Chapter 2

340 61 76
                                    

.
..
...

~ The Boss ~

..
.

"Kak, kenapa kau membawa iblis merah pulang?" Tanya Hanabi.

Gadis cantik yang berstatus adik kandung Hinata itu bersidekap di depan pintu rumahnya. Memicing sengit melihat siapa yang dibawa kakaknya ke rumah.

"Aku tidak membawanya, Hana-chan. Hisoka-sama memaksa mengantar pulang." Jawab Hinata kalem.

"Cih!"

Saat ini, Hinata serta Hisoka masih berdiri di depan rumahnya kurang lebih sudah sepuluh menit yang lalu karena mendapat introgasi mendadak dari Hanabi.

"Kau begitu merindukanku, calon adik ipar kurang ajar?" Tanya Hisoka dengan senyumnya yang lebar.

"Rindu nabok wajahmu yang -oh so sialan- itu. Menjauh kau dari kakakku. Kau membawa pengaruh buruk untuknya." Jawab Hanabi.

Adik Hinata yang terkenal tomboy serta bar-bar segera menarik Hinata masuk. Tak lupa juga menginjak kaki Hisoka yang akan melangkah masuk mengikuti Hinata.

"Kau tidak diizinkan masuk. Pulang sana!" Usir Hanabi.

Hinata tersenyum lebar. Adiknya memang bisa diandalkan dalam hal usir-mengusir. Hinata segera masuk ke dalam, dia percaya Hanabi dapat mengatasi Hisoka yang memaksa masuk ke dalam rumah mereka.

Hisoka meringis. Injakan calon pasti adik iparnya tak pernah main-main. Jika mendapat penolakan seperti ini, sudah pasti Hisoka akan menggunakan cara lain.

"Hei, adik ipar. Siapa anak ingusan berambut coklat yang kelihatan bodoh itu?" Tanya Hisoka dengan ekspresi memicing.

Hanabi membelalakkan matanya, firasatnya buruk. Dia buru-buru mengubah ekpresinya menjadi lebih galak.

"Aku tidak tahu!" Elak Hanabi.

"Apa? Benar tidak tahu nih? Padahal aku pernah melihat kalian berduaan. Hmmm... Seingatku bocah bodoh itu dari keluarga Sarutobi ya." Hisoka menyeringai menang.

"Kau tidak perlu tahu. Lagi pula itu bukan urusanmu. Sudah sana, pulanglah sebelum aku menendang bokongmu!" Hanabi kembali mengelak dengan begitu banyak umpatan dalam hatinya.

"Hmmm... Aku tidak sengaja melihatmu bolos les kemarin, kalau tidak salah kau pergi berdua dengan bocah ingusan itu kan? Kukuku... Bagaimana reaksi Hinataku saat mendengar adik tersayangnya bolos les karena kencan dengan Sarutobi?" Hisoka menambahkan seringaian menyebalkan diakhir kata-katanya.

Seringaian menyebalkan itu semakin melebar saat raut panik terpampang jelas di wajah Hanabi. Hanabi sendiri merutuk, iblis merah di depannya ini memang kurang ajar dan menyebalkan. Bagaimana bisa iblis merah itu tahu kalau dia bolos les demi ajakan kencan limited edition Konohamaru yang berstatus kekasih rahasianya. Bisa dibayangkan kakaknya tercinta akan memarahinya jika tahu dia melalaikan kewajibannya. Setomboy-tomboynya Hanabi, dia tetap takut jika berurusan dengan kemarahan Hinata. Meski begitu, Hanabi tetap mencoba memasang ekspresi setenang mungkin, dia tidak ingin menjadi orang yang mudah digertak.

"Katakan saja. Kakakku tidak akan percaya dengan omonganmu. Lagi pula, sebelum kau bicara kakakku sudah pasti mengabaikanmu." Tantang Hanabi.

The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang