OWGM (1)

187 19 1
                                    

Sebelumnya semoga suka sama sequelnya. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA ◉‿◉
Yang penting jangan lupa VOTE sama COMENT sebagai tanda support ✨

Cerita ini cuman fiksi ya, jadi jangan sampai dibawa ke real life ya. Apalagi benar-benar nyangkutin Felix ataupun member stray kidz yang lainnya juga. Satu lagi kalau suka ya silahkan dibaca, dan kalau tidak suka, silahkan tinggalkan cerita ini. Karena disini aku tidak memaksa siapapun untuk menyukai cerita ini. Aku menulis karena memang hobi.  Thanks( ◜‿◝ )

Siap gak? 

Happy reading!!
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

"Tak perlu susah payah mencari yang jauh, karena mungkin orang yang ditakdirkan hidup bersama nanti kelak, adalah orang terdekat. Hanya perlu sabar, dan bertemu di waktu yang tepat."

ლ(´ ❥ 'ლ)

Sebuah tangan melingkar di pinggang gue, sudah tidak kaget lagi karena ini hampir bulan ke enam untuk gue sama Felix setelah pernikahan.

Mau dibilang mimpi tapi ini nyata. Gue sama Felix sama sekali tidak ada yang berubah, gue bahkan manggil dia tetap kayak dulu, Bule. Meski si Bule terkadang merasa risih, gue mencoba bilang kalau itu nama panggilan sayang gue buat dia.

Walaupun terkadang dia juga suka ngambek, pada akhirnya dia luluh karena sikap manja gue. Memang, menikah dengan sahabat sendiri tidak ada yang perlu di sembunyiin. Karena pada dasarnya kita berdua sudan tahu keburukan masing-masing. Tapi tetap saja, bisa dibayangkan pertama kali satu ranjang bareng dia, gue bingung harus ngapain.

"Le, bangun liat udah terang itu." Gue masih berusaha membangunkan dia, tangannya yang masih ada di pinggang gue belum bisa terlepas.

"Bentar dulu, masih nyaman."

"Udah jam 8 loh, bangun ayo ... ntar telat ke cafe, masa kalah sama karyawan sih. Harusnya kamu nyontohin yang baik buat karyawan."

Akhirnya tangannya terlepas, gue bergegas bangun. Namun tangan gue ditahan sama suami gue ini.

"Morning kiss nya mana?" gue menoleh, berbalik menatap si Bule yang matanya masih terpejam.

Gue mencondongkan badan kemudian mencium bibir dia sekilas. Hanya untuk membuat dia segera bangun.

"Udah yuk bangun, aku mau siapin sarapan dulu. Kamu mandi."

Beginilah kehidupan gue setelah menjadi seorang istri. Dengan bekal seadanya, belajar masak bermodalkan tutorial dari YouTube. 

Gue sama Felix tinggal di rumahnya dia, iya berdua. Tante Lee yang sekarang telah menjadi orang tua gue juga udah pindah ke Korea. Setelah gue melangsungkan pernikahan, Tante Lee juga menggelar pesta pernikahan keduanya bersama mantan suaminya.

Sedangkan mama, mama memilih untuk menua sendiri. Melihat gue bahagia dengan rumah tangga gue dan menantikan seorang cucu. Katanya.

Gue mengikat rambut, niatnya pengen gue potong tapi Felix tak mengizinkan. Apa boleh buat, seorang istri harus mengikuti apa kata suami. Iyakan?

"Sarapan dulu, aku udah masakin nasi goreng pake telor ceplok."

"Kamu nggak akan ngantor? Nggak apa-apa aku izinin kamu kok buat ke kantor lagi."

"Nanti dulu aja deh, aku masih banyak kerjaan di rumah. Liat kerjaan siapa berantakin rumah?"

"Aku." Felix ketawa. "Maaf ya sayang, nanti kapan-kapan aku bantuin ya."

"Enak nggak? Nggak keasinan lagi kan? Jujur jangan bohong."

"Masih baik dari yang kemarin Ra, aku nggak maksa kamu buat bisa masak, sekarang kan gampang bisa delivery online," Felix memasukan sesuap nasi ke mulutnya.

Once We Get Married || Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang