Nuriman sebagai anak ke-5 dari 8 bersaudara masih asli kelahiran Desa Slatri Kec.Larangan Kab.Brebes Jawa Tengah. Dan semuanya juga kami sama-sama kelahiran desa slatri, meskipun embah Djunaedi orang yang afonturir/senang berlalang buana tapi tidak ada satu anak pun yang lahir di lain desa itu atau lain kota. Embah Djunaedi (bapak kami) rajin bertani dan berdagang di desa dan kota-kota kecil disekitar desa.
Kala itu, kami sekeluarga jarang berpindah-pindah mesikpun kami (saya,adik,dan kakak-kakak) tinggal di daerah yang belum benar aman karena masih banyak pergolakan besar, seperti : pergerakan D.I.T.I.I, pergerakan PKI,PNI dll. Tapi kami sebagai anak-anak kecil tetap ceria dan bersenang-senang dengan kondisi apa adanya dan sangat sangat sederhana.
Embah Djunaedi termasuk orang yang tidak banyak melarang kebebasan anak, termasuk kebebasan bermain, karena kebanyakan embah Djunaedi sibuk dengan urusan bertani dan berdagang. Dan urusan anak-anak diserahkan kepada ibu kami (ibu komiyah) tapi wa Miti dan wa Nurdin masing-masing lain ibu, tapi Dimata ibu komiyah ,yu Miti dan mas Nurdin sudah seperti anak sendiri, memang dua-duanya adalah anak yang tidak pernah di beda-bedakan , ibu kami orangnya sangat lembut,penuh kasih sayang pada semua anaknya. Bahkan beliau banyak curhat pada anak pertamanya, yaitu yu Miti sebagai sesama perempuan dan satu-satunya anak perempuan yang sudah berumah tangga. Karena waktu itu yu H.masturi pun baru berusia 7 tahun jalan, jadi beliau bisa di ajak bercurhat.
Karena semasa yu H.masturi yg berusia 7 tahun, dia sudah memiki 3 adik yaitu1. yu H. Mujimah
2. Nuriman
3. Lukman
Tuslamiya dan nafsiyah masa itu belum lahir di sekitar tahun 1958.( 28 November 2018 )
![](https://img.wattpad.com/cover/277251370-288-k151841.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SILSILAH KELUARGA EMBAH DJUNAEDI
No FicciónMenceritakan secara rinci dan detail keluarga nya.