"Lama banget sih loe." cletuk Kenzi
Lea tidak bergeming dan tetap memasang paras emosional nya. Melihat itu ketiga sahabat Lea saling melempar tatapan bingung
"Loe kenapa Le?" tanya Kenzo Memberanikan diri
"Sebel gue anj, bisa-bisanya gue ketemu Dimas di toilet!" ucap Lea terdengar biasa tetapi tersirat amarah yang ia pendam
"Segitu benci nya loe sama Dimas?" tanya Abel
Pertanyaan yang di lontarkan Abel membuat Lea menghela nafas panjang sebelum menjawab.
"Abel denger ya, gue suka sama Dimas dari kelas 10 dia respon gue, ngetret gue selayaknya ratu dan kita juga seiman. Gue tungguin dia sampe akhirnya dia jadian sama Inara kelas 11 IPS 5. Loe bayangin lah seberapa nyeseknya gue.""Loe nya yang kebaperan kali." ucap Kenzo dengan sinis
Seketika Lea bungkam. Dan detik itu juga Lea pergi meninggalkan teman-temannya.
"Eh kok Lea pergi? Terus temen gue siapa?" tanya Abel
"Kan ada Aa Kenzi." jawab Kenzi dengan menaik turunkan alisnya.
"Yek, mending gue sama Kenzo aja." ucap Abel lalu menggandeng tangan Kenzo
"Dasar bocil, ayo ke kafe. Biarin aja tu si Lea, ntar juga nyariin." ucap Kenzo
💜💜💜
"Ken, loe masih nyimpen perasaan ke Lea?" tanya Kenzi
"Iya."
"Gue harap loe segera ngilangin perasaan itu Ken, sikap loe tadi bener-bener nunjukin kalau loe cemburu. Loe gamau kan persahabatan kita bubar?" ucap Kenzi
"Haha gausa munafik deh, loe juga suka kan sama Abel?" tanya Kenzo dengan nada mengejek
"Iya gue emang suka sama Abel, tapi sebisa mungkin gue nutupin itu dari dia, gue gamau Abel tau kalau gue-
"Loe kenapa Zi?" tanya Abel sontak membuat Kenzi gelagapan
"Ah anuu- kalau gue... (duhh gue harus ngomong apa anjir) ucap Kenzi dalam hati
"Loe kenapa Zi, ngomong yang bener!" tanya Abel yang sudah sangat penasaran.
"Kalau gue goblok, ahh iya HAHAHA" jawab Kenzi dengan menertawakan kebodohannya
"Ye dari dulu kan loe goblok." ucap Abel lalu ikut duduk diantara si Kembar.
"Btw loe habis dari toilet atau singapur si lama banget?" tanya Kenzo
"Gue tadi muter-muter dulu-
"Muter-muter di toilet?!" Tanya Kenzi
"Hisss di taman cafe lah, makanya kalau gue ngomong jangan di potong dulu!" kesal Abel membuat Kenzi cengegesan.
"Syukurlah Abel gak denger." Batin Kenzo
💜💜💜
Selesai menghabiskan semangkuk mie ayam, Lea kembali termenung teringat kalimat yang Kenzo ucapkan tadi.
"Emang bener ya gue kebaperan?" tanya Lea pada dirinya sendiri.
Lama Lea bergulat dengan isi otaknya sendiri membuat dia frustasi.
"Arrrgghh bodoamatlah emang dasarnya fucekboi,kang ghosting, tai!" Teriak Lea lalu pergi dengan meninggalkan uang dua puluh ribu di meja.
Untung keadaan kantin sepi, sedangkan mbok Tami selaku pemilik kantin hanya bisa geleng-geleng kepala.
Lea pergi ke kelas hendak mengambil tasnya, mengingat sebentar lagi Bel pulang akan di bunyikan.
"Cihh teman macam apa gue di tinggal di cafe." gumam Lea setelah sampai di dalam kelas.
Sepanjang lorong pikiran Lea kosong, ntahlah rasanya Lea tidak ingin memikirkan hal apapun.
"Leaa...." panggil seseorang
"Woi leaa, tungguin!" Lea yang hapal dengan suara cempreng itu pun tidak ada niatan untuk balik badan.
"Apa?" Tanya Lea saat seseorang itu sudah ada di depannya
"Anterin hugh gu-e pul- pulang." ucap Ana sambil ngos-ngosan
"Dih ogah"
"Ayolah kan kita serumah. Pacar gue gak bisa nganter." mohon Ana
"Ogah, pulang sendiri sono. Angkutan umum kan banyak."
"Loe gamau gue bilangin papa kan?" ancam Ana
"Papa gue bukan papa loe." tegas Lea
"Yauda pulang bareng." ucap Ana terus memaksa
"Ck, yaudah ayoo." ucap Lea dengan terpaksa
"Yeeeyy Lea baik deh" girang Ana sambil merangkul pundak Lea
"Lepasin goblok, malu gue punya sodara tiri kaya Loe. Nyusahin doang." Kalimat yang benar-benar membuat hati Ana menciut.
("Belagu amat sih loe, awas aja nanti.") Batin Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galilea
Teen FictionSeorang gadis bernama Michael Galilea Putri yang terus mengejar cinta dari sosok pria tampan bernama Antonio Dimas Sebastian. Di tarik-ulur perasaannya hingga berujung perghostingan. Namun Lea tak menyerah begitu saja hingga suatu hal yang membuat p...