4

1.4K 138 17
                                    

title: aroma.

"jaeyun itu keren. rahangnya tegas. kadang kalau diam, dia terlihat galak. seperti teman-teman satu gengnya. setiap jaeyun lewat, aromanya sangat kuat. hmm, apa ya? pohon pinus? benar-benar membuatmu ingin bertekuk lutut di depannya."

begitulah kata orang mengenai shim jaeyun. pemuda tampan berhidung mancung, memiliki rahang tegang, senyum yang menawan, walaupun ia tidak terlalu tinggi. orangnya ramah. baik hati. tak ada yang bisa menaklukkan hatinya. bahkan orang-orang tidak berani mendekatinya. terlebih teman satu gengnya sangat galak. ketua gengnya juga sangat melindungi.

namun, siapa sangka kalau jaeyun adalah pemuda yang berkepribadian lucu. menggemaskan. kalian pasti mengenal yang jungwon, pemuda cantik di kampus dan merupakan pacar dari ketua geng bernama park jongseong. iya, shim jaeyun sepertinya. menggemaskan. hatinya juga sangat lembut. sangat polos. mudah menangis karena hal-hal kecil yang sentimentil.

aromanya? hmm, sebenarnya aromanya seperti anak bayi. bau minyak telon dan bau bedak bayi rasa anggur. aromanya segar. orang-orang pasti akan menyukainya. lalu, kenapa aromanya tercium seperti pohon pinus?

iya, alasan terkuatnya adalah park sunghoon. sang pelaku utama yang selalu memberikan jaketnya atau topinya pada jaeyun. menandai pemuda manis itu dengan aromanya. biar tidak ada orang yang akan mengambil jaeyun. hahaha, langkahnya salah. jaeyun malah terlihat menjadi pemuda yang keren dengan aroma maskulin.

sunghoon harus melakukan sesuatu yang lain. harus.

"sunghoonie." rengek jaeyun dan menangkup pipi sunghoon. memaksa sunghoon untuk menghadapnya. mereka sedang berada di kantin dan jaeyun duduk di pangkuannya begitu saja. orang-orang yang berada di sana jadi memerah dan malu. tidak menyangka dengan sikap jaeyun yang menggemaskan. kecuali teman geng mereka, sudah terbiasa dengan pemandangan itu. sunghoon? dia malah menyeringai puas.

"kenapa sayang?" tanya sunghoon sembari mengusap kepala jaeyun. pemuda manis itu memeluk tubuh sunghoon dengan erat. mengendus-endus leher sunghoon.

"rindu bau pohon pinus. hehe." jawab jaeyun santai. sunghoon tersenyum senang mendengarnya.

"apa sayang? aku tidak dengar." sunghoon berpura-pura tidak mendengarnya. ia sengaja agar jaeyun mengatakannya lebih keras. agar orang lain tahu, kalau aroma pohon pinus pada tubuh jaeyun adalah aromanya.

"ih, aku rindu aroma pohon pinusnya sunghoon." jaeyun mengucapkannya dengan sebal dan keras. ia memainkan anak rambut sunghoon yang di belakang. tak peduli pada suasana kantin yang berseru lemah karena jaeyun sangat menggemaskan. dunia hanya milik mereka. iya.

© kumiko m.

an outdated book (sungjake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang