Chapter 2. Dibawa paksa

123 20 8
                                    

Disclaimer: Naruto ---> Masashi Kishimoto
.
.
.
The Secret of Pizza
By Hikasya
.
.
.
Chapter 2. Dibawa paksa
.
.
.
Naruto pulang pagi buta. Dia menghentikan motornya yang sudah terisi penuh dengan bensin. Semalaman itu, dia terpaksa tidur di di depan toko pizza milik Asuma, karena kemalangan menimpanya. Karena itu, membuatnya sangat jengkel saat tiba di depan rumah Asuma.

Motor terparkir di dekat garasi. Naruto turun dari motor. Ingin segera mandi agar berangkat bekerja. Tapi, sesuatu menghentikan langkahnya.

"Hah? Kenapa barang-barangku ada di luar?" tanya Naruto kelabakan. Matanya melebar saat melihat koper besar dan tas miliknya tergeletak di atas meja bulat yang ada di teras. Ada secarik kertas yang terlipat dua, terkapar di atas koper.

Naruto mengambil kertas itu dan membukanya. Pemuda berambut pirang itu membaca isi yang tertera di halaman kertas. Tulisan tangan Kurenai, istri Asuma.

Maaf, Naruto. Kami terpaksa mengusirmu dari sini karena atas permintaan oka-san-mu. Kau harus pulang sekarang juga. Kalau tidak, oka-san-mu menyuruh anak-anak buahnya untuk membakar rumah ini. Tolong, pahami keadaan kami, Naruto.

Naruto syok setelah membaca pesan itu. Dia mengembus napas beberapa kali. Mencoba menenangkan hatinya. Kemudian mengambil tas dan menggendong tas di punggung. Menyeret koper, bergegas meletakkan koper di dekat pijakan kakinya di depan --- motor Naruto berjenis vespa.

"Aaah, oka-san benar-benar nekad sekali. Apa boleh buat, aku terpaksa pulang," gumam Naruto. Tampangnya lesu, seolah tidak bertenaga. Ditambah dia memang belum makan maupun minum.

Waktu masih menunjukkan pukul enam. Saat itu, hari masih gelap. Jalanan juga sepi. Memberikan kesempatan bebas untuk Naruto mengebutkan motornya. Ingin cepat sampai ke rumah, mandi, dan sarapan.

Naruto tiba di wilayah perumahan elit dan besar bagai istana. Para security yang menjaga pintu gerbang, membiarkan Naruto lewat karena mengetahui Naruto adalah anak konglomerat yang memiliki perusahaan raksasa, Uzumaki Corp. Naruto hanya mengangguk saat mereka menyapanya.

Tidak lama kemudian, Naruto masuk ke halaman sangat besar ketika pintu gerbang berdaun dua terbuka lebar secara otomatis. Naruto memarkirkan motornya di antara mobil-mobil mewah yang berderetan di depan sebuah mansion. Dia disambut oleh seorang pria dan seorang wanita dewasa, yang berdiri di dekat tiang teras.

"Naru-chan, anakku, sayang!" seru Kushina berlari pelan mendekati Naruto. Dia mencubit kedua pipi Naruto. Geram sekali.

"Oka-san, jangan sebut aku begitu," balas Naruto merengut.

"Oh, maaf. Habisnya putra satu-satunya Oka-san, akhirnya pulang juga."

"Aku terpaksa pulang karena Oka-san mengancam keluarga Asuma-sama."

"Apa? Mengancam?" tanya Uzumaki Minato berjalan mendekati Naruto dan Kushina, "apa maksudnya, Kushina?"

Kushina tertawa. "Semalam itu, aku menelepon Kurenai untuk menyuruh Naruto pulang. Semula Kurenai tidak mau menurutiku, jadi aku terpaksa bilang akan menyuruh orang-orang terbaikku untuk membakar rumahnya. Ya, akhirnya dia mau menurutinya. Hasilnya juga, Naruto juga pulang."

Naruto dan Minato berwajah sewot. Kushina tetap terkekeh riang. Lantas Naruto mengambil kopernya dan langsung menyeret koper. Melewati Minato dan Kushina.

"Naruto, kau mau kemana? Apa kau tidak mau memeluk Otou-san-mu ini?" tanya Minato merentangkan kedua tangan lebar-lebar.

"Tidak mau! Aku bukan anak kecil lagi yang harus dimanjakan!" jawab Naruto tanpa melihat Minato. Dia terus berjalan hingga masuk ke mansion.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Secret Of PizzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang