Percobaan kedua mendekati pak haji Dragon. Kini Manoban sudah berada di saf paling depan untuk mengikuti salat maghrib berjamaah di masjid dengan kaos dan celana jeans robek.
Beberapa jamaah ada yang menatap sinis dan bahkan menjaga jarak dengannya.Tapi Manoban tutup mata dan telinga. Dia ingin membuat pak haji Dragon kagum dan bukan ingin membuat kagum jamaah di masjid.
Manoban tersenyum lebar saat pak haji Dragon berjalan ke posisi imam. Ia tak peduli pak haji Dragon menatap dengan jijik atau tak suka, ia akan berusaha semaksimal mungkin membuat pak haji Dragon menyukainya sebagai calon mantu.
"gue yang komat" ucap Manoban langsung jadi perhatian termasuk pak haji Dragon yang tepat berada di depannya.
Sekali lagi Manoban tidak peduli tatapan sekeliling. Ia melantunkan komat dengan hati tenang.
Untuk pertama kalinya kembali salat. Gerakannya sempat salah beberapa kali dan tak cukup hafal doanya.
Yang bisa ia lakukan hanya meniru gerakan pak haji Dragon yang jadi imam........
"nih pak haji sendalnya udah saya bersihin. kinclong dah pokoknya" ucap Manoban menunjuk sendal slop pak haji Dragon dengan senyuman puas yakin pak haji Dragon akan luluh setelah ia melakukan itu.
Tapi ternyata usahanya belum cukup.
Pak haji Dragon tak memandangnya sedetik pun.
Manoban menghela nafas berjalan meninggalkan masjid.Ia melihat botol kosong. Karena sedikit kesal ia menendang botol plastik kosong itu.
Takjub tendangannya sangat kuat tapi menghentikan ketakjubannya saat botol plastik itu tidak sengaja jatuh mengenai kepala berpeci putih."Anjing! Kunaon kena pak haji aing mah sue! maaf pak haji!" ucap Manoban lari terbirit-birit sebelum pak haji Dragon tau bahwa ia yang menendang botol plastik.
"dasar brandal!" umpat pak haji Dragon. Ia mendengar dan hafal suara itu suara milik si Manoban brandal yang sudah tidak sopan melemparnya dengan botol plastik.
Percobaan selanjutnya membuat Manoban lebih rajin ke masjid.
Bukan hanya untuk salat tapi juga kadang membantu mang Ujang membersihkan masjid. Beberapa jamaah was-was Manoban akan mencuri kotak amal tapi Manoban selalu tak mempedulikan cercaan itu."suara lu jelek! jangan adzan lagi. biar gue aja! Ni perhatiin"
Manoban tidak jadi mengambil mic.
Ia mundur dan membiarkan pak haji Dragon melantunkan adzan isya. Dalam duduk ia menghayati suara adzan pak haji Dragon, menghafal nada panjang dan pendek lalu mengangguk-angguk merasa harus mengubah nada adzannya."nih. pake sarung buruan"
Manoban menangkap sarung yang di lempar pak haji Dragon.
Memakai sarung tersebut sambil tersenyum senang mendapatkan sarung dari calon mertua."Itu punya masjid. taro lagi di lemari jangan di bawa balik" ucap pak haji Dragon tegas
"Iya pak mertua eh! Pak haji maksudnya" gumam lirih Manoban nyengir
........
"sendalnya udah bersih pak haji mencrang kagak ada duanya! Bused liat beda sama sandal yang lain" ucap Manoban menunjuk sandal slop pak haji Dragon.
Setiap salat berjamaah ia akan selalu bubar duluan karena memisahkan sandal pak haji Dragon untuk di bersihkan dulu."lu gak perlu kayak gini terus. gue gak bakal nerima elu karena calon suami anak gue itu harus punya predikat sarjana tinggi kerjaan bagus, orang kaya, punya mobil, gak kaya lu brandalan!" ucap pak haji Dragon melangkah pergi meninggalkan Manoban merasakan sakit di hati.
Manoban tersinggung dengan ucapan pak haji Dragon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naksir anak pak haji (complete)
FanfictionUsaha tidak akan menghianati hasil. Jenlisa is real. Nana bucinnya Nini 🥰 ¹⁵ july ²⁰²¹