-Shoot eight-

643 105 63
                                    

Warning,this story 21+ area and fiktif..

---

"Kau tidak berniat telanjang di depanku untuk menggoda,kan?"

Sohyun menarik kimono yang sudah setengah menempel di punggung. Dia pun berbalik menatap sengit pada sang suami yang sudah lebih dulu menempati ranjang tidur.

"Menggodamu?"jawab Sohyun lalu berdecih," aku bahkan tak yakin kalau kenjantanan mu itu masih berfungsi baik."

"Kau meragukan aku?"

Sohyun hanya mengendikan bahu lalu menghampiri meja riasnya menduduki kursi dan melakukan ritual perawatan malam untuk wajah. Dia menuang toner di atas telapak tangan dan menepuk-nepuk wajahnya dengan lembut. Dari arah belakang ia bisa melihat sang suami turun dari ranjang akan menghampirinya.

"Ada apa ?" Tanyanya mungkin saja pria itu butuh sesuatu. Seperti minum misalnya.

Jimin sedikit membungkuk dan meraih pundak Sohyun tanpa bicara sudah menaruh wajahnya di leher belakang gadis itu. Kebetulan rambut panjangnya terikat cepol atas yang membiarkan tengkuknya tidak terhalang.

"Kau wangi sekali,''Jimin berujar lembut. Bibirnya sudah tidak bisa tinggal diam,kini mulai menciumi tengkuk Sohyun dengan salah satu tamgan bergerak menuruni pundak menyentuh lengan Sohyun mengelusnya lembut. Membuat gadis itu terdiam hanya bisa mengawasi pria yang kini tengah mencumbui lehernya dari kaca di hadapannya. Sial,itu cukup membuat tubuhnya merinding. Sohyun memejamkan matanya.

Puas dengan leher belakangnya. Jimin beralih ke arah depan menghadap langsung wajah Sohyun. Ada senyum tipis dari bibir tebalnya saat melihat gadis itu memejamkan mata sambil menggigit bibir bawahnya.

Cup💋

Sepasang kelopak mata Sohyun spontan terbuka. Terkejut mendapati wajah Jimin hanya tinggal beberapa centi dari pandangan. Baru saja mengecup bibirnya sekilas.

"K-kau?"

"Ayo bermain,"

"Bermain? Apa maksudmu?" Belum sempat dia mencerna apa maksud ajakan Jimin. Tubuhnya dalam sekejap sudah melayang dan menempel dalam gendongan Pria itu. Tanpa sengaja menurunkan kimononya dan memperlihatkan pakaian dalam yang sedikit menutupi area dada sintalnya. Kedua tangannya menempel pada bahu Jimin agar tak jatuh. Masih terkejut.

"Jim!" Pekiknya saat pria itu langsung membawa dan menjatuhkannya ke atas ranjang menyadarkannya kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jim!" Pekiknya saat pria itu langsung membawa dan menjatuhkannya ke atas ranjang menyadarkannya kembali.

"Aku sudah lama tak bermain dengan wanita,'' Jimin mulai melepas satu per satu piyama tidur yang dia kenakan. Sohyun mengawasinya dengan heran." Apa yang akan kau lakukan,'' tanyanya.

Menyisakan boxer saja. Jimin langsung naik ketempat tidur dan merangkak di atas tubuh Sohyun. Membuat gadis itu reflek menaruh kedua tangannya di atas dada dan sedikit memundurkan wajahnya semakin tenggelam ke bantal saat Jimin dengan wajah menggodanya berkata," menunjukkan padamu fungsi kejantananku."

Tanpa membiarkan Sohyun menolak dia sudah menyerbu bibir gadis itu dengan sedikit kasar. Menyesap atas bawah secara bergantian, ia juga mengigitnya sedikit,agar Sohyun membuka mulutnya. Sehingga dia leluasa membiarkan lidahnya masuk dan bertarung dengan milik Sohyun.

"Ahh...,"desahan itu akhirnya terdengar saat tangan kanan Jimin dengan lembut meremas buah dada Sohyun. Kemudian berusaha melepaskan semua kain yang melekat di tubuh gadis itu. Menelanjanginya.
.
.

Sementara di apartementnya Taehyung tidak tahu harus bereaksi bagaimana saat Hyeyoon dengan gila menelanjangi diri di depan matanya. Mereka baru saja beradu argumen soal hubungannya dengan Jimin. Tidak mengira gadis itu rupanya tahu soal hal itu. Memintanya berhenti agar tak menyakiti gadis yang ia sebut sahabat.

"Apa tubuh Jimin lebih menarik dariku?" Ada nada frustasi dari kalimat pertanyaannya. Tidak ada rasa malu dalam dirinya meski saat ini tak ada satu helai kain pun yang melekat pada tubuhnya. Dia sungguh berdiri telanjang dengan sisa hells 10 centi yang masih terpasang di kaki. Mulai menangis.

Taehyung yang sejak tadi menunduk kemudian berbalik pergi ke kemarnya. Tidak lama. Langsung kembali dengan sebuah bathrobe dan segera memakaikannya pada Hyeyoon.

"Kalian berbeda. Jangan lakukan hal gila itu lagi," ucap Taehyung sambil mengingkat tali bathrobe yang sudah menutupi tubuh gadis di hadapannya. Dan demi menenangkan tangisnya ia meraih tubuh mungil itu kedalam pelukannya.

"Maaf sama sepertimu yang bilang mencintaiku. Aku pun sama. Aku juga mencintai Jimin," menegaskan akhir dari adu mulut mereka. Membiarkan isakan gadis itu semakin kencang untuk meluapkan rasa sakit hati lagi-lagi tertolak.

Taehyung semakin mengeratkan pelukannya.

"Kami adalah dua pria normal yang marah pada keadaan dan melampiaskannya dengan saling jatuh cinta. maafkan aku Yoon selalu saja menyakitimu dengan sikapku, entah dulu atau sekarang.'' berujar dalam hati.

__

Pukul delapan pagi sepasang kelopak mata Sohyun terbuka saat merasakan hangatnya cahaya matahari menerpa sisi kanan wajahnya.

"Pagi istriku," sapa Jimin lembut dalam balutan bathrobe setengah berbaring menyambut bangunnya.

"Pagi istriku," sapa Jimin lembut dalam balutan bathrobe setengah berbaring menyambut bangunnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah wangi Sohyun tebak pria itu sudah mandi. Tercium dari aroma aqua khas yang mendadak ia akui menjadi candunya sejak semalam.

Ah iya,Soal semalam? Sohyun ingat bagaimana Jimin benar-benar membuktikan hal yang selalu dia ragukan. Yang semakin membuatnya ragu jika pria itu sungguhan gay. Dia terlalu kuat dan bernafsu saat menggempurnya semalam.

"Akh!" Rintihnya saat berusaha bangun turun dari ranjang. Area sensitifnya terasa sakit.

Semalam adalah yang pertama untuknya. Melihat itu Jimin tak tinggal diam. Ia bangkit dari kasur dan segera menghampiri Sohyun. Tanpa permisi langsung membopong tubuh istrinya yang masih telanjang itu masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu." Katanya dengan perlahan menurunkan Sohyun kedalam bathup.

"Terimakasih." Jawab Sohyun singkat langsung membasahi pundaknya yang tak tenggelam air.

"Kenapa kau masih di sini?" Tanyanya heran saat melihat Jimin tak langsung keluar dan masih berdiri disamping bathup.

"Aku ingin ikut mandi lagi,'' katanya sambil memamerkan eyesmile.

"Kau kan sudah mandi,"

"Memang. Tapi aku ingin melakukannya lagi denganmu," Jimin melepas bathrobe yang membalut tubuhnya. Menyusul masuk kedalam bath up.

-----

Maaf jika tidak sesuai ekspektasi..

Kuharap kalian suka😊

Terimakasih sudah mampir tidak siders😘💜

So I'm married,mr Gay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang