O8

839 181 23
                                    

Bermula dari Jeongguk yang seminggu ini kehilangan jejak Taehyung di kantin, sehingga menghampiri Mingyu lalu bertanya "Kak Taehyung-nya ada di kelas, ya? Kira-kira, kalau disamperin boleh nggak?" lalu berlanjut dengan Mingyu yang menjawab "Boleh. Nggak apa-apa."

Dan sekarang begini. Taehyung tidak bisa lagi bersembunyi di kelasnya. Menitip pesanan dengan Mingyu agar tidak menginjak kantin pun, sudah tidak berguna. Tidak tahu Mingyu sengaja atau bagaimana, yang jelas anak itu tengah menahan tawanya di meja sebelah.

Meja sebelah? Iya. Kali ini tidak menikmati makanan semeja. Mingyu sengaja memisahkan diri, katanya "Nggak mau ganggu"

"Kak - "

"Lo jangan ngomong, deh." Taehyung ucap buru-buru ke sosok di sebelahnya. "Gue mau makan dengan tenang."

Menurut. Jeongguk bungkam seribu bahasa. Namun kini, ia melirik dalam-dalam, terlalu dalam sampai Taehyung bisa merasakan tatapannya.

"Apa liat-liat?!"

"Kan nggak ngomong."

"Lagian, lo liatnya begitu!"

Jeongguk ketawa. "Kenapa? Mata gue di dalamnya ada lope-lope gitu pas ngeliat lo ya, kak?"

Taehyung mendecak. "Sinting." Katanya, kemudian buru-buru menghabisi bakso di atas meja. Abai tatap Jeongguk, tidak memilih untuk berkomentar, bisa-bisa bakso di atas meja tidak habis.

"Nonton Black Widow yuk, kak?"

Itu. Itu berhasil buat Taehyung menjeda kunyahnya.

"Gue bayarin."

Masih jeda.

"Mau nolak juga udah telat, sih, kak. Tiketnya udah gue beli. Kalo lo nggak mau, tiketnya gue buang."

Kini, dahi Taehyung berkerut. "Ini mah namanya maksa."

Jahil, Jeongguk tersenyum. "Masa, sih?"

"Sana pergi sama temen lo aja." Taehyung bilang.

"Kan maunya sama pujaan hati." Taehyung pukul kepala Jeongguk dengan buku di atas meja. "Aw,"

"Gue mau nonton sama Jimin."

"Jimin nggak nonton Avengers. Dia temen gue juga loh, kak."

Skak.

"Atau gue buang nih tiketnya?"

"Buang aja."

Jeongguk manyun. "Nonton sama gue, lah."

"Nggak."

"Iya."

"Nggak."

"Iya."

"Nggak."

"Nggak."

"Iya - Eh, nggak!"

"Oke, iya!"

Buku di atas meja melayang ke kepala Jeongguk lagi. Namun Jeongguk hanya terkikik, abai gumam kesal dari bibir sang kakak kelas.

"Ini hitungannya ngedate, ya, ka - Aw!"

"Kepala lo date!"

Ambil kesempatan, Jeongguk toel pipi Taehyung yang masih menukik kesal. Ia terkikik, "gue rasanya pengen jungkir balik."

"Yaudah, sana jungkir balik!"

Berdiri tiba-tiba dari kursinya, Jeongguk melangkah ke depan kelas. Taehyung menganga waktu pemuda itu benar-benar jungkir balik sambil teriak kegirangan dan tertawa. Anak kelas terkejut sampai beri tepuk tangan. Gila!

"Tuh, jungkir balik buat kakak manis! Duh, mau bel masuk lagi. Gue ke kelas dulu, ya, kak? Pengen buat PR. Oh iya, pokoknya besok jadi, kalo lo sembunyi, gue cari sampai dapat. Dadah, mwah!" Ia berlalu setelah berikan isyarat kecup melayang.

Gila.

Jeon Jeongguk itu gila. Kenapa juga Taehyung tersenyum?! Aneh! []

MELTING. / KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang