Part 4

0 0 0
                                    

"Nat tadi gue ketemu ama Kirana dia minta no WA lo" ucap Lia tapi masih fokus menulis, iya mereka sedang di perpustakaan belajar bersama
"Ya gue kasihlah, dia udah mohon-mohon ama gue trus dia juga cantik jadi menurut gue lu pasti ngak nolak. So ya gue kasih" Jawab Lia enteng
"Kenapa lo kasih sih Lia gue tu ngak suka ama dia" Nathan mulai kesal pada Lia karena Lia mengasih no WAnya  kesembarangan orang
"Ya gue ngak tau Nat kalo lo ngak suka ama dia, karena dia cantik ya gue pikir lo suka lagian sebelum lo kan ngak pernah bilang kalo no lo ngak boleh dikasih kesembarangan orang" Ucap Lia masih tidak mau disalahkan oleh Nathan
"Oke mulai sekarang gue peringatin ya ama lo Lia, jangan kasih no gue kesembarangan orang karena lo tau kan gue tipikalnya ngejar bukan dikejar. Kalo dikejar gue jadi ilfil" ucap Nathan memberi perintah kepada Lia
"SIAP KOMANDAN" balas Lia dengan suara tegas sambil hormat
"Woi sadar lo, ini perpus jangan berisik nanti kita diusir" ujar Nathan setelah mereka hanya cekikan

...

"Lia lo mau kemana?" tanya Nathan saat dia sudah menjalankan mobilnya
"Balik ke kosan aja deh" jawab Lia yang dibalas dengan anggukan oleh Nathan
"Tapi gue laper" seru Lia lagi
"Ya udah kita makan dulu" Jawab Nathan sambil melirik Lia
"Tapi gue males ke tempat yang rame sekarang" balas Lia
"Ke apartemen gue?" tanya Nathan lagi
"Gak mau ntar lo cium gue kayak kemaren, atau jangan jangan lo pergosa gue lagi ihh serem" ucap Lia sambil membayangkannya

Mendengar Lia bicara seperti itu Nathan langsung menyentil keningnya Lia
"Sumpah ya Lia lo jangan berpikir yang macem-macem apalagi sampe memperkosa lo, yang kemaren itu gue ngak sengaja. Kan gue udah minta maaf jangan lo ungkit ungkit lagi lah" ucap Nathan kesal

"Pala lo ngak sengaja, lo usah sering ya Nat nyium gue tiba-tiba kayak kemaren" ucap Lia tak mau kalah
"Makanya lo jangan buat gue marah"
"Ihh apaan sih Nat, masa karena lo marah lo bisa seenaknya nyium-nyium gue lo jatuhin harga diri gue kalo gitu" Lia makin kesal karena Nathan
"Kan gue udah minta maaf Lia jangan diungkit lagi please" Nathan memelas
Akhirnya Lia diam dan tidak membalas ucapan Nathan lagi.

Nathan sudah selesai membeli makanan dan minuman yang mereka butuhkan dan itu cukup banyak
"Jadi kita kemana nih?" tanya Nathan pada Lia
"Terserah" jawab Lia enteng sambil memainkan ponselnya
"Oke ke apartemen gue" ucap Nathan yang tidak disahut Lia

Sesampainya di basement apartemennya Nathan, mereka langsung turun dari mobil dan Lia mengikuti Nathan di belakang
"Udahlah Lia jangan murung-murung gitu ngak enak liatnya" ucap Nathan karena sedari tadi Lia hanya diam saja
"Yuk makan" ucap Nathan lagi

Setelah makan mereka duduk di Sopanya Nathan
"Lia gue dalam minggu ini udah mulai kerja lagi" ucap Nathan memecahkan keheningan
"Iyakah dimana?" tanya Lia antusias
"Rahasia dong" jawab Nathan dengan senyumnya
"Ihh lo mah Nat main rahasia-rahasiaan segala" Nathan malah tersenyum saja
"Jangan jangan lo kerja di luar negeri ya, karena gue kemaren ngomong kayak gitu" tanya Lia serius menatap Nathan diam tetap tersenyum tak menjawab Lia
"Nathan jawab"

"Emangnya kalo gue kerja di luar negeri atau bahkan pindah ke luar negeri kenapa?" tanya Nathan pada Lia.
"Kalo gue kangen gimana? Lo mau ninggalin gue juga kayak dia?" tanya Lia matanya mulai berkaca-kaca

Nathan menatap Lia dan menenangkannya.
"Jangan nangis Lia, gue ngak kemana-mana kok gue tetap disini gue ngak kerja di luar negeri ataupun pindah ke luar negeri" ucap Nathan sambil menghapus airmata Lia yang terjatuh
"Makanya overthingkingnya dikurang-kurangi, overthingking itu cuma bikin stress tau ngak" selesai mengucapkan Nathan setelahnya ia memeluk Lia
"Gue disini Lia gue ngak kayak dia yang ninggalin lo" ucap Nathan yang mengelus rambut Lia dalam pelukannya

Setelah dirasa Lia sudah mulai tenang Nathan melepaskan pelukannya.
"Gue kangen liat lo main piano Nat" ucap Lia saat pandangannya terjatuh pada sebuah piano
Setelah Lia berkata seperti itu Nathan memegang tangan Lia untuk mengikutinya.
"Gue main pianonya lo yang nyanyi ya" dibalas dengan anggukan dari Lia

"I'll never love again" ucap Lia memberikan instruksi pada Nathan. Seketika Nathan menatap Lia dengan tatapan datar
Nathan tau saat Lia menyanyikan lagu tersebut itu pertanda Lia sedang merindukan seseorang
"Ayo Nat" ucap Lia membuyarkan lamunan Nathan dan ia mulai memainkan pianonya

When we first met
I never thought that I would fall
I never thought that I'd find myself
Lying in your arms, mm, mm
And I wanna pretend that it's not true
Oh, baby, that you're gone
'Cause my world keeps turnin', and turnin', and turnin'
And I'm not movin' on
Don't wanna feel another touch
Don't wanna start another fire
Don't wanna know another kiss
No other name fallin' off my lips
Don't wanna give my heart away
To another stranger
Or let another day begin
Won't even let the sunlight in
No, I'll never love
I don't wanna know this feelin'
Unless it's you and me
I don't wanna waste a moment, ooh
And I don't wanna give somebody else the better part of me
I would rather wait for you, ooh
Don't wanna feel another touch
Don't wanna start another fire
Don't wanna know another kiss
Baby, unless they are your lips

Setelah mereka berdua selesai bernyanyi mereka sama-sama terdiam yang masih sibuk dengan pikirannya masing-masing

"Emang sebesar itu ya Lia rasa cinta lo ama tu cowok" ucap Nathan tiba-tiba yang membuat Lia menatap Nathan
"Gue udah lupain dia Nat"
"Tapi masih gagalkan?!" tanya Nathan to the point. Lia hanya diam tidak melihat Nathan dia hanya menunduk
"Udahlah Nat ngak usah dibahas" ucap Lia agar Nathan tidak membahasnya lagi
"Lia gue boleh nyium lo ngak" tanya Nathan serius menatap Lia
"Nat lo jang.. hhmpp"

Cup

Nathan mencium bibir Lia sangat lembut bahkan tidak ada tuntutan di dalamnya.
Nathan mencium bibir Lia secara berlahan dan Lia juga terlihat menikmati ciuman yang diberikan Nathan, bahkan tanpa Lia sadari Lia sudah membuka mulutnya agar lidah Nathan dapat bertemu dengan lidahnya

Sudah 5 menit mereka berciuman tetapi mereka masih mempertahankan posisinya yang berbeda adalah ciuman yang Nathan sekarang sedikit agresif dan menuntut

Nathan merasa Lia sudah mulai kehabisan tenaga karena menyeimbangi ciumannya akhirnya Nathan melepaskan tautan mereka.

Nathan mengelap sisa saliva mereka yang lengket di sekitar bibir Lia, lalu ia mengelus-elus muka Lia

"Gue sayang ama lo Lia" ucap Nathan
.
.
.
Bersambung

FriendZone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang