Helikopter militer itu berhenti di atas perkotaan. prajurit yang berada di dalamnya menuruni tali. tak lama, aku mendengar suara mesin helikopter berita yang terbang lebih tinggi dibandingkan Helikopter militer.
Lintang dengan mata kagumnya memuji para prajurit yang turun dengan gesit dari helikopter. aku mebyuruh mereka berdua untuk kembali duduk karena menontonya hanya akan membuang waktu. tapi lintang menolak untuk kembali ke kursinya.
aku dan Kenji mengobrol tentang kehidupan kakeknya. dia bercerita tentang bagaimana kakeknya itu diselamatkan oleh pribumi saat ingin melakukan Seppuku, sebuah ritual bunuh diri untuk mengembalikan kehormatan. singkatnya, samurai atau para tentara jepang lebih baik mati daripada menanggung rasa malu karena kekalahan seumur hidupnya.
Kenji bercerita, saat prajurit yang lainnya sudah mati dan saat kakeknya bersiap untuk bunuh diri, seorang pribumi menghentikannya dan mengatakan bahwa samurai adalah prajurit yang berani dan siap mati untuk tuannya. pribumi itu juga mengatakan bahwa bunuh diri adalah salah satu sikap pengecut, dibandingkan dengan bunuh diri sebaiknya dia membantu rakyat melawan penjajahan dan mati sebagai prajurit sejati. dan akhirnya dia mengurungkan diri untuk melakukan Seppuku.
Lintang yang terus menerus menonton prajurit-prajurit itu dari awal menghampiri kami karena kelelahan berdiri. tak lama setelah itu asap mengepul tinggi.
"Sepertinya latihannya serius sekali" kata Kenji sambil melihat ke arah helikopter dalam posisi duduknya.
Bau karet ban yang terbakar mulai menyentuh hidung kami. suara-suara teriakan di kota terdengar sampai sekolah dan membuatku penasaran karena sepertinya ini bukan latihan biasa.
Karena memiliki mata yang tajam aku memfokuskan mataku agar tau apa yang terjadi di kejauhan sana. prajurit-prajurit tersebut diserang dengan brutal oleh sipil dan membuat sisanya turun dari helikopter untuk memberikan bantuan.
"Bau minyak" kata kenji sambil sambil sedikit mengendus
Aku dan Lintang sama sekali tidak mencium bau selain karet ban yang terbakar. aku merasa Kenji memiliki hidung yang lebih peka dibandingkan orang biasa. dia bisa membedakan bau minyak disaat bau karet ban yang terbakar itu terasa lebih dominan.
"Mereka menembaki rakyat sipil!" kataku sambil terus memerhatikan gerakan para prajurit dikota.
tak lama setelah itu aku melihat api di selongsong senapan terdengar suara letusan senapan yang sampai dengan telat membuat di sekolah kami menjadi heboh. Atap ekstrakulikuler berkebun itu mulai di penuhi oleh siswa yang penasaran dengan kejadian barusan.
rentetan suara senapan yang terdengar dan bau karet ban yang terbakar sampai sekolah kami membuatku berfikir kalau sebenarnya ini bukan latihan melainkan ada kerusuhan. tak lama terlihat mobil meledak dengan hebat dan diikuti dengan suaranya yang datang telat. tidak hanya satu sekarang mobil-mobil tersebut meledak satu persatu sehingga membuat kota tersebut seperti medan perang.
siswa-siswa bertepuk tangan dan bersuit karena kagum karena tidak mengetahui kebenarannya. tapi aku justru malah merasa khawatir sekolah ini terkena dampak kerusuhan tersebut karena lokasinya yang cukup dekat.
Suara siswa yang semakin heboh diikuti suara senapan yang menghilang membuatku memerhatikannya lebih teliti. salah satu tali helikopter dipanjat oleh rakyat sipil. tidak hanya satu tapi hampir puluhan orang memanjat tali itu secara bersamaan. hal tersebut membuat helikopter oleng ke kanan dan ke kiri dan akhirnya menabrak salah satu helikopter yang terbang di sebelahnya. dan kedua helikopter militer itu pun jatuh dan meledak dalam waktu yang berdekatan.
Raut wajah para siswa mulai berubah menjadi khawatir suara bel tanda berakhirnya istriahat sudah berbunyi. namun para siswa masih menonton kejadian tersebut. suara pembina dari speaker memerintahkan kami untuk meninggalkan atap dan kembali ke kelas masing-masing. mereka pun akhirnya meninggalkan atap eskul berkebun itu.
Kami masih memerhatikan kota. Dan tiba-tiba salah satu sipil yang kuyakini menjadi korban kerusuhan menghampiri sekolah bermaksud untuk meminta bantuan. tubuhnya yang dipenuhi darah dan luka membuat penjaga sekolah panik. dia menggendong orang tersebut lalu berlari kedalam sekolah.
belum sampai ke dalam, penjaga sekolah itu terjatuh dan berteriak dengan sangat kencang sehingga perhatianku ke kota dialihkan olehnya. kita menengok kebawah dan melihat penjaga sekolah itu sedang bertarung dengan orang yang ingin dia bantu. setelah perlawanan yang sengit aku melihat orang itu menggigit leher penjaga sekolah dan merobeknya. darahnya keluar banyak sekali sehingga penjaga sekolah itu akhirnya terdiam dan mati.
orang yang tadi digendongnya itu berjalan dengan sempoyongan dan masuk kedalam lingkungan sekolah. tak lama setelah itu muncul suara teriakan siswa-siswa di lantai satu.
aku melihat ke dalam lingkungan sekolah. ada anak yang berlari meninggalkan lokasi dengan ketakutan dan ada juga yang membantu melawan orang yang membunuh penjaga sekolah.
"Hey! kalian harus lihat ini!" lintang berteriak ke arahku dan membuatku berpaling dari lingkungan dalam sekolah.
Penjaga sekolah itu kejang-kejang lalu diam untuk beberapa saat. dan tiba-tiba dia berdiri seakan tidak terjadi apa-apa. luka di lehernya masih terbuka lebar dan bahkan darahnya masih mengalir. keringat di pelipisku mengalir sampai ke dagu karena tidak percaya dengan apa yang terjadi.
"Zombie...." kataku
KAMU SEDANG MEMBACA
Z-DAY [Tamat]
General FictionTidak ada yang tau bahwa bencana sebesar ini akan datang, makhluk yang hanya ada di dalam buku rupanya adalah sesuatu yang nyata dan kita harus bertahan hidup di dunia yang hancur ini.