah aku tebak kau pasti membeli ukuran yang paling besarkan." Ujar Yeji sambil melihat dua box pizza di kursi penumpang belakang.

"Mumpung ada promosi asal kau tau." Ujar Hyunjin.

[Yejeno] My Roommate is An Idol ; End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang