PART 3

4 3 0
                                    

"aku bisa saja berbohong kepada semua orang, bahwa aku baik² saja."
Tapi tidak dengan diriku sendiri, karena diri sendiri lebih tahu seberapa rapuh nya hati ini.
-Nazaara-

HAPPY READING...

°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Tanpa adanya sapaan di pagi hari, tanpa ada nya sarapan di meja makan, Malang sekali bukan nasib gadis ini.
Yang selalu sendiri, seperti hidup sebatang kara, padahal masih mempunyai ke 2 orangtua yang lengkap.

Pagi ini diri nya berangkat menggunakan angkutan umum seperti biasa, dirinya selalu bersama syifa.

"Ra lo kok kayak nya makin kurusan deh," ujar nya
"lo ga makan berapa abad ra?? Tadi lo sarapan kan?." pertanyaan nya selalu beruntun

"Nanya tu satu² kenapa si syi, gw denger dan mo jawab itu bingung." ujar ku kesal karena setiap pertanyaan gadis di sebelahnya selalu saja seperti itu Beruntun

"Ya sorry lahh masa lo gitu aja bingung, tinggal jawab aja apa susah nya, ribet lo! Kesel gw jadi nya." ujar syifa semakin kesal, tapi lebih kesal gw la

"Nih ya gw jawab, iya gw diet, gw ngga makan dari abad ke 13, Ya makan lah Ya kali gw ngga makan." jawab ku berbohong pasalnya aku tak ingin membuat nya khawatir, karena aku tau pasti dia akan lebih banyak bicara kalau aku tak sarapan, lebih baik aku yg membungkam nya dari pada orang lain. Dia itu cerewet.

Sesampainya di sekolah aku bingung melihat di depan kelas 11 IPS sudah ramai, yaa keributan lagi.
Dan aku mendengar kenapa nama ku di sebut ² dan di sesampainya di depan kelas.

PLAKKK...

Ntah mengapa gadis di depan ku ini tiba² menamparku.

"Apa² an!! Lo kok nampar gw, salah gw apa? Tiba² lo nampar gw, Udah jago lo nampar orang sembarangan hah?!." ujarku emosi karena aku tak tau apa² tiba-tiba di tampar oleh gadis yang bahkan aku tak mengenal nya sama sekali.

"Lo itu yang apa² an! Gw diemin lo ya kemaren, pas lo bentak ketua osis, dan saat ini gw kasi lo pelajaran." ujar gadis itu

"oohh jadi karena kemaren itu, yg gw negur ketua osis yang salah, dan lo!! Malah belain, lo mikir dong seharusnya lo tau mana yang benar dan salah." bentak ku kepadanya, bukan membela yg benar malah membela yg salah aneh gadis di depan nya ini.

Dan disaat itu pula gadis itu ingin menampar ku, aku memejamkan mata, tapi aku tidak merasakan tamparan itu, disaat aku membuka mata ku yang ku lihat..
Ya ketua osis itu menahan tangan gadis yg hendak menampar ku.

"gw ga permasalahin hal kemaren dengan orang ini, tpi dengan berani nya lo nampar dia?, kalo lo mau bela gw jangan gini cara nya, sama aja lo ngerendahin gw, SAMPAH CARA LO!!." bentak ketua osis itu dengan tatapan sinis kepada gadis yg hendak menampar ku.

"ikut gw." sehabis mengatakan itu tangan ku di tarik olehnya sampai di lorong kelas 10.

"Lepasin!! Berani banget lo pegang² tangan gw, mo ngapain lo? Hah?." Ujar ku kesal karna dengan sesuka hati menarik seseorang sembarangan.

"Diem!! Berisik lo, Gw-

Perkataannya terpotong disaat syifa datang dan menghampiri ku.

"Ra lo ngapain si disini, orang udh mau bel juga." ujarnya sambil melirik ketua osis di samping ku.

"Ngapain sama ni ketua osis disini, oh gw ngerti ini yg tdi gw tinggal kekamar mandi trus Tdi lo di tampar gara² orang ini kan? Teru-

Dari pada makin bikin pusing lebih baik aku membawa nya pergi dari hadapan ketua osis itu.

NAZAARA (hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang