Chapter 4

194 14 13
                                    

Bel kembali berbunyi, Jiaxin menghela nafas kemudian bergegas membereskan buku-buku pelajarannya ke dalam tas. Disaat pelajaran berlangsung sedari tadi, ia tak henti memandang jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangannya. Jujur saja, Jiaxin takut terlambat.

"Lu kenapa sih dari tadi gelisah mulu ?" tanya Su Xinhao.

"Ga apa apa kok. Gue pulang duluan ya."

Pemuda yang biasa dipanggil Shuai itu mengernyit heran, "Bukannya hari ini kita ada acara di rumah Zhangji ?"

"Sorry deh.. Tapi kalo sempet nanti gue nyusul."

Baru saja Su Xinhao ingin menanyakan kemana sahabatnya akan pergi. Jiaxin sudah beranjak lebih dulu meninggalkan kelas.

"Dia mau kemana sih ?" Yuhan tiba-tiba menimpal.

"Ga ngasih jawaban. Penting kali. Tapi katanya bakal nyusul kalo sempet."

Yu Yuhan mengangguk paham lalu ia berdiri kembali karena siswa lain pun satu per satu sudah keluar, "Cabut sekarang yu ah. Btw Zhuzhu ikut ?"

Mendengar nama tersebut, Su Xinhao sadar jika seharian ini ia sama sekali belum bicara dengan Zhu Zhixin.

"Gue belum ngomong seharian sama dia. Belum ketemu juga."

"Lah tumben ?"

"Tadi gue dianter sama kak Haoxiang."

Yuhan mengangguk kemudian merangkul pundak Su Xinhao yang sedikit lebih tinggi darinya, "Nanti ceritain dah kalo dah nyampe di rumah Zhangji, kayanya orang baru tuh."

.

.

.

.

.

Calissa pelan-pelan membuka pintu kelas sebelahnya. Disana, pria yang teramat ia cintai masih setia duduk meskipun semua siswa sudah mulai meninggalkan gerbang.

"Makan yuk. Kali ini kamu ga nolak ajakan aku kan ?"

Zhixin menoleh lalu beranjak menghampiri jendela kelas. Karena tempatnya berada di lantai atas ia bisa melihat beberapa siswa yang baru saja menyelesaikan jam terakhirnya termasuk Su Xinhao, Yuhan, Zhangji, Yukun, Junhao, Zeyu dan Zicheng.

"Kamu ngomongin apa tadi ?"

"Maksudnya ?" tanya Calissa heran.

"Aku tadi ke perpus. Ga sengaja nemu kalian lagi ngobrol berdua di ruang UKS."

"Hmm.. Aku cuma minta dia buat ga terlalu nguras waktu kamu. Ga salah kan ? Bentar lagi kita ujian dan fokus kamu jangan keganggu sama yang lain."

"Calissa, who are you for me ?"

Tanpa menunggu jawaban wanita di depannya. Zhixin langsung mengambil tas dan meninggalkan Calissa di kelas sendirian.

Sebelum pria itu melewati pintu kelas, Calissa yang kini memendam amarah berbalik dengan jemari tangan mengepal, "KAU CALON SUAMIKU ZHU ZHIXIN !"

****

Jiaxin sudah tiba di depan rumah milik seseorang. Tanpa rasa canggung ia memasuki gerbang dan mulai mengetuk pintu.

'tokk..tokk'

Tak berselang lama, pintu pun terbuka. Jiaxin tak bisa menahan dirinya untuk tersenyum ketika orang yang ia tunggu kini hadir secara nyata di hadapannya.

"H-hai ?"

Sapaan canggung itu tentu saja membuat Jiaxin terkekeh, "Kok gugup gitu ? Biasanya kan kalo 'vidcall' sering banget nyeloteh."

I Told the Moon about You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang