:-)

1.7K 111 3
                                    

-Evellyn P.o.v-

Esok paginya..

Aku sudah siap dengan mengenakan baju abu-abu dengan celana jeans hitam dan memakai sepatu converse putihku. Aku ikat rambut blondeku menjadi satu ikatan. Akupun turun kebawah menghampiri Mom dan Dylan.

"Pagii!" Seruku kepada Dylan dan Mom.

"Pagi Sayangg" jawab Mom, namun Dylan tidak jawab, dia masih 5 watt.

Aku melihat Dylan dengan tangan dibawah dagu dan sesekali kepala tertunduk gara2 nyawa belum kumpul.

Terlintas pikiran usilku sekarang, "Aha!" Batinku.

"WOYY!" Teriakku didepan muka Dylan sambil menepuk meja.

"Hah? Ada apa?!" Jawab Dylan panik.

"HAHAHAHAHA" Tawa tiada henti saat melihat ekspresi wajah Dylan yang sangat lucu.

"Evellynn..." ucap Mom menggelengkan kepala melihat kelakuanku yang lumayan sedikit menjengkelkan mungkin? Entahlah.

"Oke cukupp, perutku sudah tidak kuatt" ucapku sambil memegang perut dan mengambil dua roti yang berada dipiring.

"Awas loh ya!" Ujar Dylan dendam. Aku hanya menjulurkan lidahku saja.

Ku oles rotiku dengan selai stroberi dan ku makan roti tersebut.

"Mom, Dad kapan pulang? Ah aku kangen sekali." Ucapku sambil meminum susu.

"Masih semingguan lagi." Jawab Mom sambil menarik kursi dan duduk. Aku hanya menjawab dengan mulut yg berbentuk 'o'.

Ku lihat jam tanganku, dan hampir jam 8. Haft, aku gamau telat lagi.

"Dylann! Antar aku ke sekolah pliss" ucapku sambil memperlihatkan puppy eyes aku dan mengoncang2kan tangan.

"Ga. Biarin aja telat. Biasanya Hayes yg jemput." Jawab Dylan jutek.

"Purikan. Sihh" ucapku sambil menambah puppy eyes aku.

"Yasudah. Ayuk" jawab Dylan sambil beranjak dari kursi mengambil kunci mobil.

"Yeyy! Enak ya punya kakak sebaik dan seganteng Dylan" ucapku menekan kata ganteng.

"Baru tau kalo aku ganteng?" Ujar Dylan sambil membuka pintu.

Mom hanya menggelengkan kepala saja melihat kelakuanku dan Dylan yang seperti Tom & Jerry.

"Mom, berangkat ya! Byee" ucapku mengecup pipi Mom dan berlari menuju mobil.

"Hati-hati yaa!" Teriak Mom.

Aku langsung menaiki mobil, dan Dylan langsung menancap gas ke arah sekolah ku.

*sesampai disekolah*

"Thanks, Dylan! Byee!" Ucapku sambil melambaikan tangan. Mobil yang dikendarai Dylan pun berjalan dan tak terlihat.

"Duh! Nanti pulang sama siapa ini?" Gumamku sembari menepuk jidatku.

"Ah. Gampanglah nebeng Hayes aja." Batinku. Akupun berjalan dilorong menuju kelas.

"Hey?" Tegur seorang lelaki.

Aku melihat ke arah sekitar, oh, Jack.

"Hey." Jawabku tersenyum.

"Ke kelas bareng?" Tanyanya.

"Emang kita sekelas?" Tanyaku balik.

"Haha, tidak. Cuman, kelas kita searah saja." Jawabnya tersenyum memunculkan lesung pipinya.

stuck in friendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang