Jembatan : 7

4 2 0
                                    

Orang itu membelakangiku dan memukul kepala kang Dadang dengan membabi buta untuk memastikan agar kang Dadang tidak bangkit lagi.

"Kenji?" tanyaku

Orang itu menengok kebelakang. dan benar benar dugaanku, itu adalah Kenji. dia datang kesini untuk menolongku. mungkin suara teriakanku tadi terdengar olehnya sehingga dia tau aku berada disini. Lintang juga datang sambil berlari ke arahku dan memastikan aku tidak terluka. 

Kenji dan Lintang membantuku berdiri dan membawaku keluar ruangan. aku menengok ke kanan dan ke kiri. semua zombi yang berada di lantai ini terbantai tak tersisa sampai-sampai lantai di lorong ini dibasahi oleh darah dari zombi-zombi yang sudah mati itu. Kenji dan Lintang membawaku kembali ke atap. 

Rachel memelukku dan memukul-mukul beberapa kali. dia terlihat khawatir tapi dia terus memukuliku walaupun tau aku sedang lemas saat ini.

"Kamu itu sebenarnya hebat atau bodoh sih sampai membahayakan diri seperti itu?" kata rachel sambil memukuliku

Lintang menghentikannya karena takut aku malah mati karena dipukul Rachel. aku duduk dan mengambil nafas dalam-dalam. memikirkan kejadian tadi masih membuatku merinding

"Lihat tatapan mereka yang sok peduli itu, sepertinya mereka menyesal karena saat ini bahan makanan mereka belum sampai" kata Nathan dengan kesal

Aku melihat ke atap seberang dan itu ada benarnya juga, mereka terlihat kasihan dan terlihat kesal disaat yang bersamaan aku hanya mencoba memakluminya. karena mereka juga tidak bisa begitu saja mengorbankan orang hanya untuk bahan makanan. 

Aku mencoba berdiri sendiri dan membersihkan diriku sendiri. aku juga memerhatikan orang yang saat ini bersamaku. dari semua orang disini hanya Kenji yang bajunya basah karena darah. karena penasaran aku mencoba bertanya.

"Zombi-zombi di bawah bagaimana kalian bisa membunuh mereka semua?" tanyaku

Orang-orang yang kutanyai hanya diam dan semuanya menatap ke arah Kenji. 

"Bukan kita tapi dia" kata Rachel menjawab 

"Sendiri?" tanyaku lagi

Rachel mengangguk. Pantas saja bajunya sampai basah dengan darah ternyata Kenji menghadapi mereka sendirian sementara yang lain berlindung diatas, dia adalah satu-satunya orang yang turun untuk menolongku. padahal aku kenal dengannya tidak lama.

"Kenapa kamu ga menolongku juga?" tanyaku kepada lintang

"Aku ingin, t-tapi aku ingat kamu menyuruhku menjaga tiga peremuan ini kan" jawab lintang

Meskipun lintang menjawab seperti itu, Rachel sendiri bercerita kepadaku sebenarnya saat Kenji dengan buru-buru turun kebawah Lintang juga mengikutinya. kemudian saat Kenji memecah-mecahkan kaca di kelas untuk memancing para zombi, Lintang juga hendak membantu tapi tiba-tiba Lintang melihat wajah Kenji berubah menjadi lebih dingin dibanding biasanya. bahkan saat lintang ingin memukul salah satu zombi, Kenji malah melindunginya. karena lintang merasa akan menjadi beban akhirnya dia mundur dan kembali ke atas. dari atas sini Lintang akhirnya mendengar suara pintu di dobrak, Lintang berpikir kalau aku ada disana dan segera turun untuk memeriksa. Saat turun ternyata Lintang melihat kalau zombi-zombi itu sudah terbantai dengan sadis. Lintang hanya membantu untuk membunuh zombi yang masih bergerak di lantai saja.

Aku paham akan ceritanya dan menepuk bahu lintang. lalu aku mencoba berdiri dan menghampiri kenji yang menatap kedalam sekolah. 

"Terimakasih bantuannya" kataku

"Tidak apa-apa, teman memang harusnya seperti itu kan?" jawab Kenji

Rasanya senang sekali dianggap teman oleh Kenji. walaupun kita saling mengenal tidak terlalu lama dia sudah menganggapku sebagai temannya

"Ichariba Chode" Kenji berbicara bahasa jepang

"Apa itu artinya?" tanyaku penasaran

"Artinya walaupun kita bertemu hanya sekali atau bahkan karena kebetulan, kita adalah teman selamanya" jawab Kenji

Nathan menghampiri kami berdua. dia menunjukan ekspresi bersalah dan meminta maaf kepada Kenji sambil memberikan jaket yang dia kenakan. aku baru sadar kalau darah di baju Kenji sudah mengering. itu membuat bajunya terlihat keras dibanding sebelumnya. 

"Pakai ini, nanti kau membuat orang-orang diseberang takut" 

"Pakai ini juga, aku mendapatkannya dari loker di kelas tadi" lintang memberikan baju olahraga yang dia temukan

Kenji menerimanya dengan senyuman. dia membuka atasan bajunya untuk berganti. saat Kenji membuka bajunya kami sedikit terkejut karena Kenji memiliki bekas luka yang sangat banyak di tubuhnya. saat ditanya dia hanya menjawab kalau itu hasil latihannya bertahun-tahun. sebagian dari kami bahkan mengira kalau Kenji pernah disiksa atau terlibat dalam perkelahian hebat.

Matahari sudah berada tepat diatas kepala kami semua dan kita masih belum bergerak dari tempat kami. orang-orang di atap seberang masih memerhatikan kami. mungkin mereka masih berharap kita bisa lewat dan sampai kesana dengan bahan-bahan makanan yang mereka harapkan.

"Kita harus mencobanya sekali lagi" kataku

Mereka semua mengangguk dan kembali bersiap. tatapan mereka kali ini terlihat sangat yakin dan mantap. dari tatapannya saja mereka seperti berkata "Kita akan hidup" 

"Ayo bergerak" kataku 

Kita semua bergerak menuju ke lantai empat. karena zombi dilantai ini sudah di habisi oleh Kenji kami jadi mudah untuk pergi ke lantai tiga dan menyebrang ke gedung sebelah. sebelum turun ke lantai ke tiga kami mengambil beberapa barang yang bisa kami gunakan seperti pisau dan beberapa perkakas yang cukup kuat untuk melawan zombi-zombi dibawah.

Setelah selesai kami semua langsung pergi kebawah. seperti biasa Kenji memeriksa keadaan terlebih dahulu lalu naik lagi ke atas.

"Aku dan Erwin akan kebawah untuk mencari bahan makanan di kantin. kalian bisa langsung melewati jembatan"

"Lebih baik kita semua pergi bersama, bahan makanan yang bisa dibawa juga akan jauh lebih banyak" Kata Nathan

Kenji melihat ke arahku seakan meminta persetujuan dariku. aku menyetujuinya dan langsung menuju ke lantai satu.

Kami berlari kearah kantin dan membersihkan beberapa zombi yang menghalangi jalan tanpa membuat banyak suara. kami bergerak menuju dapur di kantin dan menemukan beberapa makanan instan yang cukup untuk puluhan orang. 

"Ada satu hal yang sebenarnya membuatku berpikir terus menerus" kata lintang

"Apa itu?" tanyaku

"Zombi-zombi itu apa dalam penglihatan mereka bencana ini tidak pernah ada?"

"Aku berfikir mungkin mereka melihat bencana ini terus-menerus karena ingatannya terus berulang" kata Kenji

"Kalau begitu apa mungkin aku sudah menjadi zombi tapi karena memori yang berulang aku tetap berada disini?" tanya lintang lagi

"Fokus saja mengambil bahan makanan, jangan membuat kami berfikir" jawab Rachel









Z-DAY [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang