☔︎Chapter 3☔︎

540 91 4
                                    

*suara geledek

tampaknya hari ini sedang
turun hujan, namun hujan
kali ini tampak berbeda

awan menjadi gelap gulita,
petir juga ikut menghiasinya
dan suara geledek juga ikut
ikutan

kediaman terano hari ini
kuga sedang sepi, hanya me-
nyisahkan [name] sendirian
Disana

gadis itu meringkup ketakutan
dipojokan kamarnya, memeluk
kedua lututnya yang sudah dia
tekuk. Berharap sang kakak
agar bisa secepatnya kembali
pulang

ditengah tengah ketakutannya,
[name] mendengar seseorang
mengetuk pintunya. Apa itu
Kakaknya? Tapi jika itu kakaknya,
kenapa harus mengetuk? Begitu
batinnya

[name] semakin ketakutan
kala itu, alhasil dia tidak berani
beranjak dari tempatnya berlindung
dari serbuan musuhnya itu

sesaat setelah [name] mem-
benarkan posisinya, hening
kembali memenuhi seisi
ruangan rumah

Duak

suara benda yang dibuka
paksa pun terdengar, rasa
rakut [name] kini menguasai
dirinya

degup jantungnya semakin
terpacu, [name] juga mem-
percepat nafasnya, keringat
dingin juga ikut menghiasi
Wajahnya

"South? Yang benar saja
kau tidak dirumah! " pekik
orang tadi

suaranya yang berat namun
lembut membuat [name]
semakin takut, yang diotaknya
: apakah itu penculik!? Apa
dia perampok!?

[name] memberanikan diri
Untuk memeriksanya, dengan
Membawa senjata tentunya

berjalan perlahan bagai
pencuri adalah tindakan
yang bagus untuk dilaku-
kan oleh [name] saat ini

mengendap endap seperti
pencuri yang asli, [name]
juga celingak celinguk saat
berada dipersimpangan di
dalam rumahnya

kali kali kan orang itu ada
disuatu ruangan yang ada
pada persimpangan rumahnya?

"Apa yang kau lakukan? "

suara itu tepat di belakang
tubuh [name], karna panik.
[name] mengayunkan tong-
kat baseball yang dia bawa
kesegala arah

berharap agar tongkatnya
mengenai kepala sang pelaku
dan membuatnya pingsan

namun sia sia saja tindakannya,
[name] mengayunkan tongkatnya
dengan mata yang tertutup. Dan
sang pelaku itu memundurkan
tubuhnya agar tidak terkena ayunan
tongkat [name]

Grep

"Hei, kau gadis gila yang selalu
melawan hujan itu kan? " tanya
Pria itu tepat didepan wajah [name]

"AAHHH!!!!! " seru [name] histeris

bersamaan dengan itu, sang
geledek ikut bersuara nyaring.
karna terkejut dengan suara
geledeknya, [name] sontak
memeluk tubuh orang dihadapan
nya dan menangis

"Pe-pergi, hiks.. Ja-jangan
ganggu a-aku, hiks.. " ucap
[name] yang tengah menangis
tersedu sedu

"kau mengusirku tapi juga
tidak membiarkanku pergi,
apa sebenarnya yang kau
mau? " tanya orang itu

"Kau pergi, hiks.. " jawab [name]

"Lepaskan aku dulu " pintanya

[name] langsung melepaskan
pelukannya pada orang tersebut,
dilihatlah wajahnya lekat lekat

rupanya dia adalah teman
Senju yang pernah bertemu
dengannya dilapangan

"Kau... Te-teman kawaragi-san! "
Ucap [name]

Take Over || Kawaragi Senju (𝗔𝗨) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang