Perihal Dingin

13 3 0
                                    

Pada siang hari tepat jam satu lebih empat puluh lima menit kamu mengirimkan pesan padaku

'Panas'

Kubalas pesanmu pada malam hari, dijam 8 lebih sebelas menit

'Dingin'

Dan reaksinya tidak kuduga

'Panas tadi siang'

'Sekarang malem'

'Dingin, kok bisa?'

'Udah pulang belum?'

'Pake jaket ngga?'

'Udah makan belum?'

'Udah minum belum?'

'Kamu sakit?'

' :( '

'Jangan sakit'

'Pake selimut kalo dingin'

'Harus gimana aku wkwk'

Karenanya aku dibuat melongo, lalu detik berikutnya, dia berhasil membuatku tersenyum. Hatiku menghangat, mengetahui fakta sepeduli itu dia.
Terimakasih, tapi bunga mataharimu ini baik-baik saja.

À propos du goûtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang