Bab 4

12.2K 1.2K 11
                                    

"mih aku nggak mau yah di jodoh - jodohin gitu, apa lagi sama anaknya Tante Wanda," ucap Ayla ketika dia dan ibunya sedang duduk di meja makan pagi ini.

"Kenapa sih emangnya? Anaknya Tante Wanda baik kok, mama juga sering di ceritain sama Tante Wanda kalau dia anaknya baik, pekerja keras, terus penurut," balas Risa dengan santai.

"Dih," gumam Ayla. Ibunya belum tau saja kelakuan anak temannya itu seperti apa.

"Dih kenapa? Ay nggak boleh gitu tau," ucap Risa.

"Aku nggak mau, kenapa mami maksa sih?" Tanya Ayla dengan kesal.

"Mami nggak maksa tapi mama mau cuma suruh kamu coba sekali dong, kalau nggak cocok yaudah nggak usah dilanjutkan," ucap Risa.

"Sama aja kali," ucap Ayla kesal lalu menyendok nasi gorengnya dengan kesal.

"Ini mami sudah bawain bekal buat Dean, kamu waktu makan siang ke kantornya Dean yah. Ini kartu namanya Dean," Risa menyodorkan kartu nama milik Dean ke hadapan Ayla.

Ayla mengacak rambutnya sebal karena ternyata maminya ini sudah menyiapkan banyak hal untuk perjodohan ini. "Mih, aku sibuk," ucap Ayla memelas.

"Mami tau ya kamu nggak sesibuk itu," balas Risa.

"Aku kan gantiin tugas pegawai aku mah," Ayla mencoba berbagai alasan untuk menghindari datang ke kantor Dean itu.

"Nggak mau tau pokoknya kamu harus datang ke kantornya Dean," ucap Risa tidak mau di ganggu gugat.

"Katanya nggak mau maksa aku. Kalau begini caranya namanya pemaksaan," ucap Ayla kesal.

"Mami nggak maksa ay, mami cuma mau kamu mencoba aja," Ayla yang mendengar itu hanya dapat memasang wajah kesalnya.

***

Ayla menatap gedung di depannya dengan malas. Ibunya menerornya habis - habisan sejak dia pergi bekerja. Dia sangat malas berada di keadaan seperti ini.

Ayla menekan nomor telepon milik Dean untuk menghubungi pria itu dan hanya beberapa detik telponnya langsung tersambung.

"Halo."

"Ini siapa ya?" Tanya Dean dari sebrang telpon.

"Ayla."

"Mami aku suruh aku bawa bekel makan siang buat kamu," lanjut Ayla. Dia sengaja menggunakan aku - kamu karena dia takut Dean akan mengadukannya kepada Risa karena dia menggunakan gue - lo. Risa sempat memarahi Ayla karena memakai gue - lu dengan Dean semalam dan menyuruh Ayla untuk menggunakan aku - kamu.

"Tunggu di lobby aja, nanti saya kesana," balas Dean dan kemudian panggilan telpon terputus.

Ayla duduk di kursi tunggu yang ada di lobby dan beberapa menit kemudian Dean datang menghampirinya.

"Kamu mau langsung pergi?" Tanya Dean setelah menerima bekal makanan dari Ayla.

"Iya," jawab Ayla. Namun belum sedetik Ayla menjawab itu, Ayla langsung mendapatkan panggilan video dari ibunya.

"Ehhh, Dean tunggu," ucap Ayla menarik tangan Dean agar tidak pergi. Kemudian mengangkat panggilan video ibunya itu.

"Kamu udah di kantornya Dean?" Tanya ibunya. Ayla bisa melihat bahwa di samping ibunya kini ada Tante Wanda yang penasaran dengan jawabannya. Ayla menangis dalam hatinya karena kesal dengan kelakuan dua wanita ini.

Ayla mengarahkan kamera handphonenya ke Dean yang sedang memegang kotak bekal yang ibunya siapkan tadi.

Dean mengangguk kaku kepada kedua wanita paruh baya itu memaksa untuk memasang senyum manis.

"Kamu makan bekelnya berdua mas, ajak Aylanya makan," Ayla bisa mendengar suara Wanda yang menyuruhnya ikut makan bersama Dean. Ayla menangis keras di dalam hatinya dan memaki dalam hati.

"Iya ma," balas Dean dan membuat Ayla makin kesal.

Dean mengarahkan kamera handphone ke Ayla. "Iya mih, iya," balas Ayla ketika ibunya menyuruhnya memakan bekalnya bersama Dean dengan hati kesal kemudian mematikan sambungan telponnya.

Dean membawa Ayla ke kantin yang ada di kantornya yang penuh dengan karyawan dan karyawati karena saat ini merupakan jam makan siang.

Ayla mengedarkan pandangannya dan menemukan soto lamongan, makanan kesukaannya. "Dean, mau soto," ucap Ayla dan membuat Dean mengernyitkan dahinya.

"Terus?" Tanya Dean bingung.

"Pesenin, kan ini bukan tempat kerja ku," jawab Ayla dengan santai. Dean yang baru mau membuka kotak bekalnya membatalkan niatnya dan segera pergi ke tempat soto Lamongan yang Ayla inginkan.

Setelah memesan soto Lamongan yang Ayla mau Dean kembali ke tempat duduk kantin. Dean duduk di sebelah Ayla.

Penjualnya mengantarkan soto milik Ayla, saat Ayla ingin membayar ternyata sotonya sudah dibayar terlebih dahulu oleh Dean.

"Ayla kamu nggak mau makan nasi goreng? Ini banyak banget," Dean sudah sedikit kenyang karena nasi goreng yang dibawa Ayla sangat banyak.

"Nggak mau, aku sudah makan nasi goreng tadi pagi, aku mau makan soto aja," balas Ayla.

"Saya kenyang," ucap Dean.

"Yaudah nggak usah dihabisin, kamu bawa aja. Kalau misalkan lapar makan lagi," ucap Ayla yang sibuk memakan soto milik perempuan itu.

Setelah selesai makan Ayla berpamitan untuk kembali ke cafenya dan setelah itu gadis itu langsung pergi dengan cepat dari hadapan Dean.

Dean hanya menatap Ayla dengan kotak bekal yang masih di tangannya. Dean beranjak dan pergi ke lift untuk pergi ke tempat ruangannya berada. Saat keluar dan berjalan masuk ke ruangannya, Dean menatap bingung bawahannya yang menatapnya dengan penasaran.

"Kenapa?" Tanya Dean kepada bawahannya. Namun bawahannya hanya menjawab tidak apa - apa dan mereka melanjutkan kerja mereka di meja kubikel.

Dean yang melihat itu hanya menggeleng dan melanjutkan langkahnya ke dalam ruangnya.

TBC....

SUDDENLY LOVE U // #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang