Seorang Pria nampak sibuk dengan beberapa berkas di balik meja kerjanya, atensinya memindai setiap dokumen di atas meja sana.
Pekerjaannya hampir selesai sekarang, sejenak dia memutar kursi kebesarannya kemudian menatap pemandangan kota di malam hari di balik dinding kaca tebal di belakang meja kerjanya.Dia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Di saat bersamaan pintu ruang kerjanya terbuka, menampilkan sosok Park Jimin yang ternyata belum pulang juga.
Jungkook kembali memutar kursi, tangannya sibuk membereskan berkas-berkas di atas meja.
"Besok akhir pekan, Mingyu dan yang lainnya mengajak kita bermain golf. Kau mau ikut?"
Jungkook memikirkan ajakan dari Eunwoo selama beberapa saat, besok dia ada rencana lain. Mungkin dia tidak bisa ikut bermain golf bersama yang lainnya.
"Aku ada urusan lain besok"
Eunwoo memicingkan matanya "Jangan bilang ini urusan pekerjaan"
Jungkook tersenyum miring sambil menggeleng pelan, dia memang pekerja keras namun bukan seseorang yang gila kerja juga sampai-sampai harus bekerja di akhir pekan. Akhir pekan itu waktunya bersantai, refreshing, mencari udara segar dan melepas penat setelah lima hari sebelumnya sibuk dengan pekerjaan. Begitu akhir pekan berakhir, mereka akan kembali ke awal minggu dan kembali di sibukkan dengan dunia pekerjaan.
Sebenarnya tidak ada yang spesial, setiap harinya memang seperti itu. Namun, kehidupan Jeon Jungkook sedikit berubah beberapa tahun terakhir ini.
"Ahh...kencan" Eunwoo berseru.
"Bukan"
Sanggah Jungkook, jelas dia tak ada waktu untuk hal semacam itu. Sekarang dia sudah memiliki seseorang yang lebih penting dari itu.
"Lalu apa?" Eunwoo melipat tangan di dada, dia hampir duduk di pinggiran meja kerja Jungkook jika saja pria Jeon ini tidak mendorongnya.
Jungkook mengangkat bahu acuh "Sesuatu yang tidak bisa aku beri tahu. Mungkin aku akan membicarakannya lain waktu" Setelah membereskan meja kerjanya, Jungkook kembali melirik arloji yang melingkar di tangannya. Sedetik kemudian dia berdecak kesal sambil meraih jas yang simpan di sandaran kursi.
"Kau membuatku hampir terlambat" Dengan tergesa Jungkook memakai jas itu sambil berjalan menuju pintu keluar.
"Kalau besok tidak bisa ikut, temui mereka dulu sebentar. Kau tahu mereka sangat ingin bertemu denganmu, kau hampir tidak pernah datang ke acara reuni. Banyak yang menanyakan tentang kabarmu" Eunwoo terdiam selama beberapa saat, dia berdeham pelan sambil menyejajarkan langkah kakinya dengan Jungkook.
"Terutama Sihyeon, dia semakin gencar ingin dekat denganmu saat tahu kau sedang sendiri sekarang"
Jungkook nampak tak peduli, begitu lift terbuka, Jungkook langsung masuk ke lift begitu saja. Menghiraukan Eunwoo yang masih ingin bercerita lebih banyak tentang teman-teman mereka semasa sekolah.
"Katakan padanya aku sudah menjadi seorang ayah sekarang" Setelah bungkam cukup lama akhirnya Jungkook mulai membuka mulutnya, sedetik pun Jungkook tak pernah mengalihkan tatapannya dari arloji di tangannya.
Kini setiap detik sangat mendebarkan bagi Jungkook, dia tak sabar ingin segera tiba di rumah. Akhirnya saat-saat yang dia tunggu datang juga dan Jungkook tak ingin seseorang merengut waktu berharganya itu.
"Ayolah sebentar saja, aku tak ingin Sihyeon terus menempel padaku karena penasaran tentangmu. Jika Sihyeon menempel padaku, Yura bisa saja salah paham lalu menuduhku selingkuh. Pernikahanku sebentar lagi dan aku tak ingin kami bertengkar hanya karena kesalah pahaman itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy
Random[One shoot ini selingan] Eunbi dan sahabatnya menyukai pria yang sama, lantas bagaimana jadinya kalau hal seperti ini terjadi? "Kenapa harus Jungkook?" Eunbi bersandar pada sofa, ia menutupi bagian atas wajahnya dengan lengan kirinya.