Di suatu pagi yang mendung.
"Anak-anak, hari ini saya wali kelas kalian." Ucap bapak-bapak berkepala botak sambil membawa sebuah buku absen, kita panggil dia pak shadis.
Kelas yang tadinya riuh tiba-tiba menjadi hening.
"Anjir, palanya mirip lu kon." Bisik Jean pada koni yang duduk di sampingnya.
"Sialan, tapi bener juga. Gua punya saingan." Balas koni.
"Makin panas dah ni kelas, matahari nya ada dua!" Jean meledek.
Pak shadis membuka buku absen dan melihat setiap nama anak-anak muridnya. "Tak perlu basa-basi, yang kupanggil tolong berdiri supaya saya hapal mukanya."
"EReN!"
Eren pun berdiri, "maaf Pak! Tapi nama saya di sebut nya Eren." Koreksinya.
"Alah ErEn kek, Eren kek. Sama aja!!"
Seluruh murid menahan tawa. Ternyata rumor soal pak shadis yang galak dan tak mau mengalah benar adanya.
"Selanjutnya REINER!!"
Reiner berdiri, "maaf Pak, di bacanya raina."
"Ini pulak?! Jelas-jelas nama kau di sini Reiner bukan raina kok! Besok minta ke orang tuamu untuk ganti nama kau!!"
Reiner duduk kembali, "buset, dia pikir ganti nama segampang ngutang mie ayan sama ibu kantin kali." Gumamnya.
Connie yang mendengar gumaman Reiner di depannya pun mengoreksi, "mie ayam woi!"
"Alah sama aja! Besok suruh ganti nama mie ayam nya jadi mie ayan!" Ngegas Reiner, tampaknya ia mulai tertular sifat gaje pak shadis.
"SELANJUTNYA JE-AN."
Jean berdiri dan siap untuk membuka mulutnya. "Sebutannya jhan pak."
"Kau mau ku buat tidak naik kelas?" Ancam pak shadis yang tampaknya lelah di koreksi terus menerus oleh anak-anak muridnya.
"Ampun pak! Jangan pak!"
"KALAU BEGITU DIAM SAJA DAN KEMBALI DUDUK!!"
Jean yang merasa masa depannya terancam hanya bisa menuruti perkataan pak shadis. "Baik Pak..."
"Selanjutnya—eh?
...Hhmm!!
...hhmm!!
...Hhmm!!"
Tiba-tiba saja pak shadis terdiam saat melihat nama siswa yang sangat numero uno tersebut.
"NOMOR ABSEN KE-AMPAT SIAPA INI!?"
Berthold yang adalah nomor absen keempat pun berdiri, "s-saya pak..."
"Nama macam mana ini!? Cemana ini dibacanya?!"
Lagi-lagi guru yang gak ngerti cara nyebut nama Berthold, padahal namanya keren kalau disebutkan dengan benar.
"Aku harus jelasin! Aku gamau orang-orang sulit manggil namaku kayak tahun lalu! Tahun ini aku akan keren...!!" Berthold yang sudah lelah pun bertekad dalam hati untuk menjelaskan namanya yang sangat LAKIK!
"Anu pak, nama saya itu dibacanya...—"
"Ah terlalu susah kubacanya, terlalu aneh nama kau." Belum sempat Berthold bicara, pak shadis sudah menyela nya lebih dulu.
"Jadi daripada susah kali aku panggil nama kau! Mulai hari ni kau ku panggil UCOK!"
"Hahaha ucok!!"
"Woi cok! Hahaha"
"Hahaha"
Seluruh murid tertawa mendengar nama panggilan baru Berthold. Sedangkan Berthold hanya bisa tersenyum kecut sambil menerima takdirnya sebagai UCOK.
****
Iseng aja bikin beginian, kali-kali ganti biar gak chattan mulu. Kalian suka ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTACK ON TITAN GRUP CHAT
HumorKumpulan cerita ketololan eren yang tiada habisnya, kisah reiner dengan kucing peduli kesayangan nya dan kisah Jean yang sudah di tolak mikasa sebanyak 210 kali. Jangan lupakan om om cebol Levi yang tingginya hanya sebesar botol akua. Ini adalah g...