annoying guy

1.4K 111 0
                                    

"Namamu?" Ucapku memecahkan keheningan.

"Huh? Namaku? Ohh" jawabnya.

"Yaiya,siapa namanya?" Tanyaku.

Saat aku melihat jam, "Astaga! Udh jam segini, kan aku bilangnya bentar doang ke temen2! Duh" batinku terkejut saat melihat jam tanganku.

"Ja-" jawabnya terpotong.

"Aku.. aku ke kelas dulu yaa, byeee" ucapku berlari menuju arah kantin. Aku tidak peduli dia jawab apa yang penting mereka pasti nungguin aku sekarang.

-JackG P.o.V-

Saat istirahat tiba, ku putuskan aku ingin menyendiri dihalaman atas gedung. Aku pun mengarah kepintu yang suasana sangat sepi, tidak ada satu orang pun yang berada disekitar sini, ada juga, tapi itu hanya office boy yang sedang membersihkan tempat ini.

Saat ku sedang membuka pintu, kulihat ada perempuan yang sedang duduk melamun disana.

"Samperin, enggak? Samperin, enggak? Samperin, enggak? Ahh.. mungkin dia wanita yang baik" batinku berjalan menuju gadis itu.

"Hey?" Ucapku. Dan gadis itupun terkejut begitu juga aku. Dia adalah gadis yang aku tabrak tadi pagi.

"Lo? Lo yang nabrak gue tadi pagi kan? Huh? Ngapain lo disini?" Jawabnya sewot.

"Uh, calm down girl, soal yang tadi, maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja" ucapku menenangkan dia. "By the way, siapa namamu?" Lanjutku sambil menjulurkan tanganku yang ingin berkenalan dengan dia.

"Evellyn, Evellyn Kinneth" ucapnya sambil membalas jabatanku. Aku hanya mengangguk.

Hening.

"Namamu?" Tanyanya.

"Ja-" ucapanku terpotong karena dia sedang buru2 mungkin(?).

"Aku.. aku ke kelas dulu yaa, byeee" ucapnya sambil berlari menuju arah pintu keluar.

"Ok, byee gurl" ucapku halus tersenyum2 sendiri.

Saatku melihat jam, "Bentar lagi masuk, ke kantin ajadeh laper" batinku berjalan menuju pintu yang dilewati Evellyn.

-Evellyn P.o.V-

Setelah sampai dikantin, aku melihat disekeliling kantin, dan mataku berhenti saat melihat dua pasangan yang sedang duduk berhadap2an satu sama lain. Dan aku pun menuju kesana.

"Hey guyss!" Seruku

"Kurang lama, Ev. Lamain lagi sana gih! Cepet" ucap Faye.

"Maaf sih, tadi itu.. anu.. itu.. tadi.." ucapku berfikir untuk membuat alesan.

"Ngomong yang jelas" ucap Faye.

"Anu... itu.. tadi.. Mr.Julian minta.. minta.. anterin buku diperpus, ya, naro buku di perpus ya naro.. hehe" ucapku terkekeh. Mereka hanya memutar kedua bola matanya saja.

"By the way, Hayes kemana?" Tanyaku melihat 6 tempat duduk dalam 1 meja yang hanya ditempati 2 orang.

"Ya biasalah! Kemana Kat pergi, disitu Hayes berada" ucap Jason santai.

What?

Mereka jalan berdua lagi?

Oh.

Oke.

"Oh." Jawabku singkat langsung duduk disamping Faye.

"Ciee, cemburu yaa" goda Jason.

Huh? Cemburu?

Ya, aku cemburu. Ralat, sangat cemburu. Seharusnya aku yang ada disamping Hayes, bukan Kattie. But, ya. Itupun ya.. aku terlalu berharap.

"Siapa yg cemburu coba? Nih aku jelasin ya, aku liat Hayes lebih bahagia sama Kattie itu gaada masalah. Malah aku seneng kalo liat Hayes bisa tertawa bersama dan bahagia sm Kattie. Aku senengg, yee. Malu!" Jelasku, bohong.

Aku seneng liat Hayes bahagia sm Kattie? Haha, mustahil.

Tapi itu harus jadi kenyataan, walaupun pahit.

"I wish that's was me" batinku.

KRINGG KRINGG

Bel pun akhirnya berbunyi, bertanda seluruh aktivitas istirahat diselesaikan. Aku, Faye dan Jason langsung berjalan menuju kelas, kebetulan kelas kita sama, kelas Fisika.

"Huft! Sampai kapan coba aku harus menjadi OBAT NYAMUK diantara kalian" ucapku sambil menekan kata obat nyamuk.

"Sampai kau berpasangan dengan Hayes" ucap Jason yang menggandeng tangan Faye. Dan aku hanya memutar kedua bola mataku saja.

Iya, semoga aja bisa terjadi.

Tapi itu ga mungkin, ya ga mungkin? Mana mungkin Hayes punya perasaan sama aku? Ga mungkin banget.

4 jam pun berlalu setelah pelajaran Mr.Andy selesai, aku pun pulang.

"Evellyn!" Terdengar suara lelaki berteriak memanggil namaku. Sebelum aku berbalik badan,  "Moga2 aja, itu Hayes" batinku berharap, lagi.

Saatku melihat kebelakang,

What? Hih.

"Mau apa lagi lo kesini" ucapku dingin.

"Aku hanya ingin mengajakmu pulang bareng? Kali aja kita bisa lebih deket?" Ajaknya sambil menaikan satu alisnya.

"Maaf, aku-"

"Evellyn! Yuk ah cabut!" Ucap Hayes.

"Nah! Aku bareng soalnya sama diaa" ucapku lagi sambil menunjuk ke Hayes yang menungguku di gerbang sekolah.

"Oh yasudah, lain kali mungkin kita bisa pulang bareng" ucapnya.

"Duluan ya, byee!" Seruku dan meninggalkan cowok annoying itu.

"Hayes! Ada angin apa kamu ajak aku pulang?" Ucapku memasuki mobil Hayes.

"Mm, sebenarnya aku ingin mengajakmu ke danau" ajaknya.

What? Ke danau? Ada angin apa dia ajak aku ke taman? Ah. Sudahlah. Aku terlalu berharap.

"Yasudah yuk" ajakku dan Hayes langsung tancap gas menuju danau masa kecil kami.

**

Saat didanau, kami pun duduk diatas rerumputan.

Hening.

"Evellyn?" Ucap Hayes menghapus keheningan.

"Huh? Kenapa Hayes?" Ucapku.

"Sebenarnya ada yang aku ingin omongin penting banget" ucapnya serius.

Wow. Hayes tidak pernah seserius ini. Okelah, aku juga harus serius.

"Apa Hayes?" Jawabku serius juga sambil memperhatikan mata biru keabu2an yang ia punya.

"Jadi..." ucap Hayes. Aku hanya menaikan alis yang berartikan -ayo-cepatlah-

"Oh ayolah Hayes, kamu tinggal ngomong selesai." Ucapku mengalihkan pandanganku ke arah danau yang tenang.

"Haha, oke oke, jadi gini" ucapnya sambil menarik nafas.

-----------

Maaf semaaf-maafnya aku PHP in kalian maafin aku, aku sengaja buat kalian agak kepo2 gimana gtuu, wkwk *oke,kita damai* *lebay ah*

Next? Keep vomment :) xoxo.

-Audrey-

stuck in friendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang