-CHAPTER 2- SHY

1 0 0
                                    

Alena POV

Setelah pelajaran selesai aku mengikuti Evelyn untuk ke kantin, entah mengapa mood ku tidak kunjung membaik padahal biasanya setelah aku bertemu Evelyn mood ku akan membaik.

Setelah sampai di kantin aku hanya duduk termenung melihat anak-anak di sekitar ku yng terlihat bahagia.
Setelah dari kantin aku memutuskan untuk berjalan-jalan karena Evelyn sedang berada di perpustakaan, saat ini aku sedang melewati gedung yang cukup besar dan luas dimana gedung itu untuk bermain voli.

Saat masih kecil aku ingin saat besar nanti aku bisa bermain voli, menurut ku itu keren... tapi, ah sudahlah entah kenapa aku merasa tidak punya masah depan, ya meskipun begitu aku tetap bersyukur bisa bertahan sampai sekarang.

Saat aku melewati gedung voli aku mengintip sedikit untuk melihat anak-anak yang sedang bermain voli, saat aku melihat sekeliling tebak aku melihat siapa.

Ya itu arven dan ya arven melihat ku, setelah itu aku langsung lari menuju taman belakang, aku langsung menuju ke tempat duduk panjang yang ada di sana.

Saat aku bertemu arven entah mengapa aku merasa malu, mungkin karena orang tua ku yang selalu membanding-bandingkan diriku dengan arven. Hal yang bikin aku kesel itu ketika aku membuka jendela kamar ku, karena jendela kamar ku dan jendela kamar arven itu berhadapan, jadi ketika aku membuka jendela kamar ku aku selalu melihat arven duduk di meja belajar nya.

Ya kamarnya cukup rapi banyak piala-piala berjejer rapi disana, di banding dengan kamar ku yang sedikit berantakan kamarnya terlihat sangat nyaman, ya bisa di bilang arven itu tipe anak yang soft.

POV end

Bel pelajaran telah berbunyi Alena bergegas menuju ke kelas tapi di tengah-tengah perjalanan nya menuju ke kelas, Alena bertemu arven, mereka sempat bertatap mata sampai akhirnya Alena memutuskan untuk lari menuju ke kelas.

arven pov

Setelah latihan voli, aku bergegas menuju ke kelas untuk mengambil tas karna besok aku akan tanding voli jadi aku diizinkan pulang untuk istirahat.

di tengah perjalanan aku bertemu dengan Alena, aku sedikit khawatir dengan keadaannya melihat kondisi keluarga nya yang seperti itu aku merasa kasihan pada nya. aku melirik pergelangan tangan nya dan aku tidak mendapati goresan-goresan luka pada pergelangan tangannya, aku sedikit lega melihat itu tapi di pergelangan tangannya ada sesuatu yang tidak rata.

Seperti ada concealer yang sama seperti yang di pakai ibuku, tapi ah sudahlah itu tidak mungkin. Setelah itu aku bergegas mengambil tas ku dan segera pulang

pov end

sumpah ngakak banget waktu arven bilang kayak concealer yang dipakai ibu nya hahaha
aku bingung mau jelasinnya gimana

semoga chapter selanjutnya lebih seru ya

keep reading ya
jangan lupa vote sama coment

makasih 💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

METANOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang