#3. Set Your Heart (Pt 2)

30 5 0
                                    

Ini akan jadi 3 bab yaa
Terimakasih

Hwang Eunbi tersenyum begitu mendapati putrinya kembali tertawa. Dia kembali menceritakan kejadian di sekolah tadi siang, sesekali Eunbi akan ikut tertawa dan memuji Eunjung yang berani mengambilkan serangga yang hinggap di atas rambut temannya. Eunbi mengulurkan tangan, mengusap sisa coklat di pipi putrinya. Begitu lampu lalu lintas berganti, Eunbi kembali menjalankan mobilnya.

Terdengar suara helaan nafas dari mulutnya begitu mengingat kejadian beberapa saat lalu.

Namun, dia langsung tersadar dari lamunannya begitu mendengar ponselnya berbunyi.

Sebelum menerima panggilan itu, Eunbi nampak terdiam selama beberapa saat. Sebentar lagi mobil ini akan di penuhi oleh omelan panjang dari atasannya, itu sudah pasti.

Eunbi seharusnya ada di bandara tepat jam tujuh malam, namun sampai sekarang dia masih belum berangkat menuju bandara. Eunbi malah melakukan perjalanan pulang ke rumahnya untuk mengantar Eunjung.

"Maaf nyonya sepertinya saya akan sedikit terlambat" Setelah mendengar omelan panjang dari atasannya, Eunbi mulai berbicara.

"Kau di pecat!! Aku tidak butuh orang tidak kompeten sepertimu! Kau pikir hanya kau yang punya seorang putri di sini huh?? Aku pun sama punya seorang putri, kau harusnya pandai membagi waktu. Ka-ahhhh sudahlah, pokoknya besok bereskan semua barangmu!!"

Sebelum Eunbi bersuara, panggilan sudah di putuskan secara sepihak. Eunbi menatap layar ponselnya selama beberapa saat kemudian dia menatap kembali putrinya yang kali ini tengah menatapnya juga dengan wajah polosnya yang menggemaskan.

Sepertinya dia harus mencari pekerjaan lagi. Kali ini bos-nya tak ingin memberi kesempatan lagi,  entah untuk ke berapa kalinya Eunbi di beri keringanan dan sepertinya bos-nya mulai kehilangan kesabaran dengan keterlambatan Eunbi.

Sebenarnya bukan tanpa alasan Eunbi terlambat, selain pekerjaan di kantor, dia masih punya kesibukan lainnya di luar kantor. Misalnya seperti, mengurus pekerjaan rumah, mengurus putri tunggalnya, adiknya Hwang Hyunjin yang sekarang berada di tahun terakhir SMA yang terkadang usil dan membuat masalah di sekolah.

Eunbi kerab kali mendapat panggilan dari wali kelasnya Hyunjin, dan berakhir dengan dirinya memohon maaf pada salah satu orang tua siswa, yang merasa tak terima dengan sikapnya Hyunjin pada anaknya.

Namun sepertinya Eunbi bisa sedikit lega sekarang, pasalnya Hyunjin tak membuat masalah lagi. Eunbi bersyukur dia mulai merubah dirinya menjadi lebih baik dan mulai serius belajar. Meskipun itu butuh waktu yang lama bagi Hyunjin. Itu pun jika Hyunjin memang terbukti bersalah.

Tanpa terasa, akhirnya Eunbi sampai di tempat parkir kawasan rumahnya. Eunbi tinggal di salah satu gedung apartemen yang cukup sederhana, dia tinggal bertiga bersama Eunjung dan Hyunjin. Lalu bagaimana dengan orang tuanya? Ibunya sudah cukup lama meninggal, sedangkan sang ayah mengalami demensia dan sekarang tinggal di rumah sakit di pinggiran kota.

Eunbi akan berkunjung ke sana setiap dua minggu sekali, meskipun sang ayah sudah tak mengingatnya lagi, Eunbi tetap datang ke sana. Menemui ayahnya yang enggan di ajak pulang oleh Eunbi.

"Kamu masuk duluan, mama ambil belanjaan dulu di mobil" Setelah membukakan pintu untuk Eunjung Eunbi kembali turun ke parkiran, dia mengambil beberapa belanjaan di mobil.

"Nuna"

Eunbi mendengar suara yang begitu familiar di telinganya. Begitu berbalik, Eunbi terperanjak kaget bahkan dia hampir menjatuhkan semua belanjaannya.

"Hyu-hyunjin-ah" Eunbi melangkah cepat ke arah adiknya yang nampak berantakan, dengan beberapa lebam di wajahnya.

"Ke-kenapa bisa begini? Kau baik-baik saja? Jangan bilang kau berkelahi lagi dengan para berandalan itu?" Eunbi memeriksa setiap luka di wajah adiknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang