Chapter 29

3.2K 145 35
                                    

Aline mendengar bahwa Majalah Maura sudah terbit dan ia segera membelinya untuk melihat Maura saat menjadi model. Setelah menyuruh orang untuk membelinya Aline menatap cover Majalah yang menampilkan Maura lalu tanpa kata Aline langsung membukanya kedua mata Aline terbelalak melihat begitu banyak gambar Maura yang sedang berpose dengan pakaian yang sangat terbuka.

Aline tak menyangka Maura akan berani memakai gaun gaun itu setelah itu Aline menghubungi Maura dan mengucapkan selamat Maura pun mengatakan terima kasih dan mereka menutup sambungkan telfon nya.Di dalam mobil Aline menatap kembali majalah Maura. Entah kenapa tiba tiba saja ia memikirkan sesuatu hal yang mengusiknya dan tak lama Aline melajukkan mobilnya ke suatu tempat.

Sesampainya di sana Aline diam sejenak dengan hati yang gelisah sampai Aline memutuskan keluar dari dalam mobil seraya membawa majalah Maura. Aline memasuki gedung dan menuju ruangan Arka lalu Aline membuka pintu dan melihat Arka yang sedang sibuk menatap berkas berkas nya.

"Sepertinya kau sedang sibuk." Aline mendekati Arka membuat pria itu tersenyum lalu bangkit dari kursi dan mendekati Aline. Arka bertanya kepada Aline ada perlu apa kesini karena ia tak melihat Aline membawa makanan dan malah membawa majalah.

Aline melihat tatapan Arka dan Aline menunjukkan nya."Aku baru saja membelinya karena majalah ini edisi Maura yang sudah terbit bulan ini."

Arka tertegun mendengarnya bahkan matanya sempat melirik sedikit tampilan luar Cover yang membuat Arka langsung memalingkan wajahnya. Aline membuka setiap halaman di majalah itu dan menunjukkan nya kepada Arka seraya memuji Maura yang sudah terbiasa bergaya layaknya model papan atas. Aline juga mengatakan sangat terkejut melihat pakaian Maura yang sangat terbuka hampir di seluruh gambar tetapi itu wajar bagi seorang model tanpa menyadari wajah Arka berubah menjadi datar.

"Lebih baik kita makan siang. Aku belum makan." Arka bersuara membuat Aline menutup majalahnya lalu menaruhnya di meja kemudian Aline menganggukkan kepala nya dan akhirnya mereka pun keluar dari dalam ruangan Arka.

Selama makan Arka diam diam mengepalkan tangan nya di bawah meja. Entah kenapa hatinya bergemuruh melihat itu semua tetapi Arka tahan tak ingin Aline mengetahui nya. Arka tidak terlalu mendengarkan ucapan Aline karna pikirkan nya sudah terisi oleh majalah Maura.

Setelah makan siang Aline pun pamit pergi dan Arka langsung memasuki ruangan nya dan melonggarkan dasinya yang membuatnya tercekik dan tak ketinggalan ia juga membuka dua kancing baju nya karena membuatnya kepanasan. Arka mengambil minuman nya dan meneguknya sampai habis lalu Arka melempar gelas itu sampai hancur berkeping keping.

Tiba tiba kemarahan muncul di dalam diri seorang Arkatama Javierro. Entah kenapa kemarahan menguasainya. Arka menatap majalah itu dan mengambilnya dengan kasar lalu membuka nya untuk melihat sekali lagi dan tanpa kata Arka langsung merobek majalah itu sampai menjadi serpihan kecil Arka bahkan menginjak kertas kertas itu dengan kemarahan.

"Maura. Apa yang kau lakukan heh." geram Arka setelah merobek majalah penyebab kemarahan nya itu. Apa yang ia pikirkan ternyata terjadi, Maura bukan menjadi model biasa tetapi model yang memperlihatkan lekuk tubuhnya kepada khalayak ramai. Apa Maura tidak malu mempertontonkan nya?

"Apa yang ada di pikiranmu Maura." kemarahan Arka tidak kunjung reda bahkan semakin menjadi mengingat majalah ini sudah terbit dan beredar di luaran sana. Siapapun bisa membelinya lalu Arka mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.

"Aku tidak ingin satupun majalah itu beredar lagi apapun caranya majalah itu tidak bisa beredar lagi kalau perlu beli seluruh majalah itu. Lakukan sekarang juga!" Setelah mengatakan itu nafas Arka naik turun dengan rahang yang mengeras bahkan tangan nya mengepal menahan kemarahan ini dan untuk meredakan kemarahan nya dan Arka masuk ke kamar mandi meninju kaca sampai membuat darah segar mengucur dari tangan Arka.

Yang TerdalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang