6. SECRET

470 34 2
                                    

Aku bertemu dengan mu lagi...
Apa ini takdir atau hanya kebetulan?
Bahkan aku sangat hafal dengan namamu sejak dulu sampai sekarang..

Aku seperti mengenal mu. Seorang pria mengenakan kaus hitam polos, duduk di bangku tua sedang memainkan ponselnya.

Menantap mu dari kejauhan. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Angin semilir menerbangkan helaian-helaian rambutmu yang gelap. Kau berusaha merapikannya namun gagal karena angin terus menghancurkannya.

Fokusku hanya tertuju pada mu. Aku tertawa kecil ketika kau berusaha menata ulang rambutmu yang tertiup angin. Pohon rindang disampingmu bahkan sampai menjatuhkan daunnya yang kering karena kencangnya angin kala itu.

Tingkah mu yang lucu membuat ku tak sadar bahwa kau sudah menatapku dari kejauhan. Kakiku membeku, mataku membelalak ketika pandangan kita bertemu. Tawa terhenti, aku tak tau harus bagaimana? Haruskan aku berlari? Atau bersembunyi? Ah tidak mungkin dia pasti akan mencurugaiku yang aneh-aneh. Bagaimana bila dia menganggapku penguntit? Oh jangan sampai itu terjadi. Tetapi sungguh ini menegangkan ketika tatapanmu bertemu dengan orang yang kau sukai.

Pikiran ku kacau. Ah bagaimana ini dia mendekat. Kau berjalan menghampiriku. Langkahmu terdengar semakin dekat di telingaku. Aroma parfum dari tubuhmu bahkan tercium olehku. Angin membawa aromanya seperti memberitahuku bahwa kau semakin dekat ke arahku.

Aku terkejut ketika kau sudah berdiri di hadapanku. Aku gugup. Tak tau apa yang harus aku lakukan sekarang. Apa aku harus lari sekarang?

Aku menundukkan pandanganku ketika dia memberikan tatapan mengintimidasi padaku.
Aku merasakan sebuah tangan menepuk kepalaku. Lalu mengusapnya pelan.

"Aku Kim Mingyu, Kupikir kita akan terus bertemu."

Aku mendongakkan kepalaku, menatapnya yang tersenyum padaku. Aku tak bisa berekspresi sekarang. Senyumnya membuat ku... Ah ini susah dijelaskan.. Tapi mengapa dia tersenyum seperti itu padaku? Dan tunggu apa maksud dari kata-katanya?

Aku tersadar dalam lamunanku. Kusadari dia, pria itu sudah pergi menjauh dari ku. Kutolehkan pandanganku ke belakang. Ia berjalan membelakangi ku, memperbaiki tas punggung di belakangnya yang sedikit merosot dari bahunya. Aku terus menatapnya, kudengar seorang wanita cantik berambut panjang ikal memanggil namanya dan menggandeng lengannya.

Ah.. ku tolehkan pandanganku membelakanginya. aku tidak ingin melihat itu..



END?


gak tau gabut tiba2 aja nulis scene kyk di taman gitu. You know that wkwk 😄

MINSOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang