"Aaaarrrrrghhhh"
"Kenapa? Kenapa? Apa yang terjadi?" Baekhyun membanting pintu kamar mandi, wajahnya penuh dengan rasa cemas dan panik
"Eoh? Bagaimana Kau bisa masuk ke apartemenku?"
"Aku tahu kode apartemenmu bodoh.. Aku segera berlari menuju kemari setelah mendengar jeritanmu. Tapi sepertinya Kau baik-baik saja" Baekhyun menatapku kesal
"Eoh? Tidaaaaaaaaaaakkkkk" Aku kembali berteriak saat melihat kembali benda kecil ditanganku
o.o
"Jongin.. Aku hamil" cicitku
"O..."o.o
Aku berakhir duduk berdua dengan Jongin sekarang. Baekhyun memaksaku untuk bertemu Jongin segera, guna membicarakan kelanjutan yang akan menentukan masa depan anak yang ku kandung kelak
Setelah jeritan yang menghebohkan pagi tadi, kemarahan Baekhyun pun tak terbendung. Dia mengungkapkan kemarahannya dengan memberikan kata umpatan manis padaku, memaksaku untuk mengucapkan sebuah nama yang dengan kurang ajar menanamkan benihnya dalam perutku.
Sebuah nama pun terucap. Kemarahan Baekhyun pun tergantikan dengan tawa yang tak henti dan ejekan yang harus kuterima saat mengetahui yang menanamkan benihnya adalah Jongin
Iya.. Jongin yang sepuluh tahun yang lalu melamarku setelah pertandingan basket antara sekolah usai. Aku menolaknya didepan banyak orang..
Euum... Tapi, tentang kehamilan ini, Sebenarnya tidak sepenuhnya salah Jongin.. Jujur.. Aku yang menggodanya lebih dulu. Bisa dikatakan, Aku lemah terhadap Pria tampan.
o.o
Awal pertemuanku dengan Jongin terjadi saat acara reuni sekolah yang diadakan rutin setiap dua tahun sekali. Seperti tahun-tahun sebelumnya. Malam itu, Aku tidak berniat datang tapi beberapa teman memaksa agar Aku menampakkan diri setelah hampir sepuluh tahun Kami tidak berjumpa
Tak disangka, Jongin pun datang, dengan balutan kemeja dan jeans yang sangat pas ditubuhnya. Mataku tak lepas memandanginya. Setelah acara reuni sekolah itu selesai, Aku mendekatinya dan menggodanya tetapi Jongin menolak.
Karena penolakan itu, rasa untuk memilikinya semakin besar. Pekerjaan Jongin sebagai model yang sedang naik daun pun ku manfaatkan dengan baik
Aku mengontraknya untuk menjadi wajah baru kosmetik yang baru saja Aku luncurkan. Dan boom... Tidak ada yang bisa menolak pesona seorang Do Kyungsoo. Semua pun terjadi
o.o
Aku menatapnya. Mengharapkan kata lain selain kata 'o' yang keluar dari mulutnya
"Yasssh..." Mataku membelalak. Jongin berdiri menjerit kegirangan. Dia mengambil tanganku, mengajakku berdiri dan melompat bersamanya.
"Akhirnyaaaa.. Usahaku menanamkan benih padamu tidak sia-sia" Dia memelukku erat. Mengecup bibirku berkali-kali
"Jadi?" Aku menuntutnya sebuah penjelasan, agar benih dalam perutku tidak berakhir sia-sia
"Tentu saja.. Ayo menikah!" Ajaknya
Tidak romantis.
Sama seperti sepuluh tahun yang lalu, Ajakan Jongin untuk menikah terlampau biasa saja. Aku menghela nafas. Adegan lamaran ala drama korea pun hanya dalam khayalan
"Baiklah" Ucapku lemah.
"Assa..." Jongin berteriak kegirangan. Untung suasana kafe tidak terlalu ramai"Jadi.. Kau mau kapan pernikahan Kita diadakan? Besok? Lusa? Atau sekarang?" Ucapnya tidak sabar
Dan..
Pernikahan pun terjadi satu minggu kemudian...
o.o
(21.07.21).(17.35)HOLLAAA HOLLAAA
HAPPY READING ^.^