9

466 19 21
                                    

"Kau kesini timjang-nim?" Tanya Kang Kwon Joo saat melihat rombongan tim Lapangan berjalan ke arah dirinya. Ia sedang berada tepat di depan pintu ruang forensik Kepolisian Poongsan.

Do kang woo mengangguk, menanggapi pertanyaan dari Kang Kwon Joo.

"Kalian tidak beristirahat saja?" Tanya Kang Kwon Joo menatap ketiga detektif lainnya, detektif Park, detektif Go dan detektif Yang. Mereka bertiga serempak menggeleng.

"Ani, kita penasaran ada apa kali ini, mengingat kita jarang menemukan seseorang tewas dua tahun terakhir, benarkan detektif Go?" Ungkap detektif Park, Detektif Go mengangguk.

"Ah benar juga, kalau begitu, ayo masuk" ajak Kang Kwon Joo pada timnya sebelum membuka pintu

Tampak seorang perempuan memakai jas putih dan masker sedang berada di sekitar seseorang yang mereka temukan hari ini.

"Kau disini, Kang center Sajangnim?" Tanya Natasha, dokter baru yang menjadi perbincangan mereka beberapa saat yg lalu.

"Tentu, Aku bersama tim Lapangan kemari"

Semua tim lapangan memperhatikan perempuan itu dan tersenyum, kecuali Do Kang Woo. Entah mengapa, kaki Kang Kwon Joo lebih menarik perhatiannya daripada pembicaraan yang dilakukan disini.

Natasha melepas kaus tangan yang ia pakai dan membuangnya ketempat sampah sebelum menurunkan maskernya untuk memberi salam pada mereka.

"Halo, Aku dokter Natasha, dokter baru disini, mohon bantuannya"

Salam Natasha pada tim Lapangan dengan sedikit menunduk, membuat mereka sedikit kaget. Pasalnya, mereka juga dengar bahwa dokter baru ini bukan dokter asli sini.

"Perkenalan nya nanti saja, jadi bagaimana dengan orang ini?" Do Kang Woo angkat bicara, membuat seluruh orang yang berada disana menatapnya.

"Aku rasa Do timjang-nim telah kembali" bisik detektif Yang pada detektif Park yang dihadiahi injakan kaki oleh detektif Park.

Kang Kwon Joo berdehem, berusaha mencairkan suasana.

"Identitas nya sudah ditemukan?" Tanya Kang Kwon Joo

Natasha mengambil sebuah papan yang biasa digunakan sebagai alas untuk menulis, dan kertas diatasnya

"Namanya Kwon Young Gu, 45 tahun, dia bekerja sebagai broker. Tulang tengkorak nya hancur sebagian, bisa dilihat bahwa dari wajahnya tidak bisa dikenali"

Natasha membuka kain yang menutupi mayat tersebut. Semua mata tertuju pada kepalanya. Memang benar, bahwa setengah wajahnya hancur.

Hal ini membuat para detektif meringis, dan Kang Kwon Joo hanya dapat menutup mata. Menghirup, dan menghembuskan nafasnya perlahan, untuk menenangkan dirinya.

Do kang woo terlihat biasa saja. Ia membalikkan tangan kanan mayat tersebut dan terdapat tanda sayatan yang berbentuk silang. Cukup besar.

"Sepertinya orang ini disiksa terlebih dahulu, sebelum kepalanya dihancurkan oleh benda keras, bisa dilihat dari luka di telapak kakinya"

Detektif Yang mendekati kaki mayat tersebut dan memperhatikan daerah telapak kaki dengan seksama.

"Sakit sekali pasti, dia dipaksa berjalan di kaca pecah" ujar detektif Yang sambil mengambil serpihan kaca yang tersisa disana.

Natasha mengangguk.

"Untuk alat pembunuhannya belum bisa di identifikasi karena butuh penyelidikan lebih lanjut. Untuk sekarang hanya itu yang dapat aku sampaikan, Kang Center Sajangnim"

Kang Kwon Joo mengangguk paham.

"Baiklah, terimakasih untuk hari ini Dokter Natasha. Tolong segera beri informasi jika hasilnya sudah keluar"

"Tentu"

Mereka semua akhirnya menuju pintu satu persatu.

"Do timjang-nim" panggil Natasha agak keras, memastikan bahwa lelaki dingin itu mendengarnya.

Do Kang Woo menoleh, menatap Natasha dengan tatapan seolah tidak tertarik.

"Ada yang ingin ku sampaikan mengenai mayat ini" Ucapan Natasha membuat perhatian Do Kang Woo terfokus padanya.

Do Kang Woo menarik Kang Kwon Joo yang tak jauh berada dari depannya.

Kebetulan mereka berdua adalah dua orang terakhir yang akan keluar dari ruangan ini.

"Apa?" Tanya Kang Kwon Joo

"Ayo" ajak Do Kang Woo

"Kau yang dipanggil"

Tanpa mendengar pernyataan Kang Kwon Joo, Do Kang Woo menarik gadis itu begitu saja untuk mengikutinya.

"Kenapa?" Tanya Do Kang Woo saat tepat berada di depan Natasha

"Aku menemukannya di dalam mulut orang ini"

Natasha mengambil benda yang tak jauh berada darinya.

Sebuah botol kecil, mirip miniatur botol. Yang didalamnya terdapat kertas. Dari luar dapat dilihat tulisan

untuk uri timjang-nim

"Aku rasa benda ini ditujukan untukmu"

Natasha menyodorkan benda itu pada Do Kang Woo. Lelaki itu mengambil nya. Memperhatikan barang itu lekat.

"Aku harus pergi ke suatu tempat, aku duluan ya, Kang Center Sajangnim, Do timjang-nim" pamit Natasha sebelum keluar dari ruangan itu.

"Kau mengenalnya?" Tanya Kang Kwon Joo.

"Seingatku tidak"

"Lalu itu apa?"

Do Kang Woo mengangkat kedua bahunya, pertanda ia tidak tahu. Ia memasukkan benda itu ke saku celana nya, dan menggandeng tangan Kang Kwon Joo lagi.

"Kau tidak pulang?" Tanya Do Kang Woo begitu ia menyadari tidak ada pergerakan dari Kang Kwon Joo.

"Huh?" Kang Kwon Joo tersadar dari lamunannya

"Ayo pulang. Kau hutang cerita padaku mengenai kakimu"

"Aku baik baik saja timjang-nim"

"Bagaimana jika kita buat kesepakatan lagi? Kau ceritakan keadaan kakimu, dan surat yang kudapat akan ku beritahu kau apa isinya"

Kang Kwon Joo tampak berpikir sebentar, kemudian mengangguk.

"Kenapa aku harus selalu membuat kesepakatan dulu baru bisa lebih dekat dengan mu, Kang Center?" bisik Do Kang Woo

"Kau berbicara padaku?" tanya Kang Kwon Joo yang jawab gelengan oleh Do Kang Woo

Kang Kwon Joo hanya tersenyum, dengan jelas dia dengar Do Kang Woo berbicara padanya.

Karena jika aku yang mendekatimu duluan, aku takut kau memilih menghilang lagi Kang Woo-ssi. Jadi, biarkan saja begini.

TBC

oh god, ceritanya jadi kemana mana wkwkwk

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 15, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Can You Stay with Me?Where stories live. Discover now