15 Juli 2021

6 0 0
                                    

Migrasi burung kali ini sedang beristirahat pada batang pohon depan kamarku. Mereka senang bernyanyi bersama pada saat langit sudah lelah menaungi dunia. Kian lama nyanyain kian kencang meski udara pekat dengan keheningan yang bergantian dengan angin dari kepakan sayap.

Termenung.

Aku hanya dapat termenung menanti lelah mata yang hanya ingin terpejam. Walau terpejam, terpaksa kedua kelopak terbuka dan mengedip kembali. Suara telepon sudah terdiam, takut aku menganggu dan membangunkannya. Biasanya, aku dapat tertidur pulas dengan cepatnya. Hari-hari semakin dibebani oleh pikiran yang menganggu.

Jerawat yang semakin banyak di wajahku. Padahal, dulu tidak pernah separah ini. Siapa yang belum aku kontak untuk jadwal hari esok? Tugas apa saja yang belum aku lakukan hari ini? Ah, tunda saja tugas itu hingga hari terakhir dan pada akhirnya aku akan kewalahan dan menyesali untuk tidak mengerjakannya lebih awal. Aku sepertinya makan terlalu banyak. Sudah lama sekali aku tidak berolahraga. Apakah perawatan wajah kali ini tidak akan membuang-buang waktu dan uangku saja? Bagaimana kalau dia benar-benar takut denganku dan tidak ingin lagi bersamaku? Aku ini tidak cantik. Aku kurang dari adikku. Aku bahkan tidak pintar. Aku begini-begini saja. Memangnya, aku bisa apa untuk mencari uang? Teman-temanku sudah di luar sana mencari uang untuk diri mereka sendiri dan disini aku masih menjadi beban orang tuaku.

Tolong, senyapkan suara-suara ini. Biarkan aku tertidur. Aku mohon.

Aku memang tidak baik dalam banyak hal, tetapi biarkan aku baik dalam beristirahat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 09, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

temaram.Where stories live. Discover now