III

2.7K 468 225
                                    

"Ara, Master Diluc?"

Selamat! (Name) menoleh, mendapati seorang wanita dengan pakaian serba ungu membawa buku di tangannya. Ah, rose witch, Lisa rupanya.

"....." Diluc menarik kembali tangannya. (Name) menghela napas lega.

"Kau, siapa namamu?" (Name) terlonjak. Buat apa ditanyain namanya? Mau disantet?

"...(Name)."

Diluc balik badan. Ia pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi.

"Huwa..." (Name) terduduk lemas. Tekanannya bukan main-main. Pengamen sialan, berani-beraninya dia main hutang-hutangan dengan seorang Ragvindr.

"M-maaf (Name)." Venti berbisik pelan.

"Kalau mau minta maaf beri aku uang."

"Eh?! Nanti aku gak bisa beli apple cider dan dandelion wine dong?"

(Name) menatap Venti datar.

"Yasudahlah."

"Omong-omong terimakasih Lisa-san. Mungkin aku sudah diseret dan dipaksa bayar utangku kalau kau tidak datang." Ucap Venti.

Oh iya. (Name) hampir melupakan keberadaan rose witch itu.

"Fufu, tidak apa, sayang. Omong-omong siapa anak manis ini?"

"Saya (Name)." (Name) berdiri, menepuk ujung gaunnya.

"Nama yang bagus. Aku Lisa, pustakawan Knight of Favonius. Kebetulan aku bosan. Bagaimana kalau kau ikut denganku?"

"Eh? Mau apa?"

"Hanya hendak menagih beberapa orang... Lalu kita bisa minum teh sambil mengobrol. Kalau kau mau aku akan berikan imbalan setelah kerja nanti." Lisa tersenyum.

Mendengar kata 'imbalan' sukses membuat (Name) mengangguk lagi tanpa ragu. Lisa tertawa kecil. "Aku suka semangatmu. Ayo kita pergi."

(Name) menoleh sebelum mengikuti Lisa yang sudah beranjak.

"Sampai jumpa, Venti. Pastikan kau bayar hutang-hutangmu supaya tidak gantian aku yang diteror karena melindungimu tadi."

"Ehe."





Tidak makan waktu terlalu lama untuk (Name) dan Lisa menagih buku dari orang-orang yang belum mengembalikannya sampai batas waktu.

Sesuai janji, Lisa memberikan mora yang cukup untuk (Name) setidaknya beberapa hari ke depan.

Sekarang, mereka sedang di perpustakaan setelah membereskan buku-buku.

Lisa menuang teh ke dalam cangkir, menyodorkannya pada (Name) yang asyik menoleh kesana kemari. Ia suka buku, dan perpustakaan Knight of Favonius berhasil menarik minatnya.

"Silakan." Ucap Lisa sambil tersenyum. Beberapa kue sebagai pendamping ditaruh di tengah meja.

"Ah, terimakasih banyak. Maaf repot-repot." (Name) meraih cangkir, menyesapnya.

Enak. (Name) berbinar menatap teh itu.

"Enak? Itu racikanku sendiri, syukurlah cocok di lidahmu." Lisa duduk di depan (Name), ikut menyeruput teh yang sama.

"Lisa-san pandai apa saja ya."

"Ara, manis sekali, sayang." Lisa tersenyum, terkekeh pelan.

No Title [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang