Choose - Chap 2

22 6 0
                                    

Akhirnya mereka sampai di perputakaan dan memilih tempat duduk, Lee meregangkan ototnya.

"Kita harus mencari buku ayo pergi Lee, Tenten jaga disini dulu." Ucap Neji sambil menarik tangan Lee.

"Biarin gua istirahat bentaran elah cape nih." Keluh Lee, mereka menyusuri setiap rak buku hingga menemukan buku yang mereka cari.

Mata Lee tertuju pada seseorang, ya orang yang tadi ia temui. Dia terlihat kesusahan menggapai buku. Lee menghampirinya dia tidak memperdulikan Neji yang sedang memilih buku.

"Butuh bantuan?." Ucap Lee dan Gaara mengangguk. Gaara mempersilahkan Lee untuk mengambil buku itu.

"Ini." Ucap Lee sambil memberikan bukunya. Lee agak sedikit menunduk jika berbicara dengannya.

"Terima kasih maaf sudah merepotkanmu, aku pendek sih hehe." Ucap Gaara sambil menggaruk kepalanya dan sedikit memiringkan kepalanya.

"Gapapa, lucu kok." Ucap Lee dengan senyum manisnya. Gaara bersemu merah dan memalingkan pandangannya.

"Tolong bawakan ini Lee..." Ucap Neji yang agak kesusahan membawa buku. Ia melihat Lee bersama dengan lelaki yang tadi bertemu dengan Lee. Neji memalingkan pandangannya dan langsung pergi dari tempat tersebut menuju mejanya.

"Neji, eh Lee mana?." Tanya Tenten sambil membantu Neji menaruh buku di atas meja.

"Dia sedang bersama orang yang ia temui tadi, entah mereka melakukan apa." Ucap Neji sambil membuka beberapa halaman.

"Akhirnya ini kesempatan aku buat deketin Neji." Gumam Tenten dalam hatinya. Sebenarnya Tenten menyukai Neji sejak awal bertemu, hanya saja ia takut untuk mengungkapkannya.

"Neji..." Ucapan Tenten yang terpotong karena kedatangan Lee. Tenten sedikit kesal karena dia tidak bisa berduaan dengan Neji.

"Oi Neji kenapa lu ninggalin gua, jadi ribet nyariin lu." Ucap Lee sambil duduk di kursinya.

"Kamu sedang berbicara dengan teman barumu itu, aku tidak mau mengganggu." Ucap Neji yang tetap membaca bukunya.

"Maafin gua yya." Pinta Lee sambil memohon di depan Neji tidak lupa dengan puppy eyesnya.

"Terserah." Singkat Neji dan ia memalingkan wajahnya.

"Hei hei, menjauhlah dari Neji kamu terlalu dekat." Omel Tenten yang sedari tadi melihat tingkah laku Lee.

"Eh Tenten cemburu nih???." Goda Lee sambil memeluk tangan Neji. Neji membiarkannya dan terukir senyuman indah di wajahnya.

"Lee!!." Kesal Tenten dia menyilang kedua tangannya dan menatap sinis Lee. Lee sedikit tertawa.

Sudah 2 jam mereka menghabiskan waktu di perpustakaan. Lee mengantuk ia tertidur di atas meja.

"Aku mau ke kamar mandi dulu, beres beres dulu aja biar nanti langsung pulang." Ucap Tenten sembari pergi meninggalkan Neji dan Lee berdua. Neji menatap lama Lee dan ia tersenyum kecut, sambil mengelus rambut Lee.

Neji membereskan semua buku yang ia pinjam, saat ingin menaruh kembali buku tersebut. Saat kembali, dia melihat Gaara berada di samping Lee dan menuliskan sesuatu. Neji melihat dari kejauhan, dan akhirnya Gaara pergi meninggalkan Lee. Neji langsung menghampiri Lee dan melirik ke arah tulisan yang tadi di tulis oleh Gaara.

"Dia memberikan id linenya?!." Kesal Neji. Saat Neji hendak merobek tulisan tersebut namun Lee terbangun dari tidurnya.

"Oh Neji, udah berapa lama gua tidur?." Tanyanya. Neji tidak merespon ia malah pergi keluar perpustakaan.

"Eh Neji kenapa?." Gumam Lee. Dia membereskan barangnya dan menemukan sebuah tulisan.

"H - hah... ini id linenya Gaara!!." Kaget Lee. Dia sangat kegirangan sampai - sampai tidak menyadari bahwa Tenten berada di belakangnya dan siap memukul Lee.

"Hei, bisakah kau diam ini di perpustakaan." Kesal Tenten. Dia melihat sekeliling dan tidak dapat menemukan Neji.

"Lee,apa kau tau dimana Neji?." Tanya Tenten. Lee menunjuk ke arah pintu keluar perpustakaan, Lee malah sibuk dengan ponselnya.

"Dia meninggalkan kita karena ada urusan penting ya?." Tanya Tenten pada dirinya sendiri.

"Lee?." Ucap Tenten heran. Lee melompat kegirangan padahal banyak orang yang melihatnya.

"Apa yang kau lakukan Lee?!." Sambung Tenten sambil menyeret Lee keluar perpustakaan. Tenten menatap sinis Lee, kini ia benar - benar heran.

"Ada apa denganmu, mau aku antar ke rumah sakit?." Kesal Tenten karena sedari tadi hanya di acuhkan.

"Tidak apa apa, ayo kita pulang HAHA." Ucap Lee yang masih kegirangan.

~~~~~~

Choose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang