[ Di suatu Hari berangin ]

1.4K 132 24
                                    

Catatan: Timeline dari masa kecil Luffy saat Sabo diambil lagi keluarga bangsawannya dan siang hari sebelum pembakaran Grey Terminal oleh Bluejam. This story was created by Suseri Otsusuki

=============================

Tidak di sini.

Seorang pria dengan jubah bertudung yang terpasang menutupi wajahnya memandang ke dalam sebuah bar yang dimiliki wanita muda bernama Makino melalui jendela. Wajahnya tak terlihat namun ketika dia bergerak meninggalkan tempatnya berdiri, sebuah tato di wajah bagian kanan bisa terlihat meski tak ada yang memperhatikan sekarang. Semua orang menghindari angin di luar yang mulai bertiup sehingga tak terlalu memperhatikan sekitar. Berbeda dengan pria ini, Monkey D. Dragon, yang berjalan mantap selolah tidak peduli namun tetap awas terhadap sekeliling.

Ini tempat kedua dalam pencariannya.

Seseorang yang dia cari tanpa berjanjian bertemu sebelumnya. Bahkan Dragon sudah bertahun-tahun tidak melihat orang yang dia cari. Jika boleh jujur, pria ini tidak mengetahui bagaimana rupa orang yang ia cari sekarang. Pasti sudah berubah dalam beberapa tahun belakangan. Hanya saja, dari informasi yang ia terima bahwa orang yang dicarinya sering terlihat di bar ini jikalau tidak sedang berada di rumah. Sebelumnya dia sudah mengunjungi rumah tersebut namun hening tak ada orang walau memang dia tidak masuk ke dalam ataupun mengetuk karena... sesungguhnya dia bukan ingin bertamu namun melihat dari jauh saja sudah cukup. Dia tak mengharapkan sambutan hangat dari orang rumah yang sudah ditinggalkannya sejak lama.

Hanya saja, rute perjalanannya yang kini berlabuh di Kerajaan Goa—tempat asalnya—memberi dorongan yang menguatkan pria ini untuk melihat orang yang ia cari setelah meninggalkannya beberapa tahun silam. Dia tahu orang yang dititipinya sedang tidak ada di sini sehingga tidak bisa ditanyai dan hanya berdasarkan informasi dari orang tersebut mengenai orang yang dicarinyalah namun nihil hasil, sekarang pria ini sudah merelakan kehilangan kesempatan bisa melihat barang sebentar.

Dragon berjalan hanya mengikuti angin bertiup.

Tepat di saat ia menghela nafas dan menyerah, terdengar suara anak kecil, "Luffy! Ayo, cepat!" membuat langkahnya terhenti. Ia menoleh ke sumber suara. Melihat seorang anak berlari cepat dengan rambut hitam pendek sedikit bergelombang dengan baju tanpa tangan serta celana pendek. Anak yang memiliki bintik-bintik hitam di kedua pipinya tengah berteriak ke seorang anak lebih kecil di belakang yang tengah berlari mengejar anak tadi. Anak bertopi jerami.

"Ace! Tunggu aku!" Dia berlari sekuat tenaga mengejar anak bernama Ace.

Pria ini terkejut namun tak nampak di wajahnya. Dia memperhatikan anak bertopi jerami kebesaran berlari menghindari lemparan orang-orang yang mengejarnya dengan berteriak-teriak marah. Dia tak bisa mengejar Ace yang bertubuh lebih tinggi serta berlari lebih cepat sehingga beberapa benda yang terlempar mengenai tubuhnya dan menggores kulit anak itu yang sebelumnya sudah penuh plesteran luka di sana-sini. Ketika kakinya nyaris menyerah, kaos tanpa lengan yang dipakainya terkait bangku dari tempat minum dan menariknya jatuh tersungkur karena robek. Tubuh kecil itu bergetar, mencoba duduk sembari menjeritkan nama anak bernama, "ACEEEEEE!" dengan wajah cemas dan tangis berderai merasa putus asa karena orang yang dia panggil sudah tak terlihat sementara pengejar mereka semakin mendekat.

Mendengar teriakan dari anak bertopi jerami itu, kaki pria ini bergerak sendiri mendekatinya bahkan tanpa bisa dipikirkannya akibat bila bertemu dengan orang yang dicarinya ini. Ya, anak bernama Luffy itu yang ia cari sedari tadi. Ketika para pengejar yang berteriak minta ganti rugi telah di belakang anak bertopi jerami, pria ini memposisikan dirinya di depan anak itu yang melihatnya heran di kala ia menatap para pengejar tersebut yang langsung merasa ketakutan lalu pergi. Luffy menoleh ke belakang dan melihat para pengejarnya yang memergoki dia hendak mencuri sudah pergi. Ia masih heran kenapa bisa tapi setidaknya sudah agak aman sekarang, meski... saat ia menoleh kembali ke penolongnya yang bertudung tengah berlutut di depannya dan menyentuh wajahnya yang berlinang air mata, Luffy sesenggukan mencoba tersenyum untuk bilang:

One Shot || Dragon Luffy fanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang