Chapter 3

196 23 16
                                    

.
..
...

~ The Boss ~


..
.


Kiba merasa heran dengan sahabat karib termanisnya yang tengah senyum-senyum sendiri seperti orang gila, begitu pula dengan Mayu yang sama herannya dengan Kiba. Sedari mereka tiba di tempat mengais pundi-pundi yen tersebut, dapat dilihat dengan jelas jika aura yang terpancar dari diri Hinata adalah kebahagian yang tak terkira, hal tersebut terbukti benar dengan tingkah absurd gadis itu yang menampilkan senyum bahagia kepada siapapun itu, entah semut yang tengah bergotong royong mengambil rezekinya, tanaman-tanaman yang diam anteng di dalam pot, bahkan angin yang lewat pun mendapat cekikikan riang dari gadis itu.

Kiba dan Mayu sampai khawatir dengan kebahagiaan gadis itu. Bukannya tidak senang, hanya takut jika Hinata dikira gila oleh sebagian pekerja di perusahaan besar ini. Maka dari itu, Kiba yang rasa penasarannya tinggi melebihi burj khalifa pun akhirnya bertanya saking tidak kuatnya.

"Kau..... Bahagia ya?" Tanya Kiba. Laki-laki manis pemilik gigi taring imut itu mendekati Hinata yang tengah membuat kopi.

"Hmmm... Kiba peka deh. Terlihat sekali ya? Hehehe..." Jawab Hinata dengan pipi bakpaonya yang merona manis seperti kue kesukaannya.

"Tidak mau cerita?"

"Mau... Mau sekali. Tapi nanti setelah pulang ya. Aku harus mengantar kopi ini dulu. Hehehe..."

Hinata telah menata secangkir kopi hitam dengan sepiring kecil kue kering di atas nampan perak. Dengan cengirannya yang lebar, dia berpamitan pada Kiba dan Mayu yang kini tertular kebahagiaan Hinata.

"Rasanya senang sekali melihat Hinata-chan bahagia begitu." Celetuk Kiba. Manik coklatnya menerawang ke arah pintu yang telah menelan sosok Hinata hingga tak terlihat.

"Benar. Rasanya aku juga ikut bahagia entah karena apa." Timpal Mayu.

"Kalau kami-sama tengah berbaik hati padaku, apa mau ya merestui pernikahanku dengan Hinata-chan di masa depan nantinya?"

Mayu mendelik ke arah Kiba dengan mulut menganga lebar, menyusul geplakan keras mendarat mulus di dahi Kiba hingga membuat laki-laki itu mengaduh.

"Ngelantur saja kau ini." Ejek Mayu.

"Masa depan tidak ada yang tahu kan. Kau juga tidak perlu memberiku pukulan juga, sakit tahu." Gerutu Kiba.

"Aku menyadarkanmu, baka. Kau mau bersaing dengan Hisoka-sama ya?"

.
..
...

~ The Boss ~


..
.

"Nee-chan!"

Panggilan yang terlalu akrab di telinga Hinata membuat gadis itu berhenti sejenak guna menoleh ke belakang, ke arah sumber suara berasal.

"Kalian!"

Hinata tidak dapat menyembunyikan nada bahagia di dalam ucapannya. Gadis itu berbinar bahagia lantaran ada dua anak laki-laki yang dia rindukan menghampirinya.

"Lama sekali nee-chan tidak melihat kalian. Kalian sehat?"

"Sehat. Selalu sehat!" Jawab anak laki-laki bernama Gon dengan penuh semangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang