Kelas baru

0 0 0
                                    

Hari ini aku naik kelas, dari kelas 7 ke kelas 8.
Tentunya aku harus berpisah dengan sahabatku. Hanya sedikit kemungkinan untuk bisa sekelas dengan dia.
Ya, hari itu tiba dan dugaanku benar, kami tidak sekelas. Akan tetapi, kelas kami bersebrangan. Meskipun begitu aku merasa sedih, hanya sedikit temanku dari kelas 7 yang sekelas denganku. Apalah boleh buat, aku hanya harus beradaptasi dengan lingkungan baru ini.
***
Namaku Rain, aku siswi di salah satu sekolah yang cukup menjadi favorit. Banyak warga sekitar yang tidak diterima di sekolah ini. Aku adalah anak pertama dari 6 bersaudara. Ayahku meninggal ketika aku umur 4 tahun dan mamaku menikah lagi ketika aku kelas 4 sd. Ada apa ya dengan angka empat? Sepertinya aku sedikit sial dengan angka ini. Aku memiliki 2 adik kandung dan 3 adik tiri. Jujur aku lebih sayang adik tiriku.
Aku memiliki seorang sahabat. Namanya Dilla, dia memang bukan orang pertama yang aku kenal di SMP, tetapi dia orang yang nyambung dan satu frekuensi denganku. Selain Dilla aku juga punya 4 sajabat. Angel si tukang ngegas, Sintia si jenius, Nadia dan Tika si bucin
***
Kenaikan kelas ini bisa dikatakan sebagai sebuah perpisahan antara aku dan sahabatku
Untungnya aku masih satu kelas sama Tika. Walaupun tidak terlalu dekat, tapi kamu cukup akrab.
Aku kurang nyaman dengan suasana kelas, sepertina teman kelasku yang baru ini terlihat tidak asik dan bossy. Tetapi, ternyata dugaanku salah besar. Setelah aku kenal beberapa bulan, mereka jauh lebih baik daripada yang aku bayangkan.
Lagi-lagi aku memiliki sahabat baru, Nurul si gak pernah senyum, Uci si gak nyambung dan Firda si fakgirl. Mereka bertiga asik dan nyambung diajak ngobrol
Kami sering bolos pelajaran kabur ke kantin makan bakso Pak Is dan selalu alasan dari kamar mandi, padahal kamar mandi ada di sebelah kelasku🤣
***
Circle pertemananku semakin luas karena berteman dengan mereka. Aku juga memiliki lebih banyak teman baru. Tetapi, aku juga masih dekat dengan sahabat-sahabatku di kelas 7. Terutama Dilla, kami masih sering curhat masalah buaya. Persamaan kami saat itu adalah sama-sama tidak pernah mendapatkan lelaki yang tepat. Tetapi, saat itu memang hanya masa masa cinta monyet. Kenalan-jadian-putus-dapat yang baru lagi. Secepet itu memang move on nya!
Satu lagi kesamaan kami, sama sama pacaran online, gak pernah tuh punya pacar satu sekolah. Huhu jadi keliatan jomblo ngenes banget kan.
Hingga suatu hari, ketiga sahabatku Nurul, Uci dan Firda punya pacar satu sekolah semua
Mereka selalu disamperin pacarnya pas istirahat. Karena aku deketnya sama mereka dan mereka punya pacar, akhirnya aku duduk dibawah meja dan membaca buku. Kalau diingat-ingat miris juga ya aku😂
Kelas kami sering jamkos, alias jam kosong. Jadi waktu jamkos kami tidur di kelas. Bejejer-jejer udah kayak ikan pindang aja! Aku inget banget saat itu, pas kami lagi tidur ada beberapa cowok kelas tetangga datang dan minta bantuan. Tapi minta bantuan ke ketiga sahabatku sih. Aku mah gaada yang kenal. Tapi si Firda yang dimintai tolong kelas sebelah malah suruh aku yang kerjain tugasnya. Huhuu deritaku sungguh pedih ya. Aku dianggap cukup kreatif di kelas, aku suka menggambar, salah satunya menggambar doodle. Kebetulan tugasnya itu menghias, wah ini emang hobiku sih, tapi kalau tugas orang lain mah kesel juga euy. Aku kurang tau siapa pemilik tugas itu. Tapi seingatku nama depannya Naufal.
***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JanuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang