03.Strange

37 10 0
                                    

"Aaaa> <, kok Noona belum kasi vote, nanti uwon marah nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaa> <, kok Noona belum kasi vote, nanti uwon marah nih..•︵•"

HAPPY READING~

Jungwon melangkahkan kakinya mendekat, ia menjinjit, aku bingung apa yang ingin ia lakukan.

"Jung-Jungwon apa yang ingin k-kau lakukan, ja-jangan mendekat, lihatlah bajumu basah eoh, aku tak ingin bajuku ikut basah karenamu, Yang Jungwon!!"

GREP

Ia meletakkan dagunya di pundakku, melingkarkan lengannya ke punggungku, seperti mencoba mencari kehangatan dari tubuhku.

Dengan mata ku yang terbuka lebar, aku menelan seliva ku kasar, tubuhku terasa kaku, aku kaget, benar benar kaget.

Apa apaan ini, dia memelukku?.

Oh tidak jantung ku!!.

Aku terdiam, mencoba menetralkan detak jantungku terlebih dahulu, lalu angkat bicara.

"Hey, Yang Jungwon lepaskan, lihatlah hoodie ku akan ikut basah, aish..."

Aku mencoba mendorong dadanya pelan, berharap pelukan ini akan terlepas , tapi bukannya terlepas, Jungwon malah mengeratkan pelukannya.

"Tidak Noona, biarkan seperti ini dulu..."

Baiklah, memberinya waktu beberapa detik untuk memeluk ku mungkin tidak buruk, dalam keadaan basah kuyup, dan di dalam dinginnya malam.

Sampai aku mulai mendengar isak tangis seseorang, Yang Jungwon dia menangis?.

"Won lo...nangis?"

"Hiks, aku tidak menangis, aku sedang tersenyum"

"Haha, kebohongan macam apa itu" Ucapku bergumam.

Hujannya sedah sedikit reda, tersisa rintikan gerimis kecil, dan digantikan hembusan angin yang dingin.

Dengan perlahan Jungwon melepas pelukan ini, pandangan kami bertemu beberapa detik, dia sudah berhanti menangis dan Jungwon kembali tersenyum kepada ku.

Dan dari sorot matanya seperti memberikan makna akan sesuatu, namun ku tak tau apa itu, sampai pandangannya teralih pada hoodie yang kukenakan.

"Noona maaf..."ucap Jungwon yang mulai angkat bicara.

"Untuk?"

"Karena ku hoodie Geya Noona basah"

"Tak ku maafkan, dasar menyebalkan"gumam ku yang masih dapat Jungwon dengar.

"Noona...maafkan aku..."

"Tidak"

Berniat hanya bercanda, tidak tau jika dianggap serius oleh Yang Jungwon.

"Noona..."

Jungwon menundukkan kepalanya sedih, apa apaan bocah ini, dia meminta maaf seperti anak kecil yang merengek meminta permen.

Bulan Bersama MimpinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang