KASTARA

52 7 1
                                    

Seperti anak remaja pada umumnya hari minggu adalah hari yang di jadikan untuk bermalas-malasan tanpa ada notifikasi, alarm, ataupun tentang tugas yang menghantui. Pagi ini pukul 10 Kara berada di atas kasurnya bersama dengan cemilan sambil menonton youtube di laptop.

PAKEEETTT !!!

Salah satu teriakan yang sangat disukai oleh banyak orang, salah satu teriakan yang bisa buat mood membaik. Mendengar itu dari luar rumah Kara langsung mengacir berlari keluar kamar dan buru-buru membuka pintu. Saat membuka pagar rumah dengan suara yang cukup keras ia lihat ternyata kurir bukan berada di depan rumahnya melainkan berdiri didepan rumah tetangganya, kurir yang terkejut mengerjapkan matanya beberapa kali sambil melihat ke arah Kara yang berbalut dengan baju tidurnya, menyadari itu dengan lagak pura-pura tidak tau apa-apa Kara pun memperagakan beberapa gerakan seolah-olah sedang berolahraga, untuk menutupi rasa malunya.

"Maaf neng, orang sebelah ada ngga ya?" Tanya Kurir.

Kara menoleh "ga tau bang, baru keluar saya," Jawab Kara cepat.

Kurir paket hanya mengangguk menanggapi jawaban dari Kara, karena merasa malu Kara pun berpura-pura jogging dan masuk menutup pintu pagar rumahnya ".... cerah juga hari ini," alihnya.

Padahal Kara yakin sekali tadi suara kurirnya tepat berada di depan rumahnya, saat Kara sedang memastikan ternyata dugaan dia benar, tapi bukan untuk nya, melainkan paket yang datang untuk tetangganya.

Awal pagi yang indah - kara membatin.

Setelah kejadian tadi membuat Kara benar-benar berkeringat, alhasil Kara memutuskan untuk mandi dan bersih-bersih.

Kara menusuri rumah nya mencari keberadaan mama nya, tampak mama nya sedang menonton acara berita pagi di tv.

"Ma, kata tante Hanum minggu ini belum bisa dateng soalnya tiba-tiba om Berlin ada kerjaan diluar," Ucap Kara memberitahu mama nya, Arum. Sedangkan Hanum dan Berlin adalah teman lama mamanya yang sudah sangat dekat dengan keluarganya, begitu juga dengan Kara yang sudah sangat akrab dengan mereka termasuk juga Garga anak dari Hanum dan Berlin.

"Yaudah kalo gitu, kamu coba tanya Garga hari ini sibuk atau ngga,?" Suruh mamanya.

"Buat ?" Tanya Kara.

"Ambil barang di pabrik, barang di café udah banyak yang habis,"

"Kara bisa ambil sendiri kesana mah,"

"Gapapa, ajak Garga aja sekalian cek keadaan café,"

Mendengar itu Kara langsung saja menyambungkan panggilan suara, tidak butuh menunggu lama panggilan pun tersambung,

"Hmm ?" Suara berat terdengar dari seberang sana.

"Sibuk ga ?"

"Lumayan, kenapa?" Ucap laki-laki itu.

"Mama suruh buat nemenin gue ke pabrik ambil barang terus ke café. Tadinya mau sendiri aja tapi disuruh bareng lu" Kara menjelaskan. "Yauda kalo gitu gue tutup dulu, bye" Kara mengakhiri percakapan.

Setelah menutup telpon Kara bergegas bersiap-siap untuk berangkat. Celana kulot hitam, kaos putih dipadukan dengan cardigan abu-abu serta sepatu converse setumit, adalah outfit andalan Kara.

"Udah siap ?" Suara laki-laki dari pintu kamarnya.

"Ko udah disini ?" Tanya Kara kaget "Katanya sibuk,"

"Kan gue jawab lumayan, bukan berarti ga bisa kesini. Lagian telpon langsung dimatiin,"

"Iya maaf tuan muda. Lu bawa mobil ?"

Garga menangguk mengiyakan, "Pamit dulu terus berangkat,"

***

"Seatbelt," Suruh Garga.

"Om Berlin tiba-tiba banget harus berangkat ?" Ucap Kara sembari memakai seatbelt.

"Ya tau sendiri papa tipe yang langsung harus di kerjain saat itu kalo udah di kasih tanggung jawab," Ucap Garga.

"Sama sih kaya lu,"

"Emang iya ?"

Kara menangguk antusias, "Sama, tapi bagus biar ga nunda-nunda. Tapi ga baik juga kalo terus maksain, karena tubuh kita juga butuh istirahat. Badan lu butuh rebahan juga,"

"Hari ini ngapain aja ?" Ucap Kara lagi.

Garga tersenyum, namun tetap fokus pandangan kedepan menyetir dengan tenang, "Lagi banyak belajar aja, ada beberapa yang masih susah dipahami," Ucap Garga.

"Kesehatan yang utama, kerjaan emang penting tapi kalo sakit juga jadi kehambat semua, " Kara memberitahu. "Denger ga ?" Tanya Kara lagi. Garga hanya mengangguk.

Hal sederhana yang selalu ia sukai dari Kara adalah wanita ini selalu memperhatikan walaupun itu hal kecil yang sederhana namun bagi beberapa orang itu dapat membuatnya merasa seperti memiliki rumah tempat pulang untuk menceritakan semua yang terjadi, baik kecil atau besar hal tersebut.

***
hi hello, subak team!
Thankyou so much sudah mau baca sampai akhir <3

PELABUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang