2 : Deal, Kita Taruhan

7 0 0
                                    

Seperti biasa hari-hari Arina penuh sekali dengan hiruk pikuk kehidupan. Waktu istirahat kali ini Arina memutuskan untuk ke kantin sendiri lantaran dirinya lapar. Suara riuh kantin seolah menjadi iringan musik yang menemani Arina menyantap nasi goreng favoritnya. Suara riuh para siswi semakin memekakan telinga Arina. Sejenak,  gadis itu memandang sekitar. Rupanya ada Dhigta yang baru saja masuk kekantin. Banyak siswi yang menawarkan Dhigta untuk duduk bersama mereka atau hanya sekedar basa basi menyapa Dhigta. Tapi lain dengan Arina, gadis itu sama sekali tidak peduli dengan Dhigta dan ia malah melanjutkan memakan makanannya.

"Gue boleh duduk disini?"

Gadis itu menghela nafas, lagi-lagi ada saja yang mengganggunya saat hendak menyantap makanannya. Hal ini membuatnya sedikit kesal. Arina mengadahkan pandangannya. Rupanya orang itu adalah Dhigta. Lagi dan lagi Arina sungguh sangat tidak tertarik dengan cowok itu.

"ya duduk aja, ngapain lo minta ijin dulu"

"oke"

"hmm"

"lo beda ya, Nggak kayak cewek-cewek itu"

"heh Dita! Eh salah dika dira, ish siapa nama lo?"

"Dhigta"

"iya Dhigta. Gue akui lo ganteng, Banget malah. Tapi sorry, ganteng doang sikap kek kulkas 100 pintu ya percuma.  Satu lagi, lu itu BE LA GU"

"gue? belagu? "

"iya, lo belagu. Udah lo diem aja kalo mau duduk disini. Gue mau makan, jangan ganggu!"

Setelah itu tidak ada lagi obrolam diantara keduanya. Arina sibuk menyantap makanannya sedangkan Dhigta sibuk dengan makanan dan gawainya. Selesai makan Arina, pergi menghampiri teman-temannya yang baru aja sampai dikantin.

"RIN!! Gila lo kok bisa duduk sama kak Dhigta?"

"Aleeza, itu bukan gue yang mau tapi dia aja yang tiba-tiba duduk sebelah gue"

"Gila rin. Nggak ada yang bisa duduk bareng dia loh."

"Rahma,Aleeza, Arin tuh nggak gilaa. Arin waras kok, ya kan rin?"

"haha, iya gue waras kok Ra. Ck apaan sih ma, gue biasa aja tuh"

"wooiii ngobrolin apa nih serius banget"

"hallo baby akuu"

"hallo ayang alvin"

"perdramaan dimulai kalo dua sejoli ini udah berasama" celetuk rahma

"apa sih ma, sirik aja lo sama kita"

"Aleeza kenapa tumben cemberut"

"aduh Roy, Leeza tuh cemburu lihat Arin duduk bareng Dhigta tadi"

"Rin, lo gak kenapa-kenapa kan?"

"gue nggak papa. Lagian udah gue bilang gue nggak minta dia buat duduk bareng gue. Tiba-tiba aja dia duduk sebelah gue"

"Arina"

"....."

"hebat ya lo, ngeembat dua cowok most wanted sekolah ini sekaligus"

"aduh ini nenek lampir ngapain sih? Gue males ribut sama lo" tukas arina

"Aleeza"

"....."

"gue tau lo udah lama suka sama Dhigta. Lo itu cantik dan lo primadona sekolah, masa lo kalah sih sama cewek cupu ini. Lo bisa aja gabung kok ke geng gue"

"maksud lo apa!? Emang ya nenek lampir suka banget bikin onar"

"Arina, lo nggak usah sok cantik. Cantikan juga Aleeza"

Braakk!!!

"Heh Fel, lo ngapain sih? Bikin gaduh aja! Lo kalo nggak terima gue tolak yaudah jangan bales dendam ke temen-temen gue dong. Gue juga tau lo diacuhin sama dhigta, tapi lo nggak harus ngadu domba temen-temen gue" celetuk Royyan

"Apa sih lo!! Gue mau ajak lo berdua taruhan"

"taruhan? Apa?" ucap Arina

"Lo sama Aleeza harus bisa ngeluluhin Dhigta. Siapa nanti yang menang, dia bakal ngisi posisi gue sebagai ratu sekolah"

"....."

"oke. Gue terima taruhan ini tapi gue ikut taruhan ini bukan buat dapetin dhigta ataupun buat ngegeser posisi lo. Kalo gue menang, lo nggak usah lagi ganggu gue, temen-temen gue dan semua siswa disekolah ini. Deal?"

"oke deal. Aleeza? Ini kesempatan lo buat dapetin dhigta. Lo kan udah lama suka sama Dhigta"

Aleeza tampak melirik sinis ke Arina. Raut wajahnya terlihat begitu kesal.

"oke, deal. Gue terima taruhan ini"

"oke dalam 30 hari kalian harus bisa menaklukkan Dhigta dimulai besok pagi. Good luck. Leeza, lo jangan mau kalah sama cewek cupu. Byee see you"

Felina dan gengnya pergi meninggalkan mereka. Disusul Aleeza yang tiba-tiba pergi. Iya Aleeza sedari tadi memang seperti kesal pada Arina.

Royyan menatap Arina dengan tatapan super serius. Begitu pula Rahma dan Alvin.

"iih kalian kenapa liatin Arina? Kamu juga byy ngapain ngeliatin Arina? Kamu mau berrpaling ya?"

"enggak byy, kaget dan gak percaya aja arina nerima taruhan itu"

"Rin lo serius?"

"serius apa ma?"

"sama taruhan itu"

"iyaa"

"lo yakin Rin? Lagian ngapain sih lo nerima taruhan dari nenek lampir itu?"

"Iya Roy, kenapa sih? Oh lo takut nggak bisa deket gue lagi yaa? Haha"

"gila lo! Pede banget"

"iya lah. Lo kan nempel mulu sama gue"

"ha? Nempel? Mana? Royyan nggak nempel kok sama lo Rin"

Arina menepuk jidatnya sedangkan Rahma dan Royyan menghela nafas seraya membuang muka.

"gue cabut duluan yaa..bye"

"Rin tunggu gue" ucap Rahma

"gue juga cabut deh ya, selamat berpacaran kalian. Woii Tunggu gue"

*****

Arina POV

Sial gue nggak bisa tidur. Gue masih kepikiran tentang taruhan tadi. Bisa-bisanya gue terima gitu aja. Padahal saingan gue Aleeza. Mana mungkin dhigta luluh sama gue. Iya Dhigta. Cowok paling dingin disekolah gue. Gue bahkan hampir nggak pernah lihat dia ngobrol sama siswi disekolah. Sekalipun dideketin pasti bakal dicuekin sama Dhigta. Anehnya 98% siswi yang ada disekolah gue itu mengidam-idamkan dia. Padahal menurut gue dia belagu. Iya sih ganteng, pinter tapi dingin kayak kulkas 100 pintu ya buat apa. Ah udah lah kenapa mikirin itu sih.  Gue chatt Royyan aja deh.

Arina
Roy, udah tidur?

Royyan
Oid, belum.. Ngape lu?

Arina
Gak bisa tidur nih gue

Royyan
Kepikiran soal taruhan?

Arina
Iya, gue bisa nggak ya?

Royyan
Ya lagian lo ngapain ngeiyain. Tapi yaudah lah ya coba aja.
Udah tidur gih, gue siap bantu kok. Tenang aja ada royyan semua tenang.

Royyan memang support system terbaik. Iya Royyan Chandra Aditama. Sahabat gue dari jaman SMP. Baiknya tiada tanding. Ya walau kadang ngeselin sih. Royyan selalu support gue kalo gue mulai down. Gue nggak ngerti dan nggak paham kenapa cowok seganteng, sefamouse Royyan mau temenan sama gue. Banyak cewek yang ngejar dia tapi ditolak semua dan sampai akhirnya Royyan masih jomblo sampe sekarang. Gila emang tuh anak,  padahal yang deketin dia cantik-cantik banget. Nggak paham kaya gimana sebenernya cewek yang dia cari.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Hallo teman-teman, apa kabar? Semoga baik ya.
Kira-kira Arina bakal tetep lanjutin taruhannya nggak ya?
Cari tau jawabannya dipart-part berikutnyaa
Love you ❤

30 Days Love MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang