***
Hari ini Hanna pergi ke danau di temani
asisten rumah tangga di rumahnya."Aku mau sendiri, tolong bibi pulang aja." Ujar Hanna.
"Tapi Nona, mana mungkin saya meninggalkan mu sendirian disini." Sahut asisten nya.
"Gakpapa, aku mau nenangin diri, jemput aku 2 jam lagi dari sekarang!" Kata Hanna dengan raut wajah datarnya.
"Baiklah!"
♪♪♪
Hanna menangis sekencang-kencangnya meluapkan kekecewaan dalam hatinya.
"Tuhaaaaann! Kenapa aku harus kehilangan penglihatan ku? Aaaaa hiks hiks, kenapaaaaaa? Disaat gue mulai diterima di lingkungan sekolah, gue malah harus buta. Jadi orang rabun aja mereka gak mau deket sama gue, apalagi kalo gue butaa." Teriak Hanna menangis dengan suara memilukan.
Seseorang berdiri di belakang nya, menatap nya dengan tatapan sedih, dan ikut menangis.
"Kehidupan ini gak adil, kenapa gue harus terus-terusan menderita gini? Gue juga pengen bahagia kaya mereka, sekarang gue gak berguna, gue gak bisa liat, gak akan ada lagi orang yang mau deket-deket sama gue." Lanjut Hanna.
"Dari pada begini, lebih baik gue mati!" Gumam Hanna, mencari-cari tongkatnya dan berjalan ke pinggir danau..
"Hanna!!" Panggil Beomgyu tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Beo-Beomgyu?" Lirih Hanna .
"Lo gak boleh ngomong gitu, gue sayang sama lo, gue gak mau kehilangan lo, maafin gue, semua ini salah gue." Ujar Beomgyu penuh penyesalan.
"Tapi gue gak bisa liat Gyu! Gue buta,, gue butaaaaa~ 😭😭😭😭." Teriak Hanna histeris.
"Gue gak peduli, gue bakalan terima lo apapun keadaan lo." Ujar Beomgyu menenangkan nya.
🎀
Sudah 3 hari Beomgyu tidak bertemu Hanna, ia sangat merindukan gadis itu, akhirnya Beomgyu memutuskan untuk pergi ke danau karena biasanya Hanna suka berada disana.
Dan setelah tiba di danau, Beomgyu sama sekali tidak menemukan Hanna, lalu ia memutuskan untuk datang kerumahnya. Namun hasilnya tetap sama, Beomgyu tidak bisa menemukan Hanna bahkan rumahnya tampak sepi seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan.1 minggu kemudian.
"Aahh gak ada si cupu rasanya, sepi gak ada mainan nih kita." Ucap Chaehee melirik Seolbi.
"Main sama yang ini aja!" Sahut Soohee.
"Apa? Kalian mau bully gue? Silahkan aja! Gue gak takut, gue tau banyak rahasia kalian." Jawab Seolbi santai.
"Mau ngapain mereka? Kayanya lagi bahas sesuatu yang mencurigakan, gue rekam ah!" Gumam Soobin mengeluarkan Hp nya dari saku.
"Kalo kita kena, lo juga kena, dasar bodoh!" Ujar Chaehee tertawa lepas.
"Iya, tapi buat kejadian kemarin gue gak ikut-ikutan, gue tau kalian kan yang masukin Hanna ke sumur, trus kalian buang barang bukti nya, ngaku aja gue tau banget kalian orang kaya gimana." Ucap Seolbi tersenyum sinis.
"Kalo iya emang kenapa? Lo juga mau dimasukin sumur kaya si Hanna?" Jawab Chaehee tersenyum misterius.
"Ooohh jadi lo pelakunya?" Tanya Soobin tiba-tiba masuk ke kelas.
"Soo-soobin!! G-gu-gue, gie bisa jelasin!" Jawab Chaehee gugup.
"Gue gak peduli! Ujar Soobin keluar kelas lalu menuju ke ruangan guru.
.
..
...."Hanna hilang, gue gak bisa nemuin dia, gue gak tau dia kemana." Ucap Beomgyu membuang nafas kasar.
"Kok bisa masa depan gue ilang?" Tanya BIC hingga mendapatkan tatapan tajam dari Beomgyu.
"Maksud gue, cewek lo, calon masa depan gue." Lanjut BIC lalu anak itu tertawa garing.
"Gue juga gak tau, gue harus cari kemana coba?" Sahut Beomgyu.
1 minggu kemudian.
Moon Chaehee dan Moon Soohee di keluarkan dari sekolah serta di black list dari sekolah mana pun di korea.
Sementara Beomgyu belum juga dapat kabar kemana/dimana Hanna berada.Pulang sejolah ia memutuskan untuk menemui Hanna di rumahnya.
Dan ketika ia tiba di rumah Hanna, disana Beomgyu melihat ada banyak orang, firasatnya merasa tidak enak kemudian ia bertanya pada seseorang.."Oohh ini, anak pemilik rumah itu meninggal, kasian saya sama gadis itu." Jawab orang itu.
"Apa? Memangnya kenapa?" Tanya Beomgyu memberanikan diri untuk terus bertanya.
"Iya, dia masih sekolah, sepertinya dia defresi hingga dia memutuskan buat gantung diri." Jawaban orang itu membuat badan Beomgyu melemah.
Fikiran nya terus tertuju pada Hanna, gadis itu hilang, terakhir Beomgyu bertemu dengan nya, Hanna sedang berputus asa dengan keadaannya yang sekarang, apa benar Hanna meninggal.
Fikiran Beomgyu terus bergelut memikirkan Hanna."Kira-kira diamana dia dimakamkannya?" Tanya Beomgyu dengan suara bergetar.
"Dia sudah di kremasi dan abu nya di buang ke lautan,karena itu permintaan yang gadis itu tulis di suratnya." Jawab orang itu dan Beomgyu mengangguk ber 'oh'.
1 bulan berlalu begitu cepat..
Beomgyu berada di sebuah danau tempat Hanna menenangkan diri."Aaaaaa Hannaaaa~~!! Gue benci sama lo!!" Teriak Beomgyu melempar batu ke tengah danau.
"Lo cewek paling jahat yang gue temuin!" Teriak Beomgyu lagi sambil terus melempari danau tak berdosa itu.
Tanpa ia sadari ada seorang gadis memperhatikan nya dari belakang.
"Kenapa lo ninggalin gue pas gue lagi sayang-sayang nya sama lo~, gue benci sama lo~." Lanjut Beomgyu yang terus melempari danau dengan batu kerikil di tangannya.
"Udah Gyu! Kasian danau nya!" Ucap gadis itu, Beomgyu terdiam sejenak dan perlahan menolehkan kepalanya ke arah gadis itu.
"H-hanna!" Beomgyu tersentak melihat sosok gadis yang selama ini ia rindukan berdiri di hadapan nya.
"Lo, masih hidup?" Tanya Beomgyu menyebalkan.
"Maksud lo, lo do'ain gue mati?" Jawa Hanna sebal.
"Nggak waktu itu gue ke rumah lo, trus di sana banyak orang dan katanya anak pemilik rumah itu meninggal, gue kira itu lo, lo kemana aja pergi gak pernah bilang." Omel Beomgyu.
"Rumah itu udah di jual, trus gue di bawa ke luar negeri buat pengobatan mata gue, dan yaaa, gue seneng banget gue bisa dapetin penglihatan gue lagi, sorry ya, gue gak ngabarin lo" tutur Hanna.
"Jangan pernah Tinggalin gue lagi!" Lirih Beomgyu memeluk Hanna dengan erat.
🎀TAMAT🎀