Sebernya Nathan dan Lia kenal itu kenal kira-kira 5 tahunan pada saat mereka kebetulan mengambil matakuliah yang sama pada semester 5 dan dari sana mereka kenalan. Karena mereka bisa dibilang satu frekuensi jadi mereka cepat akrab satu sama lain
"Hai aku Nathan" Nathan menatap Lia dan mengujurkan tangannya
"Aku Natalia bisa panggil Lia" balas Lia tersenyum ramah sambil membalas jabatan tangannya Nathan
"Biar lebih asik panggilnya lo gue aja ya biar ngak formal-formal amat" cengenges Nathan menatap Lia
"Oke, lo anak apa" tanya Lia yang mulai berbicara santai dengan Nathan
"Gue anak Manajemen nih angkatan 2018" jawab Nathan yang berada di samping Lia
"Sama gue juga angkatan 2018 gue jurusan akuntansi"
"Berarti kita satu fakultas dong" Lia memberi senyuman pada Nathan sedikit mengangguk
"Oh ya gue kurang paham nih apa yang dikatakan pak Zainal tadi, kapan kita belajar bareng yuk di perpus" ucap Nathan pada Lia karena memang Nathan kurang mengerti matakul Manajemen Keuangan
"Boleh kapan?" tanya Lia
"Sekarang jam 11 gue masih ada satu matakuliah lagi nih" jawab Nathan sambil melihat jam tangannya
"Iya gue juga masih ada kelas nanti keluar nya jam 1 lewat"
"Oke jam 2 di perpus gimana?" tanya Nathan lagi
"Sipp" jawab Lia
"Ya udah gue cabut dulu ya, gue tunggu lo di perpus" Nathan mulai berjalan pergiNathan mengajak Lia belajar bareng bukan karena modus-modusan karena memang tadi pas Pak Zainal menerangkan materi Lia langsung paham dan Lia juga yang pertama selesai tugasnya. Jadi ngak salah Nathan mengajak Lia belajar bersama
...
Nathan Kamvret
Gue udah di basementLia menghelakan nafasnya setelah membaca pesan dadi Nathan dan bergegas menuju basement
"Mana si Cila tapi kata lo kan mau belanja" tanya Nathan pada Lia yang baru saja masuk ke dalam mobil Nathan
"Ngak jadi belanja belanjaan gue capek mau pulang" jawab Lia menatap ke lurus ke depan
"Ya udah kita ke apartement gue yok, gue akan masakin buat lo yang banyak" Nathan mulai menjalankan mobilnya
"Oke .. gue emang pengen makan banyak sayang duit gue habis beli makanan kalo gue bisa manfaatin lo kenapa engak" jawab Lia seadanya
"Jarang jarang ya ada orang bilang langsung ke orang yang dimanfaatin"
"Emang gue kan beda dari yang lain" jawab Lia cengengesanNathan dan Lia sudah sampai di apartemennya Nathan
"Lo langsung masak aja ya gue mau tidur dulu capek banget nih" ucap Lia yang langsung berlalu ke kamar Nathan untuk tidur
"Iya nanti gue banguin" Nathan langsung menuju dapur untuk memasakSatu jam lewat Nathan memasak untuk makan malam mereka, dan sekarang Nathan membangunkan Lia di kamarnya
"Lia makan yuk, udah masak" menggoyang goyangkan tangannya Lia
Lia membuka matanya
"Udah masak? kok cepet banget"
"Udah dodol, makanya bangun cuci tuh muka ada beleknya" ucap Nathan yang udah keluar dari kamarnya
"Wah banyak yaa Nat, jadi ngak sabar" ucap Lia berbinar menatap hidangan
Saat Lia hendak memakannya Lia terhenti
"Doa dulu Lia kebiasaan deh" ucap Nathan yang menatap malas Lia. Lia hanya cengengesan
Mereka berdoa dulu sebelum menyantap makanannya"Gue pengen dapet suami yang bisa masak deh kayak lo, biar nanti kalo gue pulang kerja ada yang masakin gue" ucap Lia sambil mengunyah
"Kuadrat nya yang di dapur itu cewek, bukan cowok"
"Kaku banget hidup lo Nat, zaman sekarang siapapun bisa kok masak ngak harus cewek"
"Emang lo udah ada kandidat siapa yang mau jadi suami lo" tanya Nathan cukup serius sambil menatap Lia
"Gimana gue bisa ada kandidat elo nya aja nempel ama gue terus udah kaya benalu tau ngak" menatap Nathan malas tapi Nathan tertawa yang membuat Lia kesal"Biar gue yang nyuci piringnya Nat" ucap Lia saat mereka sudah selesai makan
"Iya emang harus lo lah Lia"
"Dih si kampret" ucap Lia sewotSetelah selesai menyuci piring Lia duduk menghampiri Nathan di sopa. Lia sudah duduk di samping Nathan karena cukup pegal Lia memijat bahunya
"Sini gw pijitin" ucap Nathan saat melihat Lia dan Nathan langsung mengeser duduk nya dan duduk Lia
"Makanya lo jangan doyan kerja, biar jangan capek gini" ucap Nathan sambil memijat bahu Lia"Nat gue heran lo kenapa baik banget ama gue sih, iya gue tau kita sahabatan tapi terkadang merasa sikap lo berlebihan sebagai sahabat. Ya sebenarnya gue cuman ngak enak aja karena kalo kita terlalu dekat itu bisa menghambat datangnya jodoh kita masing-masing" ucap Lia serius Lia menunggu jawaban dari Nathan
"Lo dengar gue ngak sih" tanya Lia sambil menatap ke Nathan karena ngak ada tanggapan darinya"Tapi gue nyaman gini Lia" balas Nathan singkat
"Tapi sikap lo jangan berlebihan juga kali Nat soalnya dengan kehadiran lo bisa menghambat datangnya jodoh gue tau ngak lo ngak usah datang ke kantor cuman dengan alasan makan siang bareng"
"Elo ngak suka?" tanya Nathan masih memijit bahunya Lia
"Iya gue risih Nat, kalo sekali-kali ngak papa tapi jangan tiap harilah" Jawab Lia tapi tidak ada balasan lagi dari Nathan cukup lama"Oke mulai besok gue akan mulai kencan lagi, dan gue ngak akan ngangu makan siang lo" jawab Nathan datar dan ia sudah berhenti memijat bahunya Lia
"Lo marah" tanya Lia serius yang kini sudah menatap Nathan
"Ngak.. Gue ngak marah" jawab Nathan
"Maksud gue tadi bukan gitu Nat.."Cup
Setelah mengatakan kalimat tersebut Nathan langsung mencium bibir Lia. Nathan mendorong bahu Lia agar bersandar pada sopa.
Nathan menarik tengkuk Lia dan memperdalam ciuman mereka
Nathan mencium Lia sangat agresif bahkan lidah Nathan sudah bertemu dengan lidah LiaMemang mereka sudah beberapa kali ciuman seperti ini. Nathan akan mencium Lia kalo dia sedang marah atau sedang cemburu pada Lia
Hampir 5 menit mereka ciuman dan Nathan melepaskan tautan mereka
Mereka terengah-engah sambil mengambil nafas
.
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
FriendZone
General FictionNatalia Ayunda dan Nathan Admajaya bersahabat sedari mereka menginjak jenjang perkuliahan. Mereka cantik dan ganteng sampai-sampai banyak yang mengira mereka adalah sepasang kekasih, karena Nathan sangat baik dan peduli sama sahabatnya itu. ________...