Bagian 1 : Rencana

3 1 0
                                    

Malam ini aku sibuk berkirim pesan dengan salah satu sahabatku. 

Dia mengajakku main ke Pacitan, katanya sama teman-temen SMA. Kami sibuk merencanakan tentang besok.

Aku sebenernya suka banget diajak main. Tapi, masalahnya ini terlalu random orang-orangnya.

Dalam artian gini, iya aku sama sahabatku memang dekat karena kita memang satu kelas ketika kuliah dan kemana-mana sering bareng.

Tapi, masalahnya si Feby ini ngajak manusia-manusia yang meskipun kita sama-sama alumni SMA tapi kan gak saling kenal.

Meskipun 3 tahun pernah bersekolah di tempat yang sama. Masalahnya, kita gak pernah sekalipun ngobrol.

Bahkan aku yakin mereka pasti gak tau namaku.

Ya, meskipun ketika di SMA aku bukan siswi cupu yang pendiam. Tapi, ya itu tadi. Selain tidak satu kelas, kita juga tidak pernah berada dalam satu organisasi yang sama.

Lantas, bisa saling kenal darimana?

Yaa mungkin karena kita berada dalam satu SMA yang sama selama 3 tahun dengan durasi pertemuan 6 hari dalam 7 hari dari pukul 7 pagi sampai pukul 2 siang, belum ditambah ekstra kurikuler. Memang ada kemungkinan paling tidak kami familiar dengan wajah satu sama lain.

Tapi, saling tahu dan saling kenal kan beda.

Memang random ini si Feby!

"Eh, gue pada gak kenal tahu sama teman-teman sekelas lo"

"Tenang aja. Mereka asyik dan baik kok"

"Ya lo mikir gitu karena lo udah lama kenal mereka"

"Vienny udah lo ajak belum?'

Sialan ini Feby malah mengalihkan pembicaraan.

"Udah. Iya, dia setuju mau ikut."

"Yes, bagus deh! Maksud gue, kalau ada Vienny kan paling gak lo ada temennya dari rumah buat kesini"

"Emang siapa aja jadinya?"

"Gak tahu nih, si Farel belum bales."

Aku meletakkan ponselku.

Mereka ini ngajak main bareng tapi personilnya siapa aja bahkan besok berangkat jam berapa masih belum ada kepastian.

Yaudahlah daripada sibuk memikirkan mereka yang belum tentu pasti besok jadi ke Pacitan atau tidak. Lebih baik aku lanjut mengerjakan tugasku.

Lagipula ini sudah larut dan masih juga belum ada kepastian.

Feeling ku sih, kita gak jadi pergi.

Visit PACITAN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang