Author POV
Tampak ketiga siswi sedang bergurau dikelas. Entah apa yang mereka bicarakan. Sampai datang seorang siswi yang berlari dari arah pintu menuju mereka. Dengan nafas yang tersengal-sengal, gadis itu mencoba memberi tau sesuatu kepada mereka.
"Gaaeeessss!!! Huft.. Huft.. "
"Lo kenapa Ma? Habis dikejar debcolebtor lo?"
"Eh sembarangan lo ra, aa-aamit-amit dah"
"Lo kenapa sih?" tanya Aleeza
"au nih panik banget kayaknya"
"ro-royyan.. "
Arina yang sedari tadi tak tertarik dengan mereka, mendadak kaget saat Rahma menyebut nama Royyan.
"ROYYAN!!? Kenapa lagi dia?"
"Ro-royyan.. Royyan.. Berantem lagi rin!!!"
"LAGI!!??? Bener-bener tu anak ya" arina terkejut
"Wha.. Whatt!!? Royyan? Berantem lagi? Aduh rin, lo harus samperin" Aleeza juga sama terkejutnya
"Katanya sih dia berantem gara-gara lo Rin"
"Gue??"
"Aduh Rahma, kok jadi nyalahin Arin sih? Arin dari tadi disini sama gue sama Aleeza"
"Sssttt!! Nara diem. Gue ketok pala lo nih"
"iihh Aleeza jangan, sakit Naranya nanti"
"makanya diem! Rin, lo mau keman--"
Arina sudah lenyap dari dalam kelas. Gadis itu menghampiri tempat Royyan berkelahi. Sesampainya disana, terlihat Alvin yang berusaha memisahkan keduanya. Dan ia terkejut melihat Keduanya yang sudah babak belur bahkan sudut bibir Royyan pun mengeluarkan darah, namun Royyan masih melawan David si preman sekolah.
"STOPPP!!!!!"
"...."
"UDAH WOYY!!!"
"...."
Teriakan gadis itu tak didengar sekalipun. Akhirnya ia memperkeras suaranya.
"ROYYAAAN!!!! STOPPP!!!! GUE BILANG BERHENTI!!!!"
Mereka berdua menghentikan perkelahian itu. Beruntung Royyan mau mendengarkan Arina. Setelah itu hadir guru yang kemudian memanggil Royyan Dan David keruangannya. Arina hanya menatap Royyan penuh kekecewaan.
"Royyan,David ikut keruangan saya"
Sampai diruangan mereka diintrogasi apa yang membuat mereka berkelahi hingga babak belur.
"Kalian ini kenapa bisa sampai berkelahi? Kamu lagi davit, bapak sudah pusing bagaimana lagi membimbing kamu. Setiap hari berantem aja. Dan kamu Royyan, kamu ini pintar tapi kenapa kamu harus menodai kepintaran kamu dengan berkelahi"
"DIA DULUAN YANG MULAI PAK" ucap keduanya
"Lu duluan yang mulai, bangsat!!"
"Elu!! Kalo aja lo nggak ngehina Arina, gue nggak akan mukul lo Bangsat!!"
"Sudah!!! Cukup Royyan, Davit!!! Saya ingin dengar pernyataan dari kalian, Royyan kamu dulu"
"iya pak, David ini menghina Arina. Saya tidak suka jika ada orang yang merendahkan perempuan, terlebih orang itu adalah orang terdekat saya ...."
"Baik, David?"
"Ya saya nggak terima lah pak. saya bales pukul lah.. Rugi saya pak kalo nggak bales"
Pak Agus terus mengintrogasi mereka..
.
.
.
Introgasi selesai, keduanya sudah menyadari kesalahan masing-masing. Royyan keluar dari ruangan. Rupanya Alvin dan Arina menunggu Royyan diluar. Royyan menatap Arina begitu dalam, sedang Arina menatap royyan dengan sorot mata penuh kekecewaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days Love Mission
Teen FictionArina, Aleeza, Rahma dan Nara adalah Empat siswi yang bersahabat semenjak mereka menginjakkan kaki di SMA. Mereka bersahabat sangat erat bahkan tak pernah ada sedikitpun perpecahan. Selain dengan mereka bertiga Arina juga bersahabat dengan Royyan da...