Bad Vibes

III. Mom?

On playing :  You Are The Reason by Calum Scott

___Happy Reading !¡!___

Jika ada sebuah tempat di mana orang dapat memenuhi semua keinginannya, maka pergilah ke rumah Ayara. Apa yang tidak mungkin menjadi mungkin untuk terwujud. Tidak ada syarat khusus untuk berteman dengannya, asal siap menghadapi sifat egoisnya, semua akan aman.

Bahkan Ayara tidak akan segan-segan untuk memberikan satu apartemen mewah kepada temannya. Hal ini membuat banyak orang yang ingin dekat dengannya sebagai teman namun, Ayara adalah Ayara dengan sifat loyalnya. Hanya dua orang yang masuk daftar teman Ayara, dan siapa lagi kalau bukan Aruna dan Cyela. Keduanya juga berasal dari keluarga yang cukup. Terlihat gaya hidup mereka yang hampir mendekati Ayara.

“Gimana orang yang lo tabrak tadi?” tanya Aruna di sela-sela kegiatannya menonton film.

“Aman,” jawab Ayara singkat.

“Apa yang jadi masalah untuk Ayara Tanisha?” celetuk Cyela tidak heran.

Tawa dari mereka bertiga pun pecah dalam satu ruangan. Inilah momen yang selalu Ayara tunggu, di mana dirinya bisa tertawa dan merasakan bahagia. Namun sayang, semua itu tidak bertahan lama sejak kejadian beberapa tahun yang lalu. Rasa sesak dan dendam yang semakin menguasai hatinya, membuatnya tumbuh menjadi orang kejam. Jika orang lain menggunakan hati untuk bertindak, berbeda dengan Ayara yang menggunakan dendam untuk mengambil keputusan. Aruna yang melihat perubahan raut wajah Ayara pun hanya tersenyum kecut, memahami bahwa temannya itu tidak sedang baik-baik saja.

“Besok tepat 3 tahun kan, Ray.” Menatap Ayara sendu.

“Hm,” jawab Araya sambil pergi dari hadapan keduanya.

Aruna dan Cyela yang melihat perubahan sikap temannya pun hanya menghela nafas. Seakan-akan ikut merasakan kesedihan yang selama bertahun-tahun selalu bersarang di hidup Ayara, tidak ingin beranjak pergi.

Ayara Tanisha, ia adalah seorang anak dari keluarga kaya raya Mr. Arthur dan Nyonya Sekar. Ayahnya adalah orang Rusia yang menikahi ibunya dari Jawa Tengah. Atas kesepakatan keduanya, mereka memilih tinggal di Indonesia dan mengembangkan bisnis tekstil yang setiap tahunnya lebih berkembang. Sepuluh tahun menikah, mereka dikaruniai seorang anak perempuan yang memiliki wajah cantik seperti Nyonya Sekar.

Dalam masa perkembangan anaknya, mereka selalu bahagia dan tidak pernah muncul masalah. Genap pada usia 2 tahun, Nyonya Sekar kembali menjalani aktivitasnya sebagai ibu hamil. Kebahagiaan pun bertambah, Anneth Kinasih adalah nama anak pertama mereka. Hari yang ditunggu akhirnya tiba, anak kedua lahir dengan selamat dan wajah yang cantik pula.

“My beutiful children, with beuatiful mother,” ujar Mr. Arthur kepada istri dan anaknya.

Perkembangan tubuh yang hampir sama antara satu sama lain, membuat banyak orang mengira bahwa kedua anak mereka adalah anak kembar. Namun, dengan sifat yang berbeda. Anneth yang lebih manly, dan Ayara dengan sifat girlynya. Keduanya bersekolah di sekolah yang sama dan selalu berangkat bersama. Perbedaan jarak usia yang cukup dekat membuat mereka lebih leluasa dalam berkomunikasi.

“Lo nanti langsung pulang aja,” ucap Anneth kepada adik semata wayangnya.

“Emang lo mau ke mana?” tanya Ayara yang penasaran.

“Biasalah,” jawab Anneth santai.

“Hati-hati,” ucap Ayara sambil turun dari dalam mobil.