Side Story #2

1.8K 220 11
                                    

(Jeno yang Tersisihkan)

Chenji ft. Jaemin

***

Tidak ada angin tidak ada hujan Jisung tiba-tiba menjadi begitu menyebalkan di mata para hyungnya. Renjun, Sungchan, dan Shotaro dibuat tidak paham dengan tingkah laku Jisung yang seolah sedang mencari perhatian seseorang. Belum lagi tiba-tiba si maknae ini ribut dengan Chenle karena sesuatu yang para hyungnya tidak mengerti.

Tidak mencari perhatian di dorm Dream saja, Jisung menjadi mengesalkan di ruang chat. Dan alasan dari semua sikap menyebalkannya itu adalah untuk mendapatkan perhatian Jaemin, yang akhir-akhir ini tidak bisa ia dapatkan karena Jaemin lebih sering bersama Jeno, semenjak mereka sekamar.

Bagi Jisung terakhir kali Jaemin mengurusnya itu saat kakinya sakit, setelah kakinya sembuh Jaemin tidak terlalu memperhatikannya lagi. Yang tidak Jisung sadari, Jaemin selalu menomor satu kan dirinya dibanding Jeno.

Jisung sudah membuat kesal Jeno, tak lama berselang giliran Chenle yang cari gara-gara, hanya karena ingin ditemani Jaemin tidur, kebetulan Chenle ada di kamar manager, jadi Jaemin ke sana dan menemaninya tidur, meninggalkan Jeno yang hanya bisa bergelung di bawah selimut sembari merutuki kelakukan kedua adik segrupnya.

Sudah semalam dimonopoli, kekasihnya diseret duo maknae pergi entah kemana, Renjun saat ditanya tidak menjawab karena sudah disogok moomin oleh Chenle, sedangkan Shotaro dan Sungchan tidak tahu menahu kemana Chenle dan Jisung membawa Jaemin.

***

Tadinya Jisung marah-marah karena Chenle ikut merusuh, tapi setelah ditenangkan Jaemin kedua maknae itu akhirnya diam menurut.

Dua maknae itu berlaku baik hari ini, dan Jaemin hanya bisa menebak-nebak apa yang diinginkan oleh kedua maknaenya itu sebenarnya, hingga bersikap menjadi anak baik seperti ini, karena tidak biasanya saja.

Jaemin hanya mengikuti Chenle dan Jisung dari belakang, mengawasi keduanya, jaga-jaga jika terjadi pertengkaran tidak bermutu. Jaemin menghela nafas, menyerah, tidak menemukan jawaban apapun, dia harus bertanya langsung setelah ini.

"Sekarang kemana? Pandemi begini jangan terlalu sering keluar." Jaemin mendekati keduanya.

"Ke starbuck, lalu kembali ke dorm." Jaemin mengangguk kecil.

"Kalian di sini mau cari apa sebenarnya?" tanya Jaemin karena sejak tadi mereka berputar-putar di mall.

"Mau beli jaket hyung tapi tidak ada yang menarik mataku, mau cari sepatu tapi juga malas karena sepatuku masih banyak, jadi langsung ke starbuck saja bagaimana?" tanya Chenle.

"Aku mau beli sesuatu dulu, kalian bisa duluan." ujar Jisung dan pergi masuk ke toko dompet. Jaemin dan Chenle menatap heran, apa yang akan Jisung beli di toko tas dan dompet wanita. Keduanya memutuskan untuk mengikuti Jisung.

"Permisi, noona, boleh aku bertanya?" tanya Jisung pada pekerja di sana.

"Ne, silakan, apa yang ingin kau tanyakan?" balas ramah si pekerja.

"Bisa beri aku saran tidak, kado apa yang cocok untuk seorang ibu?" tanya Jisung. Jaemin dan Chenle berdecak pelan, kagum pada si bungsu.

"Ah kado untuk ibumu, mari aku tunjukkan."

***

Jeno duduk bersandar pada kepala kasur sembari memeluk boneka pemberian Doyoung, tangannya sibuk berbalas pesan dengan noonanya. Dia kesal dan pelampiasannya adalah dengan mengganggu noonanya yang pasti sekarang sibuk dengan kuliahnya. Jeno terkekeh saat mendapati balasan penuh kekesalan dari noona kesayangannya.

CKLEK

"Jeno? Kenapa tertawa sendiri begitu?" Jeno mendongak dan menemukan Jaemin baru masuk ke dalam kamar.

"Jangan mendekat! Aku mau ambil baju dan mandi." Jaemin segera mencegah Jeno saat kekasihnya itu hendak mendekat. Jeno menurut dan menunggu Jaemin seperti anak baik. Jaemin sendiri segera pergi keluar kamar untuk segera mandi.

"JISUNG! CHENLE! JANGAN LANGSUNG TIDUR! MANDI DULU!" teriak Renjun, Jaemin sampai terperanjat kaget saat mendengarnya. Shotaro yang minum saja hingga tersedak.

"Bisakah lebih tenang, Rejunnie?" tanya Shotaro.

"Tidak bisa, kalau tidak keras nanti mereka tidak mau menurut." ujar Renjun. Shotaro hanya bisa mengangguk dan pergi ke ruang tengah, kembali menonton dance practice NCT yang belum ditontonnya.

Jaemin tidak butuh waktu lama untuk mandi. Dia segera keluar dan memasukkan bajunya ke mesin cuci lalu segera mencucinya. Sembari menunggu dia masuk ke dalam kamar.

"Diajak kemana saja tadi?" tanya Jeno.

"Bukannya Renjun harusnya sudah memberitahumu kalau aku pergi ke mall bersama para maknae itu?" tanya Jaemin balik.

"Dia tidak bilang apapun, dia tutup mulut." Jaemin terkekeh.

"Aku tadi ke mall dan mampir ke starbuck beli kopi, sudah habis juga." Jeno merengut.

"Tidak membelikanku?" Jaemin menggeleng dengan polosnya.

"Aku beli sendiri nanti" ujar Jeno. Jaemin yang tahu kekasihnya merajuk segera mendekati Jeno dan memeluknya, menguyel pipi Jeno. Jeno kalau sedang kesal itu lucu, aegyonya muncul tanpa disadari.

"Ututututu~ Jeno ngambek~" Jeno menatap sebal kekasihnya yang memperlakukannya seperti bayi.

"Jaemminnieee~" Jaemin tertawa.

"Sudah jangan ngambek, jangan cemburu sama bocah juga, lagian I'm yours." Jeno menyeringai.

"Malam ini, bagaimana?"

"Yayayaya~ do what you want" Jeno memekik senang.

"Siapkan dirimu, love~"

***

"JENOOOO HYUUUUUNGGGGGG!!!! BALIKIN NANA HYUUUUNGGGGGG!!!"

"LEE JEEEENNOOOOOOO GILA LO!"

"Jeno hyung, ampun gua sama kelakukan lo." 

"Tau ah, urusan Jeno bukan Taro."

"Nyesel gua dateng ke dorm, tau gitu pulang aja tadi."

Jika di luar kamar Jeno-Jaemin, member Dream plus SungTaro misuh-misuh. Beda di dalam kamar, Jaemin berusaha keras menahan suaranya agar tidak keluar sampai luar, tapi gagal.

"Unghhh~ ahh aa- AHHH JENOOHHH!!!"



































okay cut~

***

_Side Story #2 end_

.

.

-tbc-

*vote dan komennya juseyooo~

[BXB] FAKE CHATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang