2.

1.2K 177 48
                                    


"haravan? si primadona sekolah yang cakep manis itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"haravan? si primadona sekolah yang cakep manis itu?"



"ya iyalah? siapa lagi kak?" jawab jeongwoo santai, masih melihat ke arah langit-langit kamar, "dia mah julukan doang primadona cakep manis aslinya gresek, malu-maluin minta am-"

"kok kamu ga pernah kasih tau aku, jer?" potong jaehyuk.

"loh kirain tau?? kan aku sering mabar sama mereka, sedangkan kakak juga sering ngeliat aku mabar," lanjut jeongwoo menyerngit, "lagian kenapa dah? temen aku ada haravan sama angkasa, yang kak hugo ributin si haravan doang."

"aku demen sama si haravan, rend!"

jeongwoo yang sedari tadi hanya meng-scroll tiktok langsung mematikan ponselnya lalu menoleh ke arah jaehyuk.

"coba.. ulangin lagi tadi kamu ngomong apa?"

"aku demen sama si haravan..?"

jeongwoo baru tau. 

"bukannya aku udah sering kasih tau ya? kan aku sering teriak-teriak ke kamu tentang haravan kalo kamu ada di deket aku?" protes jaehyuk, "ketawan ga pernah dengerin aku ya!"

jeongwoo hanya diam. matanya bahkan tidak berani menatap ke arah jaehyuk. 

selama ini ia berharap. selama ini ia mendekati kakak kelasnya itu, berharap sang lawan bicara menangkap perasaan yang sama untuknya. tapi bukannya menangap perasaan untuk dirinya, justru ia menangkap perasaan untuk sahabatnya.

"ih jerrend, kalo misalnya aku tau dari dulu kamu temenan deket sama haravan, aku udah recokin kamu mulu kali," jaehyuk berandai-andai.

masih tidak terdapat pergerakan sedikit pun dari jeongwoo.

jaehyuk yang melihat adik kelasnya membeku, akhirnya memukul lengannya, "jerrend! dari tadi aku ngomong kamu dengerin ga sih?!" kesalnya.

"eh- maaf, kak. maksudnya gimana dah itu?" ucap jeongwoo, akhirnya sadar.

"maksudnya ya aku mau minta tolong sama kamu untuk deketin aku ke haravan.. boleh ya? please? boleh lah jerrenddddd," rengek jaehyuk. 

yang di mata jeongwoo, itu sungguh menggemaskan.

memastikan, jeongwoo langsung bertanya, "kak hugo beneran suka sama haravan? padahal ada aku loh yang lebih cakep disi- ADUH!"

belum sempat menyelesaikan kalimatnya, jaehyuk sudah menendang kakinya duluan.

"ngaco kamu! iya aku beneran suka sama haravan, dari awal kalian masuk SMA bahkan. kalo kamu mah, aku anggap adik. abisnya kamu lucuu banget jer!" jawab jaehyuk santai, mata indahnya melengkung seperti bulan sabit.

'aku anggap adik.'

tidak disangka, tiga kata simpel yang keluar dari kedua belah bibir jaehyuk, bisa membuat seorang jeongwoo terdiam kembali, sambil meretapi nasibnya.

kakak-adik zone bro.

apa ga sakit?

namun meskipun perasaannya terolok-olok, ia tetap tersenyum tipis. 

"kak hugo mau aku bantu deketin haravan?" tanya jeongwoo.

mendengar itu, jaehyuk langsung melotot, lalu berteriak kepada jeongwoo, "MAU! MAU DONG, MAU BANGET!" 

"yaudah, besok kita mulai aksi mendekati haravan. kebetulan, aku ada beberapa cara mendekati seseorang yang kita suka. siap ya, kak hugo?" jeongwoo menawarkan.

"aduh, aku takut jer.. malu," jawab jaehyuk.

jeongwoo terkekeh, lalu menepuk pundak jaehyuk, "hadeh gausah malu, kak. anaknya jauh lebih malu-maluin daripada kamu."

yang lebih tua lalu berdiri, lalu berteriak pada dirinya sendiri, "yaudah, ayo semangat hugo!!"

jika jeongwoo tidak bisa bahagia bersama jaehyuk, maka ia rela melepaskannya. asal jaehyuk bisa bahagia dan tersenyum, apapun akan ia lakukan.

---

"jerrend, mama pulang!"

merasa dipanggil, jeongwoo segera pergi meluncur kelantai bawah, ia ingin menyapa ibunya.

"halo, ma," sapanya.

"nih mama beliin takoyaki, laper kan kamu?" tawar ibunya, sembari mengangkat kantung plastik berwarna putih berisi makanan kesukaan jeongwoo.

melihat itu jeongwoo hanya cengengesan, ia langsung merebut plastik tersebut dan duduk di meja makan, "hehe mama tau aja, thank you ya."

"pelan-pelan makannya, jangan sampe keselek," peringat mama jeongwoo, lalu ia menempatkan diri di meja makan juga, tepat disebelah jeongwoo. ia menatap anaknya yang dengan lahap memakan takoyaki-nya, tapi.. sesuatu dari anaknya berbeda. ia tidak seperti biasanya.

merasa ditatap, jeongwoo risih. lalu ia langsung membuka suara, "mama ngapain sih ngeliatin aku makan sampe segitunya??"

"kok berhenti makannya? lanjut aja, dek," jawab ibunya.

"aku risih diliatin gitu sambil makan.. kenapa sih ma? ada yang aneh dari aku?" tanya jeongwoo.

"iya, ada yang aneh dari kamu," timpal ibu jeongwoo, "kamu kenapa? ada masalah? sini cerita sama mama kalo ada apa-apa, dek. kamu tau kan? a mother's box is always open for their child to talk to," sembari mengusap kepalanya lembut.

"mama gaakan maksa kamu cerita sekarang, but just know, ya?" tambahnya sambil menepuk dadanya sendiri, "i'm always here for you. mama mandi dulu, okay? anything yang ada di kepala kamu, let it go. gausah dipikirin. think about good stuffs instead dek."

lalu ibunya langsung berjalan meninggalkan dia, memasuki kamar untuk segera mandi.

jeongwoo ditinggal cengo, lalu menampar dirinya sendiri.

"gausah dipikirin, bener kata mama. udah jerrend, masalah kak hugo let it go dulu. wait for the perfect time instead. gue harus sabar, harus sabar menunggu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


a.n. jeongwoo sadboy agenda flowing perfectly right through my fingers yes let's go!!

this chapter agak panjang jadi jangan gumoh okay. see you next update (most likely in two/three days, but kalo aku niat besok bakal update kok). <3

✔︎ menunggumu - jeonghyuk ff.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang