Annyeong yeorobun🤗
Cerita ini murni dari imajinasi aku sendiri, semoga kalian semua suka.
[Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca]
Happy reading🙌
***
"BIMO, JANGAN LARI LO, LO UDAH NUNGGAK UANG KAS SATU BULAN YAH." teriak Bella, gadis itu mengejar teman sekelasnya yang tidak mau menyetor uang kas kelas. Jika ditagih cowok itu akan beralasan lupa membawa uang, begitu terus setiap harinya.
"LUPA BEL, SERIUS GUE LUPA BAWA DUIT." teriak Bimo seraya terus berlari. Jika ia tidak berlari Bella akan terus menimpuki dirinya dengan buku kas kelas.
Karena terus berlari Bella sampai tidak sengaja menabrak orang yang berjalan berlawanan arah dengannya.
Dug.
Cewek itu terjatuh di koridor sepi itu. Karena waktu yang masih pagi jadi sekolah belum terlalu ramai. Siswa-siswi yang lain pun tidak terlalu menghiraukan, karena dikelas yang lain pun hal itu sering terjadi. Murid cowok yang susah sekali untuk ditagih uang kas.
Namun setelah mendengar suara orang yang terjatuh itu, beberapa siswa yang berada di lapangan pun mulai memperhatikan Bella yang sudah terduduk dilantai. Beberapa siswa pun ada yang menolong Bella untuk berdiri.
Bimo sendiri sudah berlari menghampiri Bella. "Mana yang sakit Bell?" tanya cowok itu memeriksa lutut dan tangan Bella. Sampai cowok itu berhenti mengecek ketika melihat memar biru pada siku kiri Bella.
"Gak papa, Bimo." ucap Bella, gadis itu menepuk pelan roknya yang sedikit kotor.
"Maaf Bell," ujar Bimo merasa bersalah. Cowok itu kemudian menoleh pada orang yang ditabrak oleh Bella tadi. "Lo punya mata kan, kenapa nggak ngehindar!" sentak Bimo pada orang itu.
Bintang Rizky Ardihan. Itulah nama yang terdapat pada nametag orang yang di tabrak oleh Bella. Cowok itu menatap Bimo tanpa minat. Sudah jelas siapa yang salah tapi dirinya yang di salahkan.
"Dia punya mata kan, kenapa gak liat orang yang lagi jalan." ujar Bintang lalu pergi meninggalkan Bella dan Bimo.
"Sialan." umpat Bimo tak tertahan.
Bimo kembali menatap Bella yang sedang merapikan poni tipisnya. Pipinya yang chubby membuatnya terlihat sangat menggemaskan. Hingga membuat Bimo mencubit pipi Bella.
"Akhhh, sakit kampret!" protes Bella memukul tangan Bimo.
Bimo terkekeh pelan melihat reaksi Bella. "Ayo ke UKS, gue gendong."
"Kaki gue nggak patah, Bimo." ujar Bella kesal. Ia pun berjalan meninggalkan Bimo dan melupakan uang kas.
--∆∆--
Saat ini keadaan kantin sangat ramai, karena para guru sedang rapat bersama di aula sekolah, mulai pagi tadi sampai istirahat pertama nanti. Tadi mereka semua sudah di beritahukan lewat spiker sekolah.
Bella dan keempat temannya duduk di bangku paling pojok.
"Siku lo kenapa, Bella?" tanya cowok bernama Alatas Rizky Herland. Cowok itu terlihat cemas ketika melihat memar di sikunya
Bella tersenyum manis, cowok di hadapannya ini tidak pernah berhenti memberikan perhatian padanya. Ia bersyukur karena masih di pertemukan dengan orang-orang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT FAVORITE
Teen Fiction- Langit Bandung Kata orang-orang cinta pertama anak perempuan itu adalah ayahnya. Tapi bagi Bella ayahnya adalah luka pertama dalam hidupnya, sekaligus luka terdalam baginya. *** Bagi Bella, Rizky adalah hadiah terindah yang pernah tuhan berikan k...